×

WEBINAR NASIONAL Pengembangan Rekayasa Sistem Komputer di Era Industri 4.0

WEBINAR NASIONAL Pengembangan Rekayasa Sistem Komputer di Era Industri 4.0

Semarang, 21 September 2023 Program Studi S1 Sistem Komputer Universitas Sains dan Teknologi Komputer (Universitas STEKOM) bekerja sama dengan Politeknik Negeri Jakarta, FMIPA Universitas Syah Kuala Banda Aceh, FTI Universitas Atma Jaya Makasar, FT Universitas Mulawarman Samarinda, Perkumpulan Komunitas Industri dan Vokasi Indonesia (PERKIVI), Perkumpulan Teacherpreneur Indonesia Cerdas (PTIC) dan https://www.Toploker.com, Sukses dalam menyelenggarakan Webinar Nasional dengan tema Pengembangan Rekayasa Sistem Komputer di Era Industri 4.0.

 

Acara Webinar Nasional Pengembangan Rekayasa Sistem Komputer di Era Industri 4.0 tersebut diselenggarakan Kamis, 21 September 2023 Pukul 13.00 s.d 16.00 WIB yang di laksanakan melalui Zoom Meeting dan You Tube Universitas Sains dan Teknologi Komputer (Universitas STEKOM) dan di hadiri oleh mahasiwa dan masyarakat umum.

 

Webinar Nasional ini Menghadirkan 5 Narasumber, narasumbernya yaitu Dr. Prihatin Oktivasari, S.Si., M.Si. (Dosen Politeknik Negeri Jakarta), Rini Deviani, S.T., M.Eng. (Dosen FMIPA Univ Siyah Kuala Banda Aceh), Dr. (Cand) Ir. Norbertus Tri Suswanto Saptadi, S.Kom., M.T., M.M., IPM. (Dosen FTI Univ Atma Jaya Makasar), Dedy Cahyadi, S.Kom., M.Eng. (Dosen FT Univ Mulawarman Samarinda), dan Dr. Unang Achlison, S.T., M.Kom. (Dosen Universitas STEKOM) dengan MC dan Moderatornya yaitu Dani Sasmoko, S.T., M.Eng. (Dosen Universitas STEKOM), dan Priyadi, S.Kom., M.Kom. (Dosen Universitas STEKOM).

 


Dalam pemaparan narasumber, Rini Deviani, S.T., M.Eng. (Dosen FMIPA Univ Siyah Kuala Banda Aceh) menjelaskan tentang Masa Depan Sekarang: Tampilan Santai pada Teknologi Terbaru dalam Revolusi Industri 4.0. Masa depan adalah sekarang dan ini semua tentang memanfaatkan teknologi untuk mendorong inovasi. Dalam presentasi ini, kita akan mengeksplorasi tren teknologi terkini dan bagaimana tren tersebut mengubah cara kita bekerja, hidup, dan bermain.

 

Masa depan sekarang membawa banyak perubahan yang menarik dalam revolusi industri 4.0. Salah satu tren utama adalah peningkatan teknologi yang semakin memudahkan dan memfasilitasi kehidupan sehari-hari, sambil tetap memberikan tampilan yang santai. Inilah beberapa contoh bagaimana teknologi terbaru telah menyatu dengan gaya hidup santai dalam era industri 4.0:

1. Internet of Things (IoT) untuk Kehidupan Rumah Tangga: Rumah pintar semakin populer, memungkinkan kita untuk mengontrol perangkat dan sistem rumah tangga dengan mudah melalui aplikasi ponsel. Dengan tampilan yang santai, kita dapat mengatur pencahayaan, suhu, keamanan, dan perangkat lainnya dengan sekali sentuhan atau bahkan menggunakan suara.

2. Kendaraan Otonom dan Elektrik: Industri otomotif terus mengembangkan kendaraan otonom dan ramah lingkungan. Kendaraan ini tidak hanya menawarkan kenyamanan, tetapi juga mengurangi beban lingkungan. Mengendarai mobil listrik sambil menikmati kenyamanan di dalamnya adalah salah satu contoh gaya hidup santai di masa depan.

3. Kesehatan Digital: Perkembangan dalam teknologi medis telah memungkinkan pemantauan kesehatan pribadi secara real-time. Alat-alat seperti jam tangan pintar dan sensor kesehatan dapat membantu kita memantau tingkat kesehatan kita dengan santai tanpa perlu kunjungan ke dokter secara rutin.

4. Pendidikan dan Pembelajaran Jarak Jauh: Teknologi telah mengubah cara kita belajar dan mengajar. Dengan platform pembelajaran online, seseorang dapat mendapatkan pendidikan atau pelatihan tanpa perlu meninggalkan rumah. Ini memberikan fleksibilitas yang besar dalam menjalani gaya hidup santai sambil terus meningkatkan keterampilan.

5. Hiburan Digital: Layanan streaming, permainan video, dan realitas virtual semakin mengintegrasikan hiburan ke dalam kehidupan sehari-hari. Anda dapat menikmati film, acara TV, atau permainan favorit Anda tanpa meninggalkan kenyamanan rumah.

6. Pekerjaan Jarak Jauh: Bekerja dari rumah telah menjadi norma baru bagi banyak orang. Dengan bantuan teknologi seperti video konferensi dan alat kolaborasi online, orang dapat melakukan pekerjaan mereka dengan santai dari mana saja yang mereka inginkan.

7. Manufaktur dan Robotik: Di sektor industri, robotik dan otomatisasi semakin menggantikan pekerjaan manusia dalam tugas-tugas berulang. Ini dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas, sambil memungkinkan pekerja manusia untuk fokus pada tugas-tugas yang lebih kreatif dan berarti.

 

Penting untuk dicatat bahwa meskipun teknologi terbaru menawarkan kenyamanan dan gaya hidup santai, kita juga perlu mempertimbangkan implikasi sosial, etika, dan privasi yang terkait dengan penggunaan teknologi ini. Selain itu, ada tantangan baru yang muncul, seperti masalah keamanan siber dan ketidaksetaraan akses ke teknologi. Oleh karena itu, penting untuk mengintegrasikan teknologi ini dengan bijak untuk memastikan bahwa kita meraih manfaat maksimal sambil mempertahankan keseimbangan dalam hidup kita. Penjelasan lebih lengkapnya bisa tonton di https://www.youtube.com/live/cKHNX_-vi9I?si=TJRZ3_mwfmn0R4MO

 

Dalam pemaparan narasumber, Dedy Cahyadi, S.Kom., M.Eng. (Dosen FT Univ Mulawarman Samarinda) menjelaskan tentang Cloud Computing & Native Cloud Application for Industry 4.0. Istilah Industri 4.0 digunakan untuk menggambarkan revolusi industri yang sedang berlangsung yang didorong oleh integrasi teknologi digital dalam proses produksi dan manufaktur. Hal ini mengacu pada kemajuan teknologi seperti Internet of Things (IoT), Kecerdasan Auatan (AI/ML/DL), big data, komputasi awan (cloud computing) dan Robotik.

 

Tujuan industri 4.0 adalah untuk membuat sistem produksi yang lebih efisien, adaptif, dan berkelanjutan yang dapat meningkatkan produktivitas, kualitas produk dan fleksibilitas.

 

Mengapa Teknologi Cloud? Fleksibel dan aman, Agile, dapat disesuaikan dengan kebutuhan, Maksimalkan proses bisnis, memungkinkan rantai pasokan yang lebih efisien dan memberikan pemeliharaan prediktif, Memiliki kemampuan komputasi,

penyimpanan dan jaringan hampir tidak terbatas.

 

Cloud Services. Cloud computing adalah model komputasi yang memungkinkan akses dan penggunaan sumber daya komputer, seperti server dan penyimpanan data, melalui internet tanpa perlu memiliki infrastruktur fisik sendiri. 6 Keunggulan Cloud adalah Biaya fleksibel, Berhenti menebak kapasitas, Berhenti pengeluaran biaya pemeliharaan data center, Memanfaatkan kekuatan ekonomi global, Peningkatan kecepatan deploy, dan Online dalam hitungan beberapa menit.

 

Beberapa konsep kunci dalam cloud computing: Layanan Berbasis Permintaan (On-Demand Services), Akses Melalui Internet, Elastisitas (Scalability), Pembayaran Berbasis Penggunaan (Pay-as-You-Go), Virtualisasi, Keamanan, dan Skalabilitas.

 

Private cloud adalah model cloud computing eksklusif untuk satu organisasi atau entitas. Infrastrukturnya dapat dihosting di data center internal atau oleh penyedia layanan khusus.

 

AWS, Azure, dan Google Cloud adalah beberapa penyedia layanan cloud publik yang menawarkan sumber daya IT seperti server dan penyimpanan kepada banyak pelanggan melalui internet. Infrastruktur ini dibagikan oleh berbagai organisasi dan dapat diakses oleh semua orang.

Native Cloud Application, Cloud-native adalah metode pembuatan perangkat lunak untuk mengembangkan, mendistribusikan dan mengelola aplikasi modern di lingkungan Cloud Computing. Organisasi kerja memiliki kebutuhan akan aplikasi yang dapat diperluas, fleksibel, tangguh dan berkelanjutan serta dapat di-update dengan cepat untuk memenuhi kebutuhan organisasi. Native Cloud / Cloud-native Application (NCA/CNA) adalah program perangkat lunak yang terdiri dari beberapa layanan kecil dan saling bergantung yang disebut microservices. Penjelasan lebih lengkapnya bisa tonton di https://www.youtube.com/live/cKHNX_-vi9I?si=R18xLo0S1XNK53lE

 


Dalam pemaparan narasumber, Dr. Unang Achlison, S.T., M.Kom. (Dosen Universitas STEKOM) menjelaskan tentang Jaringan Cloud & Fog Computing. Statistik Telekomunikasi Indonesia. Menurut survei data survei sosial ekonomi nasional tahun 2022 (Badan Pusat Statistik): Penduduk Indonesia yang akses internet mencapai 62,10% (tahun 2021) dan tercatat 66,48% (tahun 2022), Tingginya penggunaan internet karena perkembangan telepon seluler yang pesat (mobile banking, online shop dll), Penduduk di Indonesia yang memiliki telepon seluler mencapai 65,87% (tahun 2021) dan tercatar 67,88% (tahun 2021)

 

Cloud Computing? Cloud computing berfungsi untuk menyimpan berbagai file dalam satu basis data. Pada teknologi ini, data, software atau aplikasi lainnya disimpang di server. Cloud computing merupakan satu komputer server digunakan untuk membagikan data, software atau aplikasi dengan client yang berupa komputer atau telepon seluler lain yang terhubung.

 

Masalah computing? sensor dan perangkat loT real time akan memakan buaya dan waktu apabila dikirim ke Cloud Computing untuk diproses dan dianalisis. Pendekatan terdistribusi (desentralisasi) menjadi jawaban kebutuhan perangkat Internet of Things secara real time dgn sejumlah besar data yang dihasilkan.

 

Fog Computing? Fog Computing atau komputasi kabut adalah infrastruktur komputasi desentralisasi yaitu: data, komputasi, penyimpanan, dan aplikasi berada di antara sumber data dan cloud. Fog Computing mengurangi bandwidth komunikasi dua arah perangkat Internet of Things dgn cloud yang dibutuhkan sehingga meningkatkan kinerja perangkat Internet of Things secara real time. Penjelasan lebih lengkapnya bisa tonton di https://www.youtube.com/live/cKHNX_-vi9I?si=5Lx-q3WpJLQlJ4aA

 


Dalam pemaparan narasumber, Dr. Prihatin Oktivasari, S.Si., M.Si. (Dosen Politeknik Negeri Jakarta) menjelaskan tentang Quantum Computing.  Quantum computing adalah jenis komputasi yang berbeda dari komputer klasik yang kita kenal sehari-hari. Ini memanfaatkan prinsip-prinsip mekanika kuantum untuk melakukan perhitungan. Berikut beberapa karakteristik utama dari quantum computing:

1. Kubit: Sementara komputer klasik menggunakan bit sebagai unit dasar informasi (mengambil nilai 0 atau 1), quantum computer menggunakan kubit (quantum bit). Kubit dapat ada dalam banyak keadaan sekaligus, berkat sifat superposisi. Ini berarti bahwa kubit dapat menggantikan 0 dan 1 secara bersamaan dalam satu perhitungan.

2. Entanglement (Ikatan Kuantum): Kuantum computing memungkinkan kubit untuk terikat bersama dalam kondisi yang disebut entanglement. Ini berarti bahwa keadaan kuantum dari satu kubit terkait erat dengan keadaan kuantum kubit lainnya, bahkan jika kubit-kubit tersebut berjauhan. Perubahan pada satu kubit akan segera mempengaruhi kubit lainnya, bahkan jika mereka terpisah oleh jarak yang jauh.

3. Interferensi Kuantum: Quantum computing memanfaatkan interferensi kuantum, yang menggabungkan berbagai kemungkinan hasil perhitungan secara simultan. Ini memungkinkan quantum computer untuk mengeksploitasi sejumlah besar kemungkinan solusi secara paralel.

4. Kekuatan dalam Perhitungan Tertentu: Quantum computing diyakini akan memiliki keunggulan besar dalam beberapa jenis perhitungan tertentu, seperti faktorisasi bilangan bulat besar (yang relevan dalam kriptografi), simulasi molekuler, dan optimisasi kompleks. Quantum computer dapat menyelesaikan masalah-masalah ini dengan lebih efisien daripada komputer klasik.

5. Ketidakpastian: Meskipun quantum computing memiliki potensi besar, ketidakpastian juga merupakan ciri khasnya. Hasil perhitungan pada quantum computer mungkin memiliki distribusi probabilitas, bukan jawaban yang pasti. Oleh karena itu, dalam beberapa kasus, perlu mengulang perhitungan dengan hasil yang sama beberapa kali untuk mendapatkan hasil yang akurat.

 

Pengembangan quantum computing masih dalam tahap awal, dan saat ini, quantum computer yang ada terbatas dalam hal kekuatan dan ketersediaan. Namun, industri dan penelitian terus berinvestasi dalam mengembangkan teknologi ini dengan harapan untuk meningkatkan kapabilitasnya. Ketika teknologi quantum computing semakin matang, ini dapat mengubah paradigma dalam berbagai bidang, termasuk komputasi, kriptografi, kimia, dan ilmu material. Penjelasan lebih lengkapnya bisa tonton di https://www.youtube.com/live/cKHNX_-vi9I?si=t_0VTKDAUyuLl1vZ

 


Dalam pemaparan narasumber, Dr. (Cand) Ir. Norbertus Tri Suswanto Saptadi, S.Kom., M.T., M.M., IPM. (Dosen FTI Univ Atma Jaya Makasar) menjelaskan tentang Pemanfaatan Machine Learning dalam Pemodelan Data pada Pengolahan Limbah Organik menjadi Briket Biomassa. Pemanfaatan Machine Learning dalam pemodelan data pada pengolahan limbah organik menjadi briket biomassa dapat membantu mengoptimalkan proses produksi, meningkatkan efisiensi, dan mengurangi pemborosan dalam berbagai cara. Berikut beberapa cara bagaimana Machine Learning dapat diterapkan dalam pengolahan limbah organik menjadi briket biomassa:

1. Prediksi Kualitas Bahan Baku: Machine Learning dapat digunakan untuk memprediksi kualitas limbah organik yang akan digunakan sebagai bahan baku untuk pembuatan briket biomassa. Model dapat dilatih menggunakan data historis untuk mengidentifikasi sumber limbah organik yang paling cocok untuk dijadikan briket. Faktor-faktor seperti tingkat kelembaban, kandungan nutrisi, dan komposisi kimia dapat dianalisis untuk memilih bahan baku yang optimal.

2. Optimasi Proses Produksi: Machine Learning dapat membantu mengoptimalkan parameter-proses produksi, seperti suhu, tekanan, dan waktu, untuk mencapai hasil yang terbaik dalam pembuatan briket biomassa. Model dapat menggunakan data sensor yang terus-menerus untuk mengontrol dan menyesuaikan parameter-proses secara otomatis demi mencapai kualitas briket yang konsisten.

3. Pengendalian Kualitas Produksi: Machine Learning dapat digunakan untuk mengawasi kualitas briket biomassa selama produksi. Dengan analisis citra dan sensor, sistem dapat mendeteksi cacat atau ketidaksesuaian dalam briket dan mengambil tindakan perbaikan dengan cepat. Ini membantu meminimalkan pemborosan bahan baku dan tenaga kerja.

4. Peramalan Kebutuhan Bahan Baku: Machine Learning dapat digunakan untuk meramalkan kebutuhan bahan baku di masa depan berdasarkan tren produksi dan permintaan. Hal ini memungkinkan perencanaan yang lebih baik untuk pengadaan limbah organik dan menghindari kekurangan atau pemborosan.

5. Manajemen Energi: Pengolahan limbah organik menjadi briket biomassa melibatkan penggunaan energi dalam berbagai bentuk, seperti pemanasan dan pengeringan. Machine Learning dapat membantu mengoptimalkan penggunaan energi dengan mengukur konsumsi energi saat ini, mengidentifikasi pola penggunaan, dan mengusulkan perubahan dalam jadwal produksi untuk mengurangi biaya energi.

6. Prediksi Kinerja Jangka Panjang: Machine Learning dapat digunakan untuk memprediksi kinerja pabrik pengolahan limbah organik dalam jangka panjang. Ini membantu manajemen dalam perencanaan investasi, perawatan preventif, dan pengembangan bisnis yang lebih baik.

7. Pengendalian Emisi dan Lingkungan: Machine Learning dapat digunakan untuk memantau emisi dan dampak lingkungan dari pabrik pengolahan. Ini memungkinkan deteksi dini polusi atau masalah lingkungan lainnya dan memungkinkan tindakan perbaikan yang cepat.

 

Pemanfaatan Machine Learning dalam pengolahan limbah organik menjadi briket biomassa dapat membawa manfaat besar dalam hal efisiensi produksi, pengendalian kualitas, dan berkelanjutan lingkungan. Dengan analisis data yang cermat dan penggunaan model machine learning yang tepat, perusahaan pengolahan limbah dapat meningkatkan keberlanjutan operasional mereka sambil mengurangi dampak lingkungan secara keseluruhan. Penjelasan lebih lengkapnya bisa tonton di https://www.youtube.com/live/cKHNX_-vi9I?si=YUj_MMc_HG5AD_5J