
Semarang, 29 September 2023 Universtiy
of Kuala Lumpur (Malaysia) organized by Universtiy of Science & Computer
Technology (STEKOM) collaboration with STIE STEKOM, PERKIVI, PTIC and
TopLoker.com, Sukses dalam menyelenggarakan Webinar
Internasional dengan tema Managing Insider Threat.
Acara International Visiting Lecture Managing Insider
Threat tersebut diselenggarakan Jumat, 29 September 2023 Pukul 14.00 s.d 16.00 WIB yang di laksanakan melalui Zoom Meeting dan You
Tube Universitas Sains dan Teknologi Komputer (Universitas STEKOM) dan di hadiri
oleh mahasiwa dan masyarakat umum.
Internasional Visiting Lecture ini dihadiri oleh Dr.
Shafiza binti Mohd Shariff (Deputy Dean (Academic & Technology) menjelaskan
tentang Managing Insider Threats (Mengelola Ancaman Orang Dalam). Orang dalam
adalah setiap orang yang memiliki atau memiliki akses resmi ke atau pengetahuan
tentang sumber daya organisasi, termasuk personel, fasilitas, informasi,
peralatan, jaringan, dan sistem. Ancaman orang dalam adalah potensi orang dalam
untuk menggunakan akses atau pemahaman resmi mereka terhadap suatu organisasi
untuk merugikan organisasi tersebut.
Serangan orang dalam sangat berbahaya karena tiga
alasan: Orang dalam tidak bertindak jahat hampir sepanjang waktu, Orang dalam
mengetahui kelemahan keamanan siber organisasi, dan Orang dalam mengetahui
lokasi dan sifat data sensitif yang dapat mereka manfaatkan.
Jenis orang dalam adalah sebagai berikut.
1. Pion-karyawan yang, tanpa disadari, dimanipulasi
untuk melakukan aktivitas jahat.
2. Karyawan yang bodoh atau sombong yang percaya bahwa
mereka dibebaskan dari kebijakan keamanan.
3. Kolaborator-karyawan yang bekerja sama dengan orang
luar, pesaing atau negara-bangsa, untuk melakukan kejahatan.
4. The Lone Wolf-karyawan yang bertindak secara
mandiri & jahat tanpa pengaruh atau manipulasi eksternal.
Mengelola ancaman dari orang dalam (insider threat)
adalah suatu tantangan yang serius bagi organisasi, baik itu perusahaan, pemerintahan,
atau lembaga lainnya. Ancaman ini terjadi ketika individu yang memiliki akses
ke dalam organisasi, seperti karyawan, kontraktor, atau mitra bisnis, dengan
sengaja atau tidak sengaja membocorkan informasi rahasia, mencuri data, atau
melakukan tindakan merusak lainnya. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat
membantu organisasi dalam mengelola ancaman dari orang dalam:
1. Identifikasi Ancaman: Membuat profil risiko internal: Identifikasi jenis
ancaman yang mungkin timbul dari dalam organisasi, seperti pencurian data,
sabotase, atau kebocoran informasi rahasia.
2. Implementasi Kebijakan dan Prosedur: Menetapkan
kebijakan dan prosedur yang jelas terkait dengan pengelolaan akses dan
penggunaan sumber daya internal, termasuk akses ke data sensitif.
3. Pelatihan dan Kesadaran: Memberikan pelatihan kepada karyawan tentang ancaman
insider dan bagaimana mengenali tanda-tanda perilaku mencurigakan. Mendorong kesadaran akan kebijakan dan prosedur yang
berlaku serta konsekuensinya.
4. Pengawasan Aktivitas: Memantau aktivitas karyawan secara teratur, terutama
yang memiliki akses ke data kritis atau sistem penting.
Menerapkan alat keamanan yang dapat mendeteksi
aktivitas mencurigakan atau tidak sah.
5. Pembagian Wewenang (Least Privilege): Prinsip least privilege berarti memberikan tingkat
akses yang paling rendah yang diperlukan oleh karyawan untuk menjalankan tugas
mereka. Ini mengurangi risiko penyalahgunaan akses.
6. Pemeriksaan Latar Belakang: Melakukan pemeriksaan
latar belakang saat merekrut karyawan baru atau kontraktor. Menjalankan pemeriksaan reguler pada karyawan yang
memiliki akses sensitif.
7. Pelaporan dan Penanganan Insiden: Membuat mekanisme pelaporan insiden yang aman dan
anonim bagi karyawan yang ingin melaporkan perilaku mencurigakan. Menangani insiden dengan cepat dan profesional,
termasuk penyelidikan dan tindakan disipliner jika diperlukan.
8. Pemantauan dan Evaluasi: Terus memantau dan mengevaluasi efektivitas program
pengelolaan ancaman insider. Menyesuaikan kebijakan dan tindakan berdasarkan hasil pemantauan dan
evaluasi.
9. Keamanan Fisik: Melindungi fisik fasilitas dan perangkat keras yang
berisi data penting dari akses yang tidak sah.
10. Kolaborasi dengan Pihak Eksternal: Bekerja sama dengan pihak eksternal, seperti lembaga
penegak hukum, untuk mengatasi ancaman insider yang serius.
Penting untuk diingat bahwa mengelola ancaman dari
orang dalam bukan hanya tanggung jawab tim keamanan informasi, tetapi juga
melibatkan manajemen senior dan seluruh staf dalam organisasi. Pencegahan dan
deteksi dini ancaman insider merupakan aspek penting dalam menjaga keamanan
organisasi dan data sensitifnya.