×

WEBINAR NASIONAL Desain Komunikasi Visual serta Implementasinya dalam Dunia Kerja

WEBINAR NASIONAL Desain Komunikasi Visual serta Implementasinya dalam Dunia Kerja

Semarang, 24 Agustus 2023 Progdi S1 Desain Komunikasi Visual Universitas Sains dan Teknologi Komputer (Universitas STEKOM) bekerja sama dengan Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Tarumanagara Jakarta, FSD Universitas Multimedia Nusantara Jakarta, Fakultas Desain Komunikasi Visual Widyatama Bandung, Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang, Perkumpulan Komunitas Industri dan Vokasi Indonesia (PERKIVI), Perkumpulan Teacherpreneur Indonesia Cerdas (PTIC) dan https://www.Toploker.com, Sukses dalam menyelenggarakan Webinar Nasional dengan tema Desain Komunikasi Visual serta Implementasinya dalam Dunia Kerja.

 

Acara Webinar Nasional Desain Komunikasi Visual serta Implementasinya dalam Dunia Kerja tersebut diselenggarakan Kamis, 24 Agustus 2023 Pukul 13.00 s.d 16.00 WIB yang di laksanakan melalui Zoom Meeting dan You Tube Universitas Sains dan Teknologi Komputer (Universitas STEKOM) dan di hadiri oleh mahasiwa dan masyarakat umum.

 

Webinar Nasional ini diisi 5 Narasumber yaitu Anny Valentina, S.Sn., M.Ds. (Dosen FSRD Universitas Tarumanegara Jakarta), Hadi Purnama, S.Ds., MM. (Dosen FSD Universitas Multimedia Nusantara Jakarta), Annisa Bela Pertiwi, S.Pd., M.Pd. (Dosen FDKV Universitas Widyatama Bandung), Andreas Syah Pahlevi, S.Sn., M.Sn. (Dosen FS Universitas Negeri Malang), dan Ayyub Hamdanu Budi Nurmana M S, S.Sn., M.Ds. (Dosen Universitas STEKOM) dengan MCnya yaitu Febrianna Vecillia Sukamto (Mahasiswi Universitas STEKOM), dan Moderatornya yaitu Santi Widiastuti, S.T., M.T. (Dosen Universitas STEKOM).

 


Dalam pemaparan narasumber, Annisa Bela Pertiwi, S.Pd., M.Pd. (Dosen FDKV Universitas Widyatama Bandung) menjelaskan tentang Kebutuhan Industri Terhadap Kompetensi Lulusan DKV di Era Kampus Merdeka. Jumblah lulusan perguruan tinggi di Indonesia yang menganggur mengalami peningkatan. Padahal, Indonesia membutuhkan setidaknya 113 juta pekerja terampil pada 20230!. Tingkat pengangguran tertinggi tenaga kerja berpendidikan SMK sebanyak 11,45 % diikuti SMA 8,55 %, Universitas 6,97 % dan diploma 6,61 %.

 

Fakta di Lapangan Kerja. Nadiem Makarim menyatakan hanya ada maksimal 20% lulusan mahasiswa yang bekerja sesuai dengan program studinya (Kanal Youtube Universitas Sumatra Utara, 8/11/2021). Tidak ada profesi yang menggunakan 1 rumpun ilmu saja. Mayoritas lulusan mahasiswa sekitar 80% saat berkarier di tempat yang berbeda dengan jurusanny saat kuliah. Menurut Nadiem, program Merdeka Belajar bisa menjadi solusi. Mahasiswa bisa belajar di luar satu disiplin ilmu.

 

Pendidikan tinggi di Indonesia harus menjadi ujung tombak yang bergerak cepat dalam berinovasi demi tercapainya SDM unggul. Tanpa ruang gerak, inovasi tidak akan terjadi. Untuk itu Nadiem mengeluarkan kebijakan KAMPUS MERDEKA. Hak Belajar 3 Semester di Luar Prodi, Pembelajaran yang Otonom dan Fleksibel sesuai kebutuhan mahasiswa, Mengembangkan Potensi Sesuai dengan Passion dan bakat.

 

Plus Minus Belajar Kampus Merdeka, Kelebihannya yaitu Menjadikan dunia perkuliahan lebih fleksibel, Memberikan Kesempatan mahasiswa untuk mendalami studi yang diambil, Memberikan wadah kepada mahasiswa untuk terjun ke Masyarakat, bisa mempersiapkan diri untuk terjun di dunia kerja. Dan kekurangannya yaitu dinilai belum begitu matang dalam persiapan, Pendidikan dan pengajaran yang belum terencana dengan baik. Persiapan SDM yang belum terstruktur.

 

Berikut berapa prospek kerja dari lulusan DKV yaitu Content Creator, Social Media Specialist, Desainer Produk, Animator, Ilustrator, Desainer Interior, Web Design, Desainer Percetakan 3D, Desainer Pakaian, Seniman Efek Visual, Desainer User Interface (UI), Fotografer, dan Guru atau Pengajar. Penjelasan lebih lengkapnya bisa tonton di https://www.youtube.com/live/F07X_3VX2Aw?si=YMJ59DVweWAJMOod



Dalam pemaparan narasumber, Hadi Purnama, S.Ds., MM. (Dosen FSD Universitas Multimedia Nusantara Jakarta) menjelaskan tentang Apa itu Desain Interaksi, Sejarah, Bagaimana hal itu mempengaruhi karir kita, Desain grafis adalah suatu disiplin ilmu yang, hingga sekitar 20 tahun terakhir, didominasi oleh media tinta cetak, seperti yang diterapkan pada pengemasan, periklanan, serta desain lingkungan dan dokumen.

 

Desain interaksi adalah salah satu aspek paling penting dari desain pengalaman pengguna. Itu membuat antarmuka produk merespons tindakan pengguna, membantu interaksi manusia-ke-komputer.

 

UI (antarmuka pengguna) / UX (pengalaman pengguna) menggambarkan serangkaian konsep, pedoman, dan alur kerja untuk berpikir kritis tentang desain dan penggunaan produk interaktif (Garrett, 2010), peta, atau lainnya. UI dan UX tidaklah sama, terpisah dalam fokusnya pada antarmuka versus interaksi.

 

Apa itu Pengalaman Pengguna? Menurut standar ISO, pengalaman pengguna didefinisikan sebagai persepsi dan respons seseorang yang dihasilkan oleh pengguna atau antisipasi penggunaan suatu produk, sistem, atau layanan. Jesse Garrett (2010) setiap produk yang digunakan oleh seseorang memiliki pengalaman pengguna: kertas baru, botol kecap, kursi malas, sweater kardigan. Lebih khusus lagi, ini tentang bagaimana perasaan orang terhadap suatu produk serta kesenangan dan kepuasan mereka saat menggunakannya, melihatnya, memegangnya, dan membuka atau menutupnya. Penjelasan lebih lengkapnya bisa tonton di https://www.youtube.com/live/F07X_3VX2Aw?si=or19F-41iBosKUUu

 


Dalam pemaparan narasumber, Anny Valentina, S.Sn., M.Ds. (Dosen FSRD Universitas Tarumanegara Jakarta) menjelaskan tentang Saya Adalah Komunikator Visual yang Melihat ke Depan.

 


Dalam pemaparan narasumber, Andreas Syah Pahlevi, S.Sn., M.Sn. (Dosen FS Universitas Negeri Malang) menjelaskan tentang Understanding Personal Branding. Understanding Personal Branding" adalah frasa yang mengacu pada pemahaman tentang konsep personal branding. Personal branding adalah praktik menciptakan dan mengelola citra atau identitas unik dan konsisten untuk seorang individu. Ini melibatkan menampilkan keterampilan, keahlian, nilai-nilai, dan kepribadian Anda untuk membedakan diri Anda dari orang lain dan menciptakan kesan yang berkesan dalam bidang yang Anda pilih. Sama seperti perusahaan menciptakan merek untuk menonjol di pasaran, individu dapat mengembangkan merek pribadi untuk menonjol dalam kehidupan profesional dan pribadi mereka. Berikut beberapa aspek kunci untuk memahami tentang personal branding:

 

1. Identitas dan Autentisitas: Personal branding berkaitan dengan menjadi diri sendiri dan autentik. Ini tentang memahami kekuatan, gairah, dan nilai-nilai Anda, dan menyelaraskannya dengan cara Anda berkomunikasi, berinteraksi, dan membangun citra diri Anda.

2. Pembeda dari Orang Lain: Personal branding membantu Anda menunjukkan apa yang membuat Anda unik. Ini melibatkan mengidentifikasi apa yang membedakan Anda dari orang lain dalam hal keahlian, pengalaman, pandangan, dan kepribadian.

3. Konsistensi: Merek pribadi yang berhasil dibangun didasarkan pada konsistensi. Cara Anda berbicara, tampilan visual, perilaku di media sosial, dan interaksi sehari-hari harus konsisten dengan citra yang ingin Anda proyeksikan.

4. Keterlibatan dan Jaringan: Personal branding melibatkan berinteraksi dengan audiens Anda, baik secara online maupun offline. Melibatkan diri dalam komunitas terkait dengan bidang Anda dan membangun jaringan dapat membantu memperkuat citra merek pribadi Anda.

5. Nilai yang Ditawarkan: Personal branding juga melibatkan mengkomunikasikan nilai yang Anda tawarkan kepada orang lain. Ini bisa berupa pengetahuan khusus, keterampilan tertentu, atau pandangan yang unik.

6. Pengelolaan Reputasi: Personal branding juga melibatkan pengelolaan reputasi Anda. Ini berarti memantau bagaimana orang lain melihat Anda dan mengambil tindakan untuk memastikan citra yang ingin Anda proyeksikan tetap positif.

 

Personal branding bisa sangat penting dalam lingkungan profesional saat ini, di mana individu sering kali diidentifikasi oleh citra mereka di media sosial, industri, atau komunitas profesional. Dengan memahami dan mengelola personal branding dengan bijak, Anda dapat membangun citra yang kuat dan positif yang mendukung tujuan pribadi dan profesional Anda. Penjelasan lebih lengkapnya bisa tonton di https://www.youtube.com/live/F07X_3VX2Aw?si=XnVMVbKaEGYpjwI8

 


Dalam pemaparan narasumber, Ayyub Hamdanu Budi Nurmana M S, S.Sn., M.Ds. (Dosen Universitas STEKOM) menjelaskan tentang Menjadi Komikus Pro. Komikus adalah orang yang ahli membuat komik, baik dalam bentuk digital atau buku.

 

Adapun manfaat dari komik yaitu Meningkatkan Imajinasi, otak kanan yang bersifat imajinatif diperkuat, mendukung otak kiri yang bersifat rasional, dalam meraih tujuan/Impian. Meredakan Stres, Komik salah satu pilihan hiburan. Mengasah Kreativitas, dengan imajinasi (otak kanan) yang semakin kuat, membuat kita terangsang untuk menciptakan sesuatu yang baru. Memperkuat Daya Ingat, Visual lebih mudah diingat dan tersimpan oleh otak. Mendapatkan Ilmu/Wawasan yang tidak ditemukan dalam buku, dari membaca komik kita sering kali mendapatkan ilmu/wawasan yang tidak ditemukan dalam buku.

 

Tidak cukup hanya berlatih dengan segudang tutorial, tak cukup hanya dengan kuliah dan pelatihan, Skill kalian akan meningkat seiring seberapa banyak kalian berkarya.

 

Bacalah banyak genre dan gaya komik, bukan untuk ditiru, tapi dijadikan pembanding atau referensi. Anggaplah kalian sebagai pengamat. Cari tahu bagaimana komik yang kalian baca bisa memiliki pasar yang loyal, komik yang sukses bukan hanya mengandalkan gambar dan cerita yang bagus, tapi targer pasar yang jelas.

 

Berteman dengan orang-orang yang berkecimpung di dunia komik, gabung dengan komunitas komik. Perkaya informasi mengenai komik sehingga kelian bisa lebih mantap dan terarah untuk menjadi komikus PRO. Dalam komunitas kalian tak Cuma mendapatkan info seputar teknik mengomik. Tapi bagaimana memiliki penggemar dalam industri komik, baik untuk sekmentasi dalam atau luar negeri.

 

Publish Karya Kamu!. Jangan biarkan komikmu diam di hardisc. Pasar komik dibagi menjadi 2 yaitu mobile (penerbit digital) dan buku cetak (penerbit mayor) masing-masing punya pasarnya sendiri.

 

Kolaborasi, berkolaborasi dengan penulis atau berkolaborasi antar sesame komikus? Kenapa tidak? Mereka punya penggemar masing-masing, memperluas peluang kalian untuk menambah penggemar baru bagi karya kalian. Hidup komikus ditentukan oleh banyak penggemar. penjelasan lebih lengkapnya bisa tonton di https://www.youtube.com/live/F07X_3VX2Aw?si=XnVMVbKaEGYpjwI8