
Semarang, 10 Oktober 2023 Progdi
S1 Sistem Informasi Universitas Sains dan Teknologi Komputer (Universitas
STEKOM) bekerja sama dengan FTKI Universitas Nasional Jakarta, FSTD Universitas
Trilogi Jakarta, Politeknik Elektronika
Negeri Surabaya, Informatika Universitas Atma Jaya Yogyakarta, STIE STEKOM,
Perkumpulan Komunitas Industri dan Vokasi Indonesia (PERKIVI), Perkumpulan
Teacherpreneur Indonesia Cerdas (PTIC) dan https://www.Toploker.com, Sukses dalam menyelenggarakan Webinar Nasional dengan tema Penerapan Sistem Informasi dalam Membangun dan
Meningkatkan Strategi dan Daya Saing Bisnis.
Acara Webinar Nasional Penerapan Sistem Informasi
dalam Membangun dan Meningkatkan Strategi dan Daya Saing Bisnis tersebut
diselenggarakan Selasa, 10 Oktober 2023 Pukul 13.00 s.d 16.00 WIB yang di laksanakan melalui Zoom Meeting dan You
Tube Universitas Sains dan Teknologi Komputer (Universitas STEKOM) dan di hadiri
oleh mahasiwa dan masyarakat umum.
Webinar Nasional ini Menghadirkan 4 Narasumber,
narasumbernya yaitu Andrianingsih, S.Kom., MMSI. (Dosen FTKI UNAS Jakarta),
Mochamad Mobed Bachtiar, MT. (Dosen PENS Surabaya), Paulus Mudjihartono, PhD.
(Dosen Informatika UAJY Yogyakarta), dan Migunani, S.Kom., M.kom. (Dosen FSA
Universitas STEKOM) dengan MC Laksamana Rajendra Haidar A F, S.ST., M.T., M.Kom.
(Dosen Universitas STEKOM), dan Moderator Maya Utami Dewi, M.Kom. (Dosen
Universitas STEKOM)
Dalam pemaparan narasumber, Migunani, S.Kom., M.Kom.
(Dosen FSA Universitas STEKOM Semarang) menjelaskan tentang Sistem Informasi
yang mendukung atau mengubah strategi Perusahaan.
Bisnis Proses dan Sistem Informasi Pada Organisasi.
Sistem Informasi (SI) adalah pendukung penting pada proses bisnis organisasi. Sistem
informasi memfasilitasi komunikasi dan koordinasi di antara area fungsional
(departemen) yang berbeda dan memungkinkan pertukaran dan akses data yang mudah
lintas proses. Secara khusus IS memainkan peran penting dalam tiga bidang pada
organisasi yaitu melakukan pemrosesan data, menangkap dan menyimpan data atau
informasi hasil pemrosesan, dan pemantauan kinerja proses. Dalam beberapa kasus
peran SI berjalan otomatis yaitu dilakukan sepenuhnya oleh Sistem Informasi. Dalaml
kasus lain SI harus bergantung pada penilaian, keahlian dan intuisi manajer.
Pengukuran Kinerja Bisnis Proses Pada Organisasi.
Pengukuran signifikan dari kinerja bisnis proses yang kompetitif dalam suatu
organisasi berdasarkan : Kepuasan pelanggaran : Hasil dari optimalisasi dan
penyelarasan proses bisnis untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Pengurangan
Biaya : hasil dari optimalisasi operasi dan proses supply. Pengurangan dan
pemenuhan waktu siklus : hasil optimalisasi proses manufaktur dan logistik. Kualitas
: hasil optimalisasi desain, pengembangan dan proses produksi. Diferensiasi :
hasil optimalisasi proses pemasaran dan inovasi. Produktivitas : hasil optimalisasi
proses kerja setiap individu.
Pentingnya Inovasi Bagi Organisasi. Proses inovasi
adalah aktivitas pengembangan dan pemilihan ide untuk perubahan dan
mentransdirmasikan ide-ide tersebut menjadi inovasi. Inovasi sangan penting
untku perkembangan global dan dinamika market, namun inovasi bukanlah hal yang
mudah. Bahkan perusahan besar yang pernah menjadi pelopor dan unggul di pasar
global untuk tetap kompetitif Ketika terjadi perubahan. Manajemen inovasi
sangat penting bagi organisasi untuk mendapatkan kemampua beradaptasi yang
dinamis untuk memastikan keberlanjutan organisasi dari waktu ke waktu. Trott
(2005) memberikan daftar tujuh jenis inovasi yaitu : inovasi organisasi. Manajemen,
produk, proses, komersial atau pemasaran dan layanan. Penjelasan lebih
lengkapnya bisa tonton di https://www.youtube.com/live/ZbEt07A1Qmc?si=8sbbDeFGFIM8CuOm
Dalam pemaparan narasumber, Andrianingsih, S.Kom.,
MMSI. (Dosen FTKI UNAS Jakarta) menjelaskan tentang Pentingnya eksis di era
digital dan berpartisipasi aktif dalam proses transformasi digital. Eksis di
era digital dan berpartisipasi aktif dalam proses transformasi digital memiliki
banyak kepentingan. Era digital telah membawa perubahan besar dalam berbagai
aspek kehidupan, termasuk bisnis, pendidikan, komunikasi, dan budaya. Berikut
adalah beberapa alasan mengapa penting untuk eksis dan berpartisipasi aktif
dalam era digital dan transformasi digital:
1. Kemajuan Teknologi: Transformasi digital mendorong
kemajuan teknologi yang sangat cepat. Berpartisipasi aktif dalam era digital
memungkinkan individu dan organisasi untuk mengikuti perkembangan teknologi
terkini. Hal ini penting untuk menjaga daya saing dan efisiensi dalam berbagai
bidang.
2. Kemudahan Akses Informasi: Era digital telah
memungkinkan akses mudah ke berbagai informasi dan sumber daya online. Ini
memungkinkan individu untuk belajar, berbagi pengetahuan, dan meningkatkan
kompetensi mereka dengan lebih efisien.
3. Inovasi Bisnis: Transformasi digital telah mengubah
cara bisnis dijalankan. Organisasi yang berpartisipasi aktif dalam transformasi
digital dapat menciptakan inovasi, meningkatkan produktivitas, dan meraih
peluang bisnis baru. Ini dapat meningkatkan pertumbuhan dan daya saing
perusahaan.
4. Koneksi Global: Era digital memungkinkan kita untuk
terhubung dengan individu, organisasi, dan pasar global dengan lebih mudah. Hal
ini memungkinkan perluasan jangkauan dan peluang kolaborasi yang lebih besar.
5. Efisiensi dan Produktivitas: Transformasi digital
dapat mengoptimalkan proses bisnis dan menghasilkan efisiensi yang lebih besar.
Ini dapat menghemat waktu dan sumber daya, yang sangat penting dalam lingkungan
bisnis yang kompetitif.
6. Pendidikan dan Pembelajaran: Era digital
memungkinkan pembelajaran online dan akses ke berbagai sumber pendidikan.
Dengan berpartisipasi aktif dalam era digital, individu dapat mengembangkan
keterampilan dan pengetahuan baru dengan lebih mudah.
7. Peningkatan Komunikasi: Transformasi digital telah
meningkatkan komunikasi dan kolaborasi antara individu, tim, dan organisasi.
Ini memungkinkan kerja sama yang lebih efisien dan fleksibel.
8. Respons Terhadap Perubahan: Transformasi digital
adalah bagian dari perubahan konstan yang terjadi dalam dunia kita.
Berpartisipasi aktif dalam era digital memungkinkan kita untuk lebih responsif
terhadap perubahan dan lebih siap menghadapi tantangan yang muncul.
9. Daya Saing: Organisasi yang tidak berpartisipasi
dalam transformasi digital berisiko tertinggal oleh pesaing yang lebih
proaktif. Berpartisipasi aktif dalam era digital adalah kunci untuk
mempertahankan daya saing dalam pasar global yang terus berubah.
10. Perubahan Budaya: Era digital telah mengubah
budaya dan cara berpikir. Penting untuk eksis di era digital untuk memahami dan
mengikuti perubahan ini dalam budaya, norma, dan nilai-nilai yang berkembang.
Secara keseluruhan, eksis di era digital dan
berpartisipasi aktif dalam proses transformasi digital adalah kunci untuk
menjalani kehidupan yang sukses, berdaya saing, dan responsif terhadap
perubahan yang terus berlanjut dalam masyarakat dan bisnis modern. Penjelasan lebih
lengkapnya bisa tonton di https://www.youtube.com/live/ZbEt07A1Qmc?si=ZsqPRHX0xrryDEOP
Dalam paramaparan narasumber, Paulus Mudjihartono, PhD.
(Dosen Informatika UAJY Yogyakarta) menjelaskan tentang Business Intelligence,
Big Data dan Machine Learning untuk Pendukung Pengambilan Keputusan Strategi Organisasi.
Business Intelligence (BI), Big Data, dan Machine Learning (ML) adalah alat
penting yang digunakan untuk mendukung pengambilan keputusan strategi dalam
organisasi. Ketiganya memiliki peran masing-masing dalam menyediakan wawasan
yang mendalam dan relevan untuk membantu pemimpin organisasi membuat keputusan
yang lebih baik. Berikut penjelasan singkat tentang peran masing-masing dalam
mendukung pengambilan keputusan strategi:
1. Business Intelligence (BI). BI adalah proses
pengumpulan, analisis, dan penyajian data yang relevan untuk membantu
pengambilan keputusan yang lebih baik. BI menggunakan alat dan teknik untuk
mengonversi data mentah menjadi laporan, dashboard, dan visualisasi yang mudah
dimengerti. BI membantu organisasi memantau kinerja mereka, mengidentifikasi
tren, dan memahami aspek-aspek tertentu dari bisnis mereka. Dalam konteks
pengambilan keputusan strategis, BI memberikan pemahaman yang lebih baik
tentang sejarah dan situasi saat ini, membantu pemimpin mengidentifikasi
peluang dan tantangan.
2. Big Data. Big Data mengacu pada data yang sangat
besar, beragam, dan cepat dalam pertumbuhannya, yang sulit dikelola dengan alat
tradisional. Big Data
memungkinkan organisasi untuk mengumpulkan dan menganalisis data yang lebih
luas dan mendalam, termasuk data yang berasal dari sumber-sumber non-tradisional
seperti media sosial, sensor, dan transaksi daring. Dengan analisis Big Data, organisasi dapat
mengidentifikasi pola-pola yang tidak terlihat dalam data tradisional, sehingga
mendukung pengambilan keputusan yang lebih strategis.
3. Machine Learning (ML). ML adalah cabang kecerdasan
buatan yang mengggunakan algoritma untuk memproses data dan belajar dari data
tersebut untuk membuat prediksi dan keputusan tanpa intervensi manusia. ML dapat digunakan untuk mengidentifikasi pola dalam
data, memprediksi tren masa depan, dan memberikan rekomendasi berdasarkan data
historis. Dalam
pengambilan keputusan strategis, ML dapat membantu mengidentifikasi peluang
bisnis, mengoptimalkan operasi, dan mengelola risiko dengan lebih baik.
Integrasi BI, Big Data, dan ML dapat memberikan
manfaat yang lebih besar dalam mendukung pengambilan keputusan strategi: BI
memungkinkan pemahaman terperinci tentang situasi saat ini dan sejarah
organisasi. Big Data memungkinkan pemantauan data yang lebih luas dan mendalam.
ML memungkinkan prediksi dan rekomendasi berdasarkan analisis data.
Dengan cara ini, organisasi dapat menggunakan
informasi yang lebih kuat dan akurat untuk membuat keputusan strategis yang
lebih baik, mengidentifikasi peluang, mengurangi risiko, dan mengoptimalkan
kinerja mereka. Penjelasan lebih lengkapnya bisa tonton di https://www.youtube.com/live/ZbEt07A1Qmc?si=zgmQMEbqbpL2foM5
Dalam pemaparan narasumber, Mochamad Mobed Bachtiar,
MT. (Dosen PENS Surabaya) menjelaskan tentang Stategi Manajemen Sistem Informasi
untuk memperkuat Peran Inkubator Bisnis. Strategi manajemen sistem informasi
yang efektif adalah kunci untuk memperkuat peran inkubator bisnis. Berikut
adalah beberapa langkah dan strategi yang dapat membantu dalam hal ini:
1. Pemahaman Kebutuhan Bisnis: Langkah pertama adalah
memahami kebutuhan inkubator bisnis dan perusahaan yang sedang diinkubasi. Ini
mencakup pemahaman mendalam tentang jenis bisnis yang diinkubasi, tujuan
mereka, dan tantangan yang dihadapi.
2. Pengumpulan Data yang Relevan: Identifikasi jenis
data yang dibutuhkan untuk mendukung inkubator bisnis. Data ini dapat mencakup
informasi tentang pasar, pesaing, pembiayaan, serta perkembangan bisnis yang
diinkubasi.
3. Sistem Manajemen Data: Implementasikan sistem
manajemen data yang kuat untuk mengumpulkan, menyimpan, dan mengelola data yang
diperlukan. Pastikan data ini mudah diakses dan dikelola dengan baik.
4. Analisis Data: Gunakan alat analisis data untuk
menggali wawasan dari data yang dikumpulkan. Ini dapat mencakup analisis pasar,
analisis kinerja bisnis, dan identifikasi tren.
5. Dashboard dan Pelaporan: Buat dashboard dan laporan
yang disesuaikan untuk membantu inkubator bisnis memantau kinerja bisnis yang
diinkubasi dengan mudah. Ini bisa mencakup laporan keuangan, laporan
perkembangan produk, dan lainnya.
6. Integrasi Teknologi: Manfaatkan teknologi terkini,
seperti Internet of Things (IoT), analisis Big Data, dan kecerdasan buatan,
untuk memperkuat analisis dan pemantauan.
7. Kolaborasi dengan Mentor dan Ahli: Membangun sistem
yang memungkinkan kolaborasi dengan mentor dan ahli dalam berbagai bidang
bisnis. Ini bisa termasuk konferensi video, alat kolaborasi online, dan
platform berbagi pengetahuan.
8. Pelatihan dan Pendidikan: Sediakan akses ke sumber
daya pendidikan dan pelatihan yang relevan bagi perusahaan yang diinkubasi,
seperti kursus online, webinar, dan materi edukasi.
9. Keamanan Data: Pastikan data yang dikumpulkan dan
disimpan aman dan terlindungi. Implementasikan kebijakan keamanan data yang
ketat untuk melindungi informasi sensitif.
10. Evaluasi dan Umpan Balik: Terus memonitor dan
mengevaluasi efektivitas sistem informasi ini. Mintalah umpan balik dari
perusahaan yang diinkubasi untuk terus memperbaiki dan mengoptimalkan sistem.
11. Skalabilitas: Pastikan sistem informasi yang
diterapkan dapat dengan mudah berkembang seiring pertumbuhan dan perkembangan
inkubator bisnis.
12. Kesadaran Teknologi: Tingkatkan kesadaran
teknologi di kalangan perusahaan yang diinkubasi dengan menyelenggarakan
workshop, seminar, atau pelatihan teknologi.
Dengan strategi manajemen sistem informasi yang baik,
inkubator bisnis dapat memberikan dukungan yang lebih baik kepada perusahaan
yang diinkubasi, membantu mereka memahami pasar, mengambil keputusan yang lebih
baik, dan akhirnya mencapai kesuksesan bisnis yang lebih besar. Penjelasan lebih
lengkapnya bisa tonton di https://www.youtube.com/live/ZbEt07A1Qmc?si=R2o2kC46uOI8w172