Doom spending adalah fenomena ketika seseorang menghabiskan uang secara impulsif sebagai reaksi terhadap situasi atau perasaan negatif, seperti stres, kecemasan, atau ketidakpastian di masa depan. Perilaku ini biasanya terjadi di tengah situasi krisis, seperti resesi ekonomi atau pandemi, di mana ketidakpastian hidup membuat banyak orang beralih ke belanja sebagai cara untuk mencari kenyamanan atau pelarian.
Dalam konteks ini, doom spending sering kali tidak didasari oleh kebutuhan, melainkan dorongan emosional yang bisa berdampak buruk pada kondisi finansial seseorang. Meskipun memberikan kebahagiaan sementara, kebiasaan ini bisa menyebabkan penyesalan di kemudian hari karena dapat membebani keuangan pribadi.
MENGAPA DOOM SPENDING TERJADI
Doom spending dipicu oleh sejumlah faktor psikologis dan sosial, antara lain:
Kecemasan atau Ketidakpastian
Ketika seseorang merasa tidak memiliki kendali atas situasi hidup mereka, belanja sering kali menjadi cara untuk mendapatkan rasa "kontrol" sementara.
Stres atau Depresi
Perasaan negatif yang mendalam bisa membuat orang mencari pelarian dalam bentuk belanja untuk merasa lebih baik secara emosional.
Pengaruh Media Sosial
Platform seperti Instagram atau TikTok sering kali mendorong tren konsumtif, di mana pengguna merasa harus mengikuti gaya hidup tertentu untuk terlihat "sukses".
Diskon dan Promosi
Ketika banyak merek menawarkan potongan harga besar atau penawaran khusus, konsumen lebih tergoda untuk melakukan pembelian yang sebenarnya tidak diperlukan.
DAMPAK DOOM SPENDING PADA KEUANGAN PRIBADI
Meskipun belanja impulsif memberikan kesenangan jangka pendek, dampaknya pada keuangan pribadi bisa sangat merugikan, terutama jika dilakukan terus-menerus. Berikut beberapa akibat dari doom spending
Utang yang Menumpuk
Pengeluaran yang tidak terkendali bisa memicu penggunaan kartu kredit secara berlebihan, yang akhirnya menambah beban utang.
Penurunan Kesehatan Finansial
Dengan semakin banyaknya pengeluaran, kemampuan untuk menabung atau berinvestasi menjadi berkurang.
Stres Finansial
Ironisnya, belanja untuk meredakan stres bisa berujung pada stres finansial lebih lanjut, menciptakan lingkaran setan yang sulit dipecahkan.
CARA MENGATASI DOOM SPENDING
Berikut beberapa strategi efektif untuk mengatasi doom spending dan menjaga kesehatan finansial
Mengenali Pemicu Emosional
Langkah pertama untuk mengatasi doom spending adalah mengenali apa yang menjadi pemicunya. Apakah itu stres di tempat kerja, kecemasan tentang masa depan, atau tekanan sosial dari media? Dengan memahami pemicu emosional, Anda dapat lebih sadar ketika dorongan untuk belanja muncul.
Tetapkan Anggaran Belanja
Membuat dan mematuhi anggaran bulanan adalah cara efektif untuk mengontrol pengeluaran. Tentukan batasan yang jelas untuk kebutuhan dan hiburan, dan pastikan untuk menabung secara konsisten. Dengan memiliki panduan keuangan yang jelas, Anda bisa lebih disiplin dalam membelanjakan uang.
Berlatih Mindful Spending
Mindful spending adalah kebiasaan berpikir sebelum membeli sesuatu. Tanyakan pada diri sendiri apakah barang yang akan Anda beli benar-benar dibutuhkan atau hanya sekadar keinginan sesaat. Dengan melatih diri untuk berpikir sebelum membeli, Anda bisa mengurangi belanja impulsif.
Manfaatkan Alat Manajemen Keuangan
Gunakan aplikasi keuangan untuk melacak pengeluaran dan melihat pola belanja Anda. Beberapa aplikasi juga dapat memberikan laporan mingguan atau bulanan tentang di mana uang Anda paling banyak dihabiskan, sehingga Anda bisa mengevaluasi kebiasaan belanja secara lebih baik.
Ciptakan Aktivitas Pengganti
Sebagai alternatif dari belanja, cobalah menemukan aktivitas yang dapat meredakan stres atau kecemasan tanpa harus mengeluarkan uang, seperti berolahraga, meditasi, atau berbicara dengan teman. Aktivitas-aktivitas ini bisa memberikan pelampiasan emosional yang lebih sehat.
KESIMPULAN
Doom spending adalah fenomena yang muncul sebagai bentuk pelarian emosional dari kecemasan atau ketidakpastian hidup. Meskipun memberikan kebahagiaan sesaat, dampaknya pada keuangan pribadi bisa sangat merugikan. Dengan mengenali pemicu doom spending dan menerapkan langkah-langkah pengelolaan keuangan yang tepat, Anda dapat menghindari dampak buruknya dan menjaga kesehatan finansial Anda.