×

WEBINAR NASIONAL Strategi dan Implementasi Akuntansi UMKM di Era Digitalisasi

WEBINAR NASIONAL Strategi dan Implementasi Akuntansi UMKM di Era Digitalisasi

Semarang, 16 November 2023 Progdi S1 Akuntansi STIE STEKOM, Universitas STEKOM, FB UK Maranatha Bandung, UHWP Surabaya, Polmed Medan, Perbanas Institut Jakarta, PEKIVI, PTIC dan Toploker.com, Sukses dalam menyelenggarakan Webinar Nasional dengan tema Strategi dan Implementasi Akuntansi UMKM di Era Digitalisasi.

 

Acara Webinar Nasional Strategi dan Implementasi Akuntansi UMKM di Era Digitalisasi tersebut diselenggarakan Kamis, 16 November 2023 Pukul 13.00 s.d 16.00 WIB yang di laksanakan melalui Zoom Meeting dan You Tube Universitas Sains dan Teknologi Komputer (Universitas STEKOM) dan di hadiri oleh mahasiwa dan masyarakat umum.

 

Webinar Nasional ini Menghadirkan 5 Narasumber, narasumbernya yaitu Dr. Riki Martusa, S.E., M.Si., Ak. (Dosen FB UK Maranatha Bandung), Dr. Luciana Spica Almilia, SE., MSi., QIA. (Dosen UHWP Surabaya), Dr. Rini Indahwati, S.E., Ak., M.Si. (Dosen Polmed Medan), Dr. Tiolina Evi Nausta Pardede, S.E., Ak., MM., CA. (Dosen FEB Perbanas Jakarta), dan Dr. Ratnaningrum, SE., M.Si. (Kaprodi Akuntansi STIE STEKOM Kartasura)

 


Dalam pemaparan narasumber, Dr. Riki Martusa, S.E., M.Si., Ak. (Dosen FB UK Maranatha Bandung) menjelaskan tentang Digital Accounting. Mengapa UMKM Penting? Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan Usaha Kecil Menengah (UKM) yang menyumbang 99 persen dari total jumblah perusahaan Indonesia merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia.

 

Akuntansi digital merujuk pada penggunaan teknologi digital dalam melakukan kegiatan akuntansi, seperti mencatat transaksi keuangan, membuat laporan keuangan, dan melakukan analisis data keuangan. Dalam konteks ini, teknologi digital termasuk perangkat lunak akuntansi, aplikasi perangkat lunak keuangan, dan alat-alat otomatisasi lainnya yang mendukung proses akuntansi. Berikut beberapa aspek utama dari akuntansi digital:

1. Perangkat Lunak Akuntansi: Penggunaan perangkat lunak akuntansi adalah inti dari akuntansi digital. Perangkat lunak ini membantu dalam pencatatan transaksi keuangan, penyusunan neraca, laporan laba rugi, dan fungsi akuntansi lainnya. Perangkat lunak ini seringkali dapat diakses secara online atau diunduh dan diinstal pada komputer.

2. Otomatisasi Proses Akuntansi: Akuntansi digital memanfaatkan otomatisasi untuk menyederhanakan dan mempercepat berbagai tugas akuntansi. Contohnya, transaksi dapat diimpor secara otomatis dari sistem lain, dan perhitungan otomatis dapat digunakan untuk mempercepat proses pencatatan.

3. Integrasi dengan Sistem Lain: Sistem akuntansi digital dapat diintegrasikan dengan sistem lain dalam perusahaan, seperti sistem manajemen persediaan atau sistem manajemen pelanggan. Integrasi ini membantu menghindari duplikasi data dan meningkatkan konsistensi informasi di seluruh organisasi.

4. Laporan Keuangan Real-time: Akuntansi digital memungkinkan penyediaan laporan keuangan secara real-time. Ini memungkinkan manajemen dan pemangku kepentingan lainnya untuk mengakses informasi keuangan terkini dan membuat keputusan berdasarkan data yang up-to-date.

5. Pengelolaan Dokumen Elektronik: Akuntansi digital mencakup penggunaan dokumen elektronik, seperti faktur digital dan kwitansi elektronik. Hal ini membantu mengurangi ketergantungan pada proses manual dan mengoptimalkan penggunaan ruang penyimpanan.

6. Keamanan dan Kepatuhan: Sistem akuntansi digital dirancang dengan fitur keamanan yang mencakup enkripsi data dan kontrol akses. Ini membantu melindungi informasi keuangan dari akses yang tidak sah dan memastikan bahwa perusahaan mematuhi peraturan dan standar keuangan yang berlaku.

7. Pelacakan Aset dan Kewajiban: Akuntansi digital memudahkan pelacakan aset dan kewajiban perusahaan secara lebih efisien. Informasi tentang aset, utang, dan kewajiban dapat diakses dengan cepat dan mudah.

8. Analisis Data Keuangan: Dengan akuntansi digital, data keuangan dapat dianalisis lebih efektif untuk mendapatkan wawasan yang mendalam tentang kinerja keuangan perusahaan. Analisis ini dapat membantu dalam pengambilan keputusan strategis.

9. Mobilitas dan Akses Jarak Jauh: Akuntansi digital memungkinkan akses jarak jauh, memungkinkan tim akuntansi untuk bekerja dari lokasi yang berbeda dan mengakses data keuangan dengan mudah, selama mereka terhubung ke internet.

10. Skalabilitas: Sistem akuntansi digital dapat disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan seiring pertumbuhan dan perkembangan bisnis. Mereka dapat diubah dan diperluas sesuai dengan volume transaksi dan kompleksitas keuangan yang meningkat.

 

Dengan menerapkan akuntansi digital, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi operasional, mengurangi risiko kesalahan manusia, dan memiliki akses lebih cepat ke informasi keuangan yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan strategis. Penjelasan lebih lengkapnya bisa tonton di https://www.youtube.com/live/Ql-oNowDbQ4?si=jwNQdXLK5L_LDY8r

 


Dalam pemaparan narasumber, Dr. Luciana Spica Almilia, SE., MSi., QIA. (Dosen UHWP Surabaya) menjelaskan tentang Tata Kelola Keuangan, Digitalisasi dan Kinerja UMKM. Tata kelola keuangan yang baik, digitalisasi, dan kinerja UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) saling terkait dan dapat memberikan dampak positif pada pertumbuhan dan keberlanjutan bisnis. Berikut adalah hubungan antara tata kelola keuangan, digitalisasi, dan kinerja UMKM:

1. Tata Kelola Keuangan: Tata kelola keuangan yang baik melibatkan manajemen yang efisien dan transparan terhadap aspek keuangan perusahaan. Ini mencakup pencatatan yang akurat, penyusunan laporan keuangan yang jelas, dan kepatuhan terhadap peraturan keuangan. Dengan tata kelola keuangan yang baik, UMKM dapat membangun kepercayaan pemangku kepentingan, seperti investor, pemberi pinjaman, dan mitra bisnis.

2. Digitalisasi: Digitalisasi dalam UMKM mencakup penggunaan teknologi informasi untuk meningkatkan efisiensi operasional. Penerapan perangkat lunak akuntansi, sistem manajemen persediaan, dan solusi pembayaran digital adalah contoh digitalisasi yang dapat membantu UMKM menyederhanakan proses bisnis mereka. Selain itu, pemanfaatan platform e-commerce dan media sosial juga merupakan strategi digitalisasi yang dapat membantu UMKM dalam pemasaran dan penjualan produk atau jasa mereka.

3. Integrasi Sistem: Integrasi sistem keuangan dengan solusi digital memungkinkan UMKM untuk mengoptimalkan proses operasional mereka. Misalnya, integrasi antara sistem akuntansi dan sistem manajemen persediaan dapat meningkatkan pengelolaan stok dan memastikan ketersediaan produk yang tepat waktu.

4. Akses ke Pembiayaan: Tata kelola keuangan yang baik dan adopsi solusi digital dapat meningkatkan akses UMKM ke pembiayaan. Laporan keuangan yang transparan dan teratur memudahkan lembaga keuangan dan investor untuk menilai kelayakan bisnis. Seiring dengan itu, platform keuangan digital dan peer-to-peer lending dapat memberikan alternatif pembiayaan yang lebih mudah diakses oleh UMKM.

5. Analisis Kinerja: Digitalisasi memungkinkan UMKM untuk melakukan analisis kinerja bisnis secara lebih efektif. Data keuangan yang terkumpul dapat digunakan untuk menganalisis tren penjualan, margin keuntungan, dan biaya operasional. Analisis ini dapat membantu UMKM membuat keputusan yang lebih baik dan mengidentifikasi peluang perbaikan.

6. Efisiensi Operasional: Penerapan teknologi digital dapat meningkatkan efisiensi operasional UMKM. Automatisasi proses keuangan, seperti pembuatan faktur atau pelacakan transaksi, dapat menghemat waktu dan mengurangi risiko kesalahan manusia.

7. Pemasaran dan Branding: Digitalisasi memungkinkan UMKM untuk memperluas jangkauan pemasaran mereka melalui platform online. Aktivitas pemasaran digital, seperti kampanye iklan online dan kehadiran di media sosial, dapat membantu memperkuat brand dan menjangkau pelanggan potensial secara lebih luas.

8. Peningkatan Daya Saing: Dengan tata kelola keuangan yang baik dan adopsi teknologi digital, UMKM dapat meningkatkan daya saing mereka. Mereka dapat merespons perubahan pasar dengan lebih cepat, memberikan layanan yang lebih efisien, dan menarik pelanggan melalui inovasi digital.

 

Penting untuk dicatat bahwa penerapan digitalisasi harus diimbangi dengan tata kelola keuangan yang solid dan strategi bisnis yang baik. Integrasi teknologi harus diarahkan untuk mendukung tujuan bisnis jangka panjang UMKM. Seiring dengan itu, pelatihan karyawan dalam menggunakan teknologi baru juga merupakan faktor penting untuk kesuksesan implementasi digitalisasi. Penjelasan lebih lengkapnya bisa tonton di https://www.youtube.com/live/Ql-oNowDbQ4?si=nO_uvHY0rab85tqf

 


Dalam pemaparan narasumber, Dr. Rini Indahwati, S.E., Ak., M.Si. (Dosen Polmed Medan) menjelaskan tentang PSAK EMKM sebagai Pedoman Penyusunan Laporan Keuangan UMKM : Implementasi & Kendala. Deputi Gubernur Bank Indonesia, Juda Agung (2023), menekankan bahwa UMKM perlu didorong untuk mampu  meningkatkan kapasitasnya dalam manajemen keuangan sehingga mampu menganalisis kinerja keuangannya melalui pencatatan keuangan.

 

KRITERIA UMKM (UU no. 20 tahun 2008)

1. Mikro. Modal Usaha paling Banyak Rp. 1.000.000.000,00. Penjualan tahunan paling banyak 2.000.000.000,00.

2. Kecil. Modal usaha lebih dari Rp. 1.000.000.000,00 sampai paling banyak 5.000.000.000,00. Penjualan tahunan lebih dari Rp. 2.000.000.000,00 sampai dengan paling banyak 15.000.000.000,00.

3. Menengah. Modal Usaha lebih dari Rp5.000.000.000,00 sampai dengan paling banyak Rp10.000.000.000,00. Penjualan tahunan lebih dari Rp15.000.000.000,00 sampai dengan paling banyak Rp50.000.000.000,00.

 

Mengapa UMKM membutuhkan laporan keuangan?. Sebagai alat pengukuran kinerja, memudahkan pengambilan keputusan, alat untuk memenuhi kewajiban perpajakan, alat untuk mendapatkan modal, dan alat untuk memantau arus kas.

 

Implementasi PSAK EMKM. Laporan keuangan yang disusun dan disajikan oleh UD.Karya Tangi Banyuwangi masih sangat sederhana dan tidak sesuai dengan SAK EMKM karena pemilik UMKM tidak memahami dan memahami standar laporan keuangan khusus untuk UMKM (Nuvitasari et.al,2019) Prospek implementasi SAK EMKM terhadap kualitas pelaporan keuangan saat ini masih sangat minim karena pengusaha masih rendah dalam memahami pembukuan sesuai dengan SAK EMKM (Prajanto, 2018) Penyusunan laporan keuangan UMKM di Kabupaten Probolinggo belum sesuai dengan SAK EMKM yang berlaku (Perwitasari, 2022)

 

Kendalnya. Kebanyakan dari pemilik usaha tidak mempu membedakan antara aktivitas bisnis dan aktivitas pribadi, sehingga asset perusahaan diakui sebagai harta pribadi begitu pula sebaliknya, sehingga sulit mengidentifikasi dengan jelas entitas ekonominya (Subrata et.al, 2016). Akuntansi ribet, rendahnya Pendidikan dan pengetahuan akuntansi di kalangan pelaku UMKM, kurangnya sosialisasi dan pelatihan terkait penyusunan laporan keuangan UMKM (Armakqit, 2021). Permasalahan utama yang dihadapi oleh pemilik UMKM di Blitar yaitu terkait keterbatasan pengetahuan yang dimiliki dalam manajerial usaha terkait penyusunan laporan Keuangan. Hal ini mengakibatkan usaha produktif sulit untuk berkembang dengan baik karena ketidakmampuan penyusunan laporan keuangan yang menjadi syarat memperoleh modal tambahan dari bank atau Lembaga Keuangan lainnya (Istanti et.al, 2020). UMKM memiliki masalah dalam menyusun laporan keuangan, yaitu terbatasnya pemikiran tentang mengelola laporan keuangan dan terbatasnya jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) yang tidak memadai dalam Menyusun laporan keuangan. (Mutiah, 2019). Penjelasan lebih lengkapnya bisa tonton di https://www.youtube.com/live/Ql-oNowDbQ4?si=UUW5CyibtXSU23A8

 


Dalam pemaparan narasumber, Dr. Tiolina Evi Nausta Pardede, S.E., Ak., MM., CA. (Dosen FEB Perbanas Jakarta) menjelaskan tentang Tantangan dan Peluang Akuntansi UMKM di Masa Depan. Tantangan Akuntansi UMKM. Volatilitas Pendapatan: Fluktuasi pendapatan dapat menjadi tantangan utama dalam mengelola keuangan UMKM, terutama Ketika terjadi perubahan musiman atau faktor eksternal yang tidak terduga. Keterbatasan Sumber Daya: Keterbatasan dana dan personel seringkali membatasi implementasi praktik akuntansi yang canggih, seperti penggunaan perangkat lunak keuangan yang lebih maju. Pemahaman Terbatas: Banyak UMKM mungkin memiliki keterbatasan dalam memahami konsep seperti neraca dan laporan laba rugi. Contoh: Sebuah warung kopi mungkin tidak memahami sepenuhnya konsep neraca, yang dapat menghambat pemahaman keuangan mereka. Perubahan Peraturan Pajak: Perubahan aturan perpajakan yang sering terjadi dapat menimbulkan Contoh: Pengenalan pajak baru dapat meningkatkan beban administratif bagi UMKM.kebingungan dan kesulitan dalam mematuhi peraturan.

 

Peluang Akuntansi UMKM. Teknologi Keuangan (Fintech): Pemanfaatan platform fintech dapat menyederhanakan pencatatan keuangan dan memudahkan akses ke sumber daya keuangan. Misalnya, penggunaan aplikasi pembukuan digital atau layanan pembayaran online. Pendidikan Akuntansi: Pelatihan dan pendidikan akuntansi dapat membantu UMKM meningkatkan pemahaman terhadap praktik keuangan yang efektif, seperti pengelolaan inventaris dan perencanaan anggaran. Layanan Konsultasi Akuntansi: UMKM dapat memanfaatkan layanan konsultasi akuntansi untuk membimbing mereka melalui proses pencatatan keuangan. Contoh: Penggunaan jasa akuntan untuk memberikan pelatihan tentang konsep dasar akuntansi. Integrasi Sistem: Penggunaan perangkat lunak akuntansi terintegrasi dapat membantu UMKM mengelola keuangan mereka dengan lebih efisien. Contoh: Menggunakan aplikasi keuangan yang otomatis menyinkronkan transaksi dengan perangkat lunak akuntansi.

 

Teknologi dalam Akuntansi UMKM. Penerapan Aplikasi Keuangan: Penggunaan aplikasi keuangan dapat membantu UMKM dalam mencatat transaksi, memonitor pengeluaran, dan menghasilkan laporan keuangan. Contoh: Penggunaan QuickBooks atau Zahir Accounting untuk mencatat transaksi harian. Cloud Accounting: Penyimpanan data keuangan di cloud memudahkan akses dan kolaborasi, meningkatkan efisiensi dan keamanan data. Contoh: Xero Accounting yang memungkinkan penyimpanan data keuangan di cloud.

Keuntungan Implementasi Teknologi Akuntansi. Peningkatan Efisiensi: Mengotomatiskan proses pencatatan keuangan dapat menghemat waktu dan mengurangi risiko kesalahan manusiawi. Contoh: Penggunaan sistem pembukuan otomatis untuk menghindari kesalahan perhitungan manual. Analisis Data yang Lebih Baik: Sistem akuntansi modern memungkinkan analisis data yang mendalam, membantu UMKM membuat keputusan berdasarkan informasi yang akurat. Contoh: Menyusun laporan keuangan interaktif untuk menganalisis tren dan kinerja bisnis.

 

Tantangan Teknologi dalam Akuntansi UMKM. Biaya Implementasi: UMKM mungkin menghadapi tantangan dalam mengakses teknologi akuntansi karena biaya implementasi yang tinggi. Contoh: Investasi awal untuk membeli perangkat lunak dan melatih karyawan. Pelatihan Karyawan: Karyawan UMKM mungkin perlu pelatihan tambahan untuk menguasai penggunaan perangkat lunak akuntansi. Contoh: Program pelatihan online untuk memahami fungsi sistem akuntansi.

 

Peluang Pertumbuhan dengan Teknologi. Akses ke Pembiayaan: Penggunaan teknologi akuntansi dapat meningkatkan kredibilitas UMKM, membuka pintu akses ke sumber pembiayaan tambahan. Contoh: Menyajikan laporan keuangan yang akurat kepada pihak berkepentingan. Ekspansi Pasar: Dengan data keuangan yang terorganisir, UMKM dapat merencanakan ekspansi pasar dengan lebih baik. Contoh: Analisis data penjualan untuk mengidentifikasi peluang pasar baru.

 

Tantangan Manajemen Keuangan. Pemahaman Terbatas: UMKM mungkin memiliki pemahaman terbatas tentang manajemen keuangan, membatasi kemampuan mereka untuk membuat keputusan strategis. Contoh: Kesulitan memahami laporan keuangan dan implikasinya. Risiko Pasar: UMKM berisiko menghadapi fluktuasi pasar yang dapat mempengaruhi kestabilan keuangan. Contoh: Perubahan harga bahan baku yang dapat mempengaruhi biaya produksi.

 

Teknologi Cloud dalam Akuntansi UMKM. Manfaat Cloud Accounting: Akses Fleksibel: Data keuangan dapat diakses dari mana saja dan kapan saja. Kolaborasi Real-Time: Tim keuangan dapat bekerja bersama secara simultan. Keamanan Data: Layanan cloud umumnya dilengkapi dengan proteksi data yang kuat. Efisiensi Operasional: Proses akuntansi dapat dipercepat melalui otomatisasi. Pembaruan Otomatis: Sistem secara otomatis diperbarui tanpa perlu instalasi manual.

 

Contoh Implementasi Cloud Accounting. QuickBooks Online: Platform cloud yang menyediakan berbagai fitur akuntansi dan keuangan untuk UMKM. Xero: Solusi cloud yang menyederhanakan proses akuntansi dengan kemudahan integrasi dan kolaborasi. Zoho Books: Aplikasi yang dirancang untuk UMKM, memberikan solusi akuntansi yang terjangkau dan mudah digunakan.

 

Keamanan Data pada Cloud Accounting. Enkripsi: Data keuangan dienkripsi untuk melindungi kerahasiaan dan integritasnya. Contohnya, data transaksi keuangan seperti faktur dan catatan pembayaran dienkripsi dengan algoritma keamanan tinggi, seperti AES (Advanced Encryption Standard). Otomatis Backup: Sistem cloud accounting sering kali dilengkapi dengan otomatis backup, mengurangi risiko kehilangan data. Sebagai contoh, setiap hari sistem cloud accounting secara otomatis mencadangkan semua data ke server cadangan yang terletak di lokasi fisik yang berbeda, mengamankan informasi penting dari potensi kehilangan.

 

Tantangan Cloud Accounting. Ketergantungan pada Koneksi Internet: Sebagai contoh, jika koneksi internet terputus, pengguna mungkin tidak dapat mengakses data keuangan secara instan. Biaya Langganan: Misalnya, biaya langganan bulanan untuk layanan cloud accounting dapat mencakup pembaruan otomatis, dukungan pelanggan, dan pemeliharaan sistem.

 

Integrasi dengan Aplikasi Lain. Contoh Integrasi: Cloud accounting dapat terintegrasi dengan aplikasi lain, seperti sistem manajemen persediaan atau e-commerce. Misalnya, sistem cloud accounting dapat secara otomatis mengimpor data penjualan dari platform e-commerce dan mengintegrasikannya dengan buku besar. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk memantau stok secara real-time dan mengoptimalkan proses bisnis mereka.

 

Implementasi Cloud Accounting. Pemindahan Data: Pada tahap implementasi, perusahaan perlu memindahkan data ke sistem cloud accounting. Sebagai contoh, data historis dapat diimpor ke dalam sistem baru untuk memastikan konsistensi dan kelengkapan informasi keuangan. Selama proses ini, perlu diperhatikan keamanan data dan pengujian sistem secara menyeluruh sebelum sepenuhnya beralih ke cloud accounting. Penjelasan lebih lengkapnya bisa tonton di https://www.youtube.com/live/Ql-oNowDbQ4?si=Mvpiz5iQkmtVExP1

 


Dalam pemaparan narasumber, Dr. Ratnaningrum, SE., M.Si. (Kaprodi Akuntansi STIE STEKOM Kartasura) menjelaskan tentang Penerapan Akuntansi EMKM di Era Society 5.0. Peran UMKM. Fungsi Laporan Keuangan EMKM. Catatan informasi keuangan satu periode akuntansi.kinerja dari suatu perusahaan, Tolok ukur pengambilan kebijakan jika ada hal-hal krusial yang terjadi di perusahaan, Untuk mengurus perpajakan perusahaan.

 

Era Revolusi Industri 4.0 ? Revolusi Industri yang ditandai dengan kemunculan superkomputer, robot pintar, kendaraan tanpa pengemudi, cloud computing, sistem big data, rekayasa genetika dan perkembangan neuroteknologi yang memungkinkan manusia untuk lebih mengoptimalkan fungsi otak.

 

Era Society 5.0 ? Sebuah masyarakat berpusat pada manusia yang menyeimbangkan Kemajuan ekonomi dan teknologi dengan menyelesaikan masalah Melalui Sistem yang mengintegrasikan dunia maya dengan fisik.

 

Era Society 5.0 merujuk pada era di mana manusia dan teknologi saling berintegrasi untuk menciptakan masyarakat yang lebih berkelanjutan dan berfokus pada kebutuhan manusia. Society 5.0 menggabungkan dunia fisik dan dunia digital untuk mencapai solusi yang lebih cerdas dan inovatif dalam mengatasi berbagai tantangan. Dalam konteks ini, penerapan Akuntansi EMKM (Ekonomi Mikro, Kecil, dan Menengah) dapat memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan dan keberlanjutan bisnis. Berikut adalah beberapa aspek penerapan akuntansi EMKM di era Society 5.0:

1. Digitalisasi dan Integrasi Data: Dalam Society 5.0, digitalisasi menjadi kunci untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas. EMKM dapat menerapkan sistem akuntansi digital yang terintegrasi untuk mengelola data keuangan mereka. Integrasi data antara berbagai fungsi bisnis, seperti penjualan, pembelian, dan keuangan, dapat memberikan visibilitas yang lebih baik terhadap kinerja bisnis secara keseluruhan.

2. Pemantauan Real-time: Sistem akuntansi digital memungkinkan EMKM untuk memantau kinerja keuangan secara real-time. Dengan akses instan ke data keuangan, pengambilan keputusan dapat dilakukan lebih cepat dan lebih tepat. Hal ini mendukung respons yang lebih dinamis terhadap perubahan pasar atau kondisi ekonomi.

3. Analisis Data dan Kecerdasan Buatan: EMKM dapat memanfaatkan analisis data dan kecerdasan buatan untuk menggali wawasan yang lebih mendalam dari data keuangan mereka. Analisis ini dapat membantu dalam merencanakan strategi bisnis, mengidentifikasi peluang, dan mengelola risiko.

4. Akses ke Pembiayaan Digital: Society 5.0 mencakup perkembangan di sektor keuangan, termasuk pembiayaan digital. EMKM dapat memanfaatkan platform keuangan digital dan peer-to-peer lending untuk mengakses sumber pembiayaan yang lebih mudah dan cepat. Transparansi keuangan yang ditingkatkan melalui sistem akuntansi digital dapat meningkatkan kepercayaan investor dan pemberi pinjaman.

5. E-commerce dan Pemasaran Digital: Pemasaran digital dan e-commerce menjadi sangat penting dalam Society 5.0. EMKM dapat menggunakan platform e-commerce dan strategi pemasaran digital untuk memperluas jangkauan produk atau jasanya. Sistem akuntansi yang terintegrasi dapat membantu dalam pelacakan dan analisis performa penjualan online.

6. Keamanan Data dan Privasi: Keamanan data menjadi aspek kritis dalam era Society 5.0. EMKM perlu memastikan bahwa sistem akuntansi digital yang mereka gunakan memiliki langkah-langkah keamanan yang kuat untuk melindungi informasi keuangan dan data pelanggan.

7. Inovasi dan Kolaborasi: Society 5.0 mendorong inovasi dan kolaborasi. EMKM dapat berkolaborasi dengan mitra bisnis atau pihak ketiga untuk mengembangkan solusi inovatif. Sistem akuntansi yang terbuka dan dapat diintegrasikan memfasilitasi pertukaran data yang mudah antar mitra bisnis.

8. Pelatihan dan Pengembangan Karyawan: Penerapan akuntansi EMKM di era Society 5.0 juga membutuhkan perhatian pada pelatihan dan pengembangan karyawan. Karyawan perlu memiliki keterampilan digital untuk memahami dan mengelola sistem akuntansi yang terkait.

 

Penerapan akuntansi EMKM di era Society 5.0 bukan hanya tentang teknologi, tetapi juga tentang bagaimana teknologi dapat digunakan untuk meningkatkan keberlanjutan bisnis, meningkatkan kualitas layanan, dan menciptakan nilai tambah bagi pelanggan dan pemangku kepentingan lainnya. Penjelasan lebih lengkapnya bisa tonton di https://www.youtube.com/live/Ql-oNowDbQ4?si=aCm5WA7rjm-0kq9x