
Semarang, 19 Oktober 2023 Fakultas
Vokasi Universitas Sains dan Teknologi Komputer (Universitas STEKOM) bekerja
sama dengan Fakultas Vokasi Universitas Kristen Indonesia Jakarta, Politeknik
Negeri Malang, Fakultas Vokasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Politeknik
Manufaktur Bandung, STIE STEKOM, Perkumpulan Komunitas Industri dan Vokasi
Indonesia (PERKIVI), Perkumpulan Teacherpreneur Indonesia Cerdas (PTIC) dan
https://www.Toploker.com, Sukses dalam
menyelenggarakan Webinar Nasional dengan tema Prospek
Lulusan Vokasi dalam Mengisi Lapangan Kerja di Era Industri 4.0.
Acara Webinar Nasional Prospek Lulusan Vokasi dalam
Mengisi Lapangan Kerja di Era Industri 4.0 tersebut diselenggarakan Kamis, 19
Oktober 2023 Pukul 13.00 s.d 16.00 WIB yang di
laksanakan melalui Zoom Meeting dan You Tube Universitas Sains dan Teknologi
Komputer (Universitas STEKOM) dan di hadiri oleh mahasiwa dan masyarakat umum.
Webinar Nasional ini Menghadirkan 5 Narasumber yaitu
Amelia S. Prabowo. S.Str., M.M. (Dosen FV Universitas Kristen Indonesia
Jakarta), Dr. Dra. Kurnia Ekasari, MM., Ak., CA. (Dosen Politeknik Negeri
Malang), Eko Aris Budi Cahyono, M.Eng. (Dosen FV Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta), Dr. Aida Mahmudah, S.T., M.T. (Dosen Politeknik Manufaktur
Bandung), dan Sukirman, S.Pd. (Ketua Perkumpulan Komunitas Industri dan Vokasi
Indonesia).
Dalam pemaparan narasumber, Amalia S.Prabowo, S.Str.,
M.M. (Dosen FV UKI Jakarta) menjelaskan tentang Strategi untuk Lulusan Vokasi
di Era Revolusi Industri. Lulusan vokasi memiliki keunggulan dalam keahlian
praktis yang mereka peroleh selama masa pendidikan mereka. Di era Revolusi
Industri 4.0, terdapat berbagai strategi yang dapat membantu lulusan vokasi
untuk sukses dan bersaing di pasar kerja yang semakin kompetitif. Berikut
adalah beberapa strategi yang dapat membantu lulusan vokasi:
1. Terus Tingkatkan Keahlian Teknis:
Berfokus pada pemahaman mendalam dalam bidang vokasi
yang Anda pelajari. Ikuti pelatihan tambahan dan kursus sertifikasi yang
relevan untuk meningkatkan keahlian teknis Anda.
2. Kembangkan Keterampilan Soft Skills: Keterampilan komunikasi, kepemimpinan, kerjasama tim,
dan pemecahan masalah sangat penting di tempat kerja. Latih keterampilan ini melalui proyek-proyek tim,
seminar, dan kegiatan ekstrakurikuler.
3. Berpartisipasi dalam Magang dan Praktik Kerja: Magang memberikan kesempatan untuk mendapatkan
pengalaman praktis yang berharga. Manfaatkan magang untuk membangun jaringan profesional
dan mengenal dunia kerja.
4. Perhatikan Inovasi dan Teknologi Terkini: Terus ikuti perkembangan teknologi dan inovasi dalam
bidang Anda. Pelajari
cara mengaplikasikan teknologi baru dalam pekerjaan Anda.
5. Bangun Portofolio dan Proyek Pribadi: Buat proyek-proyek pribadi yang mencerminkan kemampuan
Anda. Bagikan portofolio
online Anda untuk menunjukkan kepada calon majikan.
6. Jaringan dan Berhubungan dengan Profesional dalam
Bidang Anda: Ikuti
konferensi, seminar, dan acara networking untuk membangun jaringan yang kuat. Hubungi lulusan vokasi yang sudah bekerja di industri
yang Anda minati.
7. Tetap Fleksibel dan Terbuka terhadap Perubahan: Dunia kerja terus berkembang, dan Anda harus siap
untuk beradaptasi. Belajarlah dengan cepat dan jangan ragu untuk mencoba hal-hal baru.
8. Pertimbangkan Kewirausahaan: Jika Anda memiliki ide bisnis atau keterampilan
kewirausahaan, pertimbangkan untuk membuka usaha sendiri. Inovasi dan kreativitas dapat menjadi aset besar dalam
dunia kewirausahaan.
9. Terus Belajar dan Tingkatkan Pendidikan Anda: Pertimbangkan untuk melanjutkan pendidikan Anda dengan
program sarjana atau kursus lanjutan. Pendidikan lanjutan dapat membuka peluang karier yang
lebih baik.
10. Jaga Semangat dan Kepuasan Pribadi: Jadilah gigih dan tetap termotivasi dalam mencapai
tujuan Anda. Fokus pada
pekerjaan yang memberikan kepuasan dan kesenangan pribadi.
Penting untuk diingat bahwa kesuksesan di dunia kerja
tidak hanya didasarkan pada keahlian teknis, tetapi juga pada kemampuan untuk
beradaptasi, berkomunikasi, dan terus belajar. Dengan mengikuti strategi di
atas, lulusan vokasi dapat meningkatkan peluang mereka untuk sukses dalam era
Revolusi Industri 4.0. penjelasan lebih lengkapnya bisa tonton di https://www.youtube.com/live/ADfKsfmgJBg?si=70WNDPAmQ4vXd56m
Dalam pemaparan narasumber, Dr. Dra. Kurnia Ekasari,
MM., Ak., CA. (Dosen Politeknik Negeri Malang) menjelaskan tentang Prospek
lulusan Pendidikan Tinggi Vokasi dalam memasuki Dunia Kerja. Prospek lulusan
pendidikan tinggi vokasi dalam memasuki dunia kerja sangat tergantung pada
berbagai faktor, termasuk jenis program vokasi yang diikuti, lokasi geografis,
dan keahlian individu. Namun, secara umum, lulusan pendidikan vokasi memiliki
prospek yang baik dalam dunia kerja karena mereka memiliki keterampilan praktis
yang sesuai dengan permintaan industri. Berikut adalah beberapa proyeksi
prospek lulusan pendidikan tinggi vokasi:
1. Tingkat Pekerjaan yang Tinggi: Lulusan pendidikan
tinggi vokasi seringkali lebih mudah menemukan pekerjaan dibandingkan dengan
lulusan program pendidikan tinggi yang lebih tradisional. Mereka memiliki
keterampilan praktis yang langsung dapat diterapkan di tempat kerja.
2. Permintaan Industri: Industri seperti teknologi
informasi, kesehatan, teknik, konstruksi, perhotelan, dan manufaktur memiliki
permintaan yang tinggi terhadap lulusan pendidikan vokasi yang memiliki
keahlian dalam bidang-bidang ini.
3. Keterampilan yang Dibutuhkan: Lulusan pendidikan
vokasi memiliki keterampilan teknis dan praktis yang sangat dibutuhkan dalam
berbagai pekerjaan. Mereka bisa menjadi teknisi, operator mesin, perawat, ahli
kuliner, ahli perhotelan, dan banyak peran lainnya.
4. Fleksibilitas: Lulusan vokasi sering memiliki
fleksibilitas untuk bekerja dalam berbagai sektor. Misalnya, seorang lulusan
vokasi dalam teknik mesin dapat bekerja dalam industri otomotif, penerbangan,
atau manufaktur.
5. Kewirausahaan: Banyak lulusan pendidikan vokasi
juga berhasil menjadi pengusaha. Mereka dapat membuka bisnis sendiri
berdasarkan keterampilan praktis yang mereka miliki, seperti bengkel otomotif
atau restoran.
6. Peluang Pengembangan Karier: Dalam beberapa kasus,
lulusan pendidikan vokasi dapat mengembangkan karier mereka lebih cepat
daripada lulusan pendidikan tradisional karena mereka memiliki keterampilan
yang relevan dengan pekerjaan dan seringkali lebih sedikit waktu yang
dihabiskan untuk pendidikan formal.
7. Rasio Harga-Hasil: Pendidikan vokasi seringkali
lebih terjangkau daripada pendidikan tinggi tradisional, dan lulusan biasanya
dapat segera memasuki pasar kerja dengan beban hutang yang lebih rendah atau
tanpa hutang sama sekali.
8. Perubahan Industri: Seiring perkembangan teknologi
dan perubahan dalam kebutuhan industri, lulusan vokasi yang memiliki kemampuan
untuk terus belajar dan beradaptasi akan memiliki prospek yang baik untuk terus
berkembang dalam karier mereka.
Penting untuk mencatat bahwa prospek lulusan
pendidikan tinggi vokasi bisa sangat bervariasi berdasarkan lokasi geografis
dan bidang khusus yang diikuti. Oleh karena itu, penting bagi lulusan vokasi
untuk tetap terhubung dengan tren industri, mengikuti pelatihan tambahan, dan
terus mengembangkan keterampilan mereka untuk memaksimalkan peluang dalam dunia
kerja. Penjelasan lebih lengkapnya bisa tonton di https://www.youtube.com/live/ADfKsfmgJBg?si=IJI1l5mWbnxwBtzl
Dalam pemaparan narasumber, Dr. Aida Mahmudah, S.T.,
M.T. (Dosen Politeknik Manufaktur Bandung) menjelaskan tentang Vokasi untuk
Making Indonesia 4.0. Program pendidikan vokasi memiliki peran yang penting
dalam mendukung inisiatif "Making Indonesia 4.0", yang merupakan
upaya untuk memajukan sektor industri di Indonesia dengan memanfaatkan
teknologi digital dan otomasi. Berikut beberapa cara di mana pendidikan vokasi
dapat berkontribusi dalam mewujudkan visi "Making Indonesia 4.0":
1. Keterampilan Digital dan Teknologi: Pendidikan
vokasi harus fokus pada pengajaran keterampilan digital dan teknologi terkini,
seperti pemrograman, pengolahan data, kecerdasan buatan (AI), Internet of
Things (IoT), dan otomasi. Lulusan vokasi yang mampu mengoperasikan dan
memelihara teknologi ini akan sangat dibutuhkan dalam industri 4.0.
2. Pelatihan dalam Industri 4.0: Pendidikan vokasi
harus terus mengembangkan program-program pelatihan yang mencerminkan kebutuhan
industri 4.0. Hal ini melibatkan kerja sama aktif dengan perusahaan dan
industri untuk memastikan bahwa lulusan vokasi memiliki pemahaman mendalam
tentang proses-produksi berbasis teknologi.
3. Kewirausahaan Digital: Pendidikan vokasi dapat
mendorong siswa untuk mengembangkan keterampilan kewirausahaan digital. Ini
bisa mencakup pendidikan tentang e-commerce, pembuatan startup teknologi, dan
manajemen bisnis berbasis teknologi.
4. Pengembangan Solusi Inovatif: Lulusan vokasi dapat
diajarkan untuk mengidentifikasi masalah di industri dan mengembangkan solusi
inovatif menggunakan teknologi digital. Ini dapat mencakup penggunaan IoT untuk
meningkatkan efisiensi produksi, atau mengembangkan aplikasi berbasis AI untuk
analisis data.
5. Keamanan Cyber: Dalam era digital, keamanan siber
sangat penting. Pendidikan vokasi dapat mencakup pelatihan dalam keamanan
siber, membantu perusahaan melindungi data dan infrastruktur mereka dari
ancaman siber.
6. Keahlian dalam Manufaktur Lanjut: Industri
manufaktur adalah salah satu sektor yang penting dalam "Making Indonesia
4.0". Pendidikan vokasi dapat melatih siswa dalam teknologi manufaktur
lanjut seperti pencetakan 3D, robotika, dan penggunaan mesin CNC.
7. Keterampilan Soft Skills: Selain keterampilan
teknis, lulusan vokasi juga perlu diberdayakan dengan keterampilan "soft
skills" seperti kemampuan berkomunikasi, bekerja dalam tim, dan berpikir
kreatif. Keterampilan ini akan membantu mereka berintegrasi dengan baik dalam
lingkungan kerja yang berorientasi teknologi.
8. Pelatihan Berkelanjutan: Industri 4.0 terus
berkembang, sehingga pendidikan vokasi harus mendorong pendekatan berkelanjutan
terhadap pembelajaran. Lulusan vokasi perlu terus mengikuti perkembangan
teknologi dan memperbarui keterampilan mereka sepanjang karier mereka.
Pendidikan vokasi yang berfokus pada teknologi dan
inovasi dapat membantu menciptakan sumber daya manusia yang siap berkontribusi
dalam menggerakkan Indonesia menuju "Making Indonesia 4.0". Ini akan
memperkuat daya saing industri nasional, menciptakan lapangan kerja, dan
mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Penjelasan lebih lengkapnya bisa
tonton di https://www.youtube.com/live/ADfKsfmgJBg?si=kOZuGFxVxkZE-cZ6
Dalam pemaparan narasumber, Eko Aris Budi Cahyono,
M.Eng. (Dosen FV Universitas Sanata Dharma Yogyakarta) menjelaskan tentang Bagaimana
prospek lulusan pendidikan vokasi menjawab kebutuhan SDM di industri saat ini
dan yang akan datang. Prospek lulusan pendidikan vokasi sangat penting dalam
menjawab kebutuhan sumber daya manusia (SDM) di industri saat ini dan yang akan
datang. Berikut adalah cara lulusan pendidikan vokasi dapat mengatasi kebutuhan
SDM dalam industri:
1. Keterampilan Praktis yang
Relevan: Lulusan pendidikan vokasi memiliki keterampilan praktis yang sesuai
dengan kebutuhan industri. Mereka dapat segera berkontribusi dalam pekerjaan
dan mengisi peran yang diperlukan dalam berbagai sektor, seperti manufaktur,
teknik, perawatan kesehatan, perhotelan, dan lainnya.
2. Pemahaman Industri:
Program vokasi sering kali dikembangkan dengan melibatkan perusahaan dan
industri terkait. Ini berarti lulusan pendidikan vokasi telah mendapatkan
pemahaman yang mendalam tentang operasi dan kebutuhan industri. Mereka dapat
membantu meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam perusahaan.
3. Kesiapan untuk Industri
4.0: Industri saat ini dan yang akan datang semakin berfokus pada teknologi
digital, otomasi, dan kecerdasan buatan. Lulusan pendidikan vokasi yang
memiliki keterampilan ini akan menjadi aset berharga bagi perusahaan dalam
mengadopsi teknologi terbaru dan berinovasi.
4. Pelatihan Khusus:
Pendidikan vokasi dapat memberikan pelatihan yang lebih spesifik dan terfokus
daripada pendidikan tinggi tradisional. Ini berarti lulusan memiliki keahlian
yang lebih mendalam dalam bidang tertentu, seperti perbaikan mesin, perawatan
kesehatan, atau teknik konstruksi.
5. Mobilitas Karier yang
Cepat: Lulusan vokasi sering dapat memasuki pasar kerja lebih cepat daripada
lulusan pendidikan tinggi tradisional. Mereka dapat memulai karier mereka lebih
awal dan membangun pengalaman kerja yang berharga.
6. Berkontribusi dalam
Membangun Infrastruktur: Lulusan pendidikan vokasi yang berfokus pada teknik
sipil, konstruksi, dan manufaktur dapat berkontribusi dalam membangun
infrastruktur fisik yang sangat dibutuhkan dalam pertumbuhan ekonomi.
7. Solusi Inovatif: Lulusan
pendidikan vokasi diberdayakan untuk mengidentifikasi masalah di industri dan
mengembangkan solusi inovatif. Mereka dapat memajukan proses-produksi,
memperkenalkan efisiensi baru, dan mendukung pertumbuhan perusahaan.
8. Kewirausahaan: Sebagian
lulusan vokasi dapat menjadi pengusaha dan membuka bisnis mereka sendiri.
Mereka dapat memanfaatkan keterampilan praktis yang mereka miliki untuk memulai
usaha dalam berbagai sektor.
9. Pendekatan Berkelanjutan
terhadap Pembelajaran: Lulusan vokasi perlu terus belajar dan mengikuti
perkembangan industri. Ini bisa mencakup mengikuti pelatihan lanjutan, kursus
sertifikasi, dan peningkatan keterampilan berkelanjutan.
Lulusan pendidikan vokasi
memiliki peran penting dalam mengisi kebutuhan SDM di industri saat ini dan
yang akan datang. Dengan fokus pada keterampilan praktis, pemahaman industri,
dan kemampuan beradaptasi, mereka dapat memberikan kontribusi yang signifikan
dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan perkembangan teknologi dalam berbagai
sektor industri. Penjelasan lebih lengkapnya bisa tonton di https://www.youtube.com/live/ADfKsfmgJBg?si=Nf1DsGh2rczyX7td
Dalam paramaparan narasumber,
Sukirman, S.Pd. (Ketua Perkumpulan Komunitas Industri
dan Vokasi Indonesia) menjelaskan tentang Optimalisasi Keterserapan Lulusan Vokasi Dalam Mengisi Lapangan Kerja di Era
4.0. Optimalisasi keterserapan lulusan vokasi dalam mengisi lapangan kerja di
era Industri 4.0 memerlukan upaya yang terencana dan berkelanjutan dari
pemerintah, lembaga pendidikan, dan industri. Berikut adalah beberapa langkah
yang dapat diambil untuk mencapai tujuan ini:
1. Revisi Kurikulum: Sekolah
vokasi perlu merancang kurikulum yang relevan dengan kebutuhan industri 4.0.
Ini termasuk memasukkan mata pelajaran terkait teknologi digital, kecerdasan
buatan, Internet of Things, dan otomasi. Kurikulum harus disesuaikan
dengan tren industri dan terus diperbarui secara berkala.
2. Kerjasama dengan
Industri: Sekolah vokasi harus menjalin kemitraan erat dengan perusahaan dan
industri terkait. Hal ini memungkinkan siswa mendapatkan pengalaman praktis
melalui magang, kerja sama proyek, dan akses ke fasilitas industri. Perusahaan dapat memberikan
masukan tentang keterampilan yang mereka butuhkan dari lulusan vokasi dan
membantu dalam merancang kurikulum yang relevan.
3. Pelatihan Lanjutan: Sekolah vokasi dapat
memberikan pelatihan lanjutan kepada lulusan yang telah bekerja. Ini dapat
membantu mereka memperbarui keterampilan mereka sesuai dengan perkembangan
industri.
4. Pemberdayaan
Kewirausahaan: Sekolah vokasi dapat memberikan pendidikan
tentang kewirausahaan, membantu siswa untuk memulai usaha mereka sendiri atau
menjadi pengusaha mandiri dalam industri 4.0.
5. Promosi Karier Vokasi: Penting untuk meningkatkan
citra pendidikan vokasi di masyarakat. Informasikan kepada calon siswa dan
orang tua tentang peluang karier yang ada dalam pendidikan vokasi. Gelar vokasi harus dihargai
dan dilihat sebagai jalan karier yang kuat.
6. Peningkatan Keterampilan
Soft Skills: Selain keterampilan teknis, siswa vokasi perlu diberdayakan dengan
keterampilan soft skills seperti kemampuan komunikasi, kepemimpinan, dan
pemecahan masalah. Kemampuan ini meningkatkan daya saing dan
keterlibatan dalam pekerjaan.
7. Konektivitas dengan Dunia
Industri: Membangun jaringan dan hubungan antara sekolah vokasi dan industri adalah
kunci. Dengan memungkinkan pengajaran dan pembelajaran yang relevan, ini akan
meningkatkan peluang lulusan mendapatkan pekerjaan.
8. Monitor Perkembangan dan
Evaluasi: Sekolah vokasi harus secara teratur memantau tingkat pekerjaan lulusan
dan mendapatkan umpan balik dari alumni mereka. Hasil ini dapat digunakan
untuk mengevaluasi dan meningkatkan program-program pendidikan.
9. Fasilitas Modern: Sekolah
vokasi perlu dilengkapi dengan fasilitas modern yang mendukung pembelajaran
teknologi tinggi. Hal ini mencakup laboratorium terkini, perangkat lunak, dan
peralatan yang sesuai dengan kebutuhan industri.
Optimalisasi
keterserapan lulusan vokasi dalam lapangan kerja di era Industri 4.0 memerlukan
kerja sama antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan industri. Dengan
penyesuaian kurikulum, pelatihan lanjutan, kemitraan industri, dan peningkatan
citra pendidikan vokasi, lulusan vokasi akan lebih siap dan relevan dalam
mengisi lapangan kerja yang semakin berkembang dan berubah. Penjelasan lebih lengkapnya
bisa tonton di https://www.youtube.com/live/ADfKsfmgJBg?si=M4tTXJj_8VxzjpvG