
Semarang, 14 September 2023 Progdi
D3 Komputer Akutansi Universitas Sains dan Teknologi Komputer (Universitas
STEKOM) bekerja sama dengan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mulawarman
Samarinda, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang,
Fakultas Ekonomi Universitas Sriwijaya Palembang, Universitas Ubudiyah
Indonesia Banda Aceh, Perkumpulan Komunitas Industri dan Vokasi Indonesia
(PERKIVI), Perkumpulan Teacherpreneur Indonesia Cerdas (PTIC) dan
https://www.Toploker.com, Sukses dalam menyelenggarakan
Webinar Nasional dengan tema Akuntansi dan
Audit di Era Digital.
Acara Webinar Nasional Akuntansi dan Audit di Era
Digital tersebut diselenggarakan Kamis, 14 September 2023 Pukul 13.00 s.d 16.00 WIB yang di laksanakan melalui Zoom Meeting dan You
Tube Universitas Sains dan Teknologi Komputer (Universitas STEKOM) dan di
hadiri oleh mahasiwa dan masyarakat umum.
Webinar Nasional ini Menghadirkan 5 Narasumber,
narasumbernya yaitu Dr. Set Asmapane, SE., M.Si., Ak, CA., CTA., CPA. (Dosen
FEB UNMUL Samarinda), Agung Prasetyo Nugroho Wicaksono, S.E., M.A. (Dosen FEB
UMM Malang), Dr. Tertiarto Wahyudi, MAFIS. (Dosen FE UNSRI Palembang), Soraya
Lestari, S.E., M.Si. (Dosen UUI Banda Aceh), dan Eka Satria Wibawa, S.Kom.,
M.Si. (Dosen Universitas STEKOM). Dengan MCnya yaitu Febrianna Vecillia S
(Mahasiswi Universitas STEKOM) dan Moderatornya yaitu Risma Nurhapsari, S.E.,
M.Ak. (Dosen STIE STEKOM)
Dalam pemaparan narasumber pertama, Agung Prasetyo
Nugroho Wicaksono, S.E., M.A. (Dosen FEB UMM Malang) menjelaskan tentang
Akuntansi dan Audit di Era Digital. Akuntansi dan audit telah mengalami
perubahan yang signifikan di era digital. Perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi telah mempengaruhi cara bisnis melakukan transaksi, menyimpan data
keuangan, dan mengelola informasi akuntansi.
Beberapa perubahan dan perkembangan utama dalam bidang
akuntansi dan audit di era digital: Perangkat Lunak Akuntansi, Cloud Accounting,
Big Data & Analitik, Pembayaran Elektronik, Audit Digital, Keamanan
Informasi, Kecerdasan Buatan / Artificial Intelligence, Blockchain, Transparansi
dan Pelaporan, Regulasi yang Berkembang, dan Pelatihan Profesional.
Perangkat Lunak Akuntansi. Penggunaan perangkat lunak
akuntansi telah menjadi standar dalam mengelola catatan keuangan. Perangkat
lunak ini memungkinkan perusahaan untuk mengotomatisasi sebagian besar tugas
akuntansi, seperti pencatatan transaksi, penyusunan laporan keuangan, dan
pemantauan kas. Perangkat lunak akuntansi adalah program komputer yang
dirancang khusus untuk membantu perusahaan dan individu dalam mengelola dan
mencatat transaksi keuangan mereka. Perangkat lunak akuntansi memiliki berbagai
fitur dan fungsi yang dirancang untuk mempermudah proses akuntansi, seperti
pencatatan transaksi, pembuatan laporan keuangan, analisis keuangan, dan lain
sebagainya. Berikut adalah beberapa fitur umum yang dimiliki oleh perangkat
lunak akuntansi yaitu pencatatan transaksi, pengelolaan data customer dan
vendor, pembuatan laporan keuangan, rekonsiliasi bank, manajemen persediaan, pelacakan
aset tetap, penggajian, data security, intergrasi, dan pajak dan kepatuhan.
Cloud Accounting. Banyak perusahaan sekarang beralih
ke solusi akuntansi berbasis cloud, yang memungkinkan akses data keuangan dari
mana saja dengan koneksi internet. Ini memudahkan kolaborasi tim keuangan dan
mengurangi risiko kehilangan data. Cloud accounting adalah konsep dalam
akuntansi yang mengacu pada penggunaan teknologi cloud computing untuk
menyimpan, mengelola, dan mengakses data keuangan perusahaan. Ini merupakan
pergeseran dari tradisi akuntansi berbasis fisik, di mana data keuangan
disimpan di dalam perangkat keras lokal perusahaan atau server lokal, ke dalam lingkungan
cloud yang dapat diakses secara online. Berikut adalah beberapa poin penting
tentang cloud accounting dalam konteks akuntansi dan audit yaitu akses
fleksibel, kolaborasi yang ditingkatkan, pembaharuan otomatis, keamanan data, skalabilitas,
analisis data yang lebih baik, akses audit yang lebih mudah, pengujian keamanan
dan pengendalian, dan transparansi dan akurasi.
Big Data & Analitik. Era digital menghasilkan
jumlah data yang besar. Akuntansi sekarang dapat memanfaatkan analitik data
untuk mendapatkan wawasan yang lebih dalam tentang kinerja keuangan perusahaan,
pelanggan, dan tren pasar. Big Data dan Analitik memiliki potensi besar untuk
mengubah cara akuntansi dan audit dilakukan. Mereka memberikan kemampuan untuk
mengumpulkan, menyimpan, dan menganalisis volume data yang besar dan beragam
dengan cepat, yang sebelumnya sulit atau tidak mungkin dilakukan dengan alat
tradisional. Berikut adalah beberapa cara di mana Big Data dan Analitik telah
memengaruhi bidang akuntansi dan audit: analisis data yang lebih mendalam, deteksi
fraud, pemantauan kinerja real-time, auditing berbasis data, prediksi dan
peramalan, pengoptimalan biaya, manajemen resiko, pelaporan keuangan yang lebih
baik.
Pembayaran Elektronik. Pembayaran secara elektronik,
seperti kartu kredit, transfer bank, dan cryptocurrency, telah meningkat pesat.
Ini membuat pelacakan dan rekonsiliasi transaksi menjadi lebih mudah, tetapi
juga menghadirkan tantangan terkait keamanan dan kepatuhan. Pembayaran
elektronik memiliki dampak yang signifikan pada akuntansi dan audit. Berikut
adalah beberapa aspek penting yang perlu dipertimbangkan: rekonsiliasi keuangan,
pelacakan transaksi, pengurangan kesalahan manual, kepauthan perpajakan, keamanan
data, audit internal dan eksternal, pemantauan keuangan real-time, dan audit forensik.
Audit Digital. Audit telah berubah dengan memanfaatkan
teknologi. Auditor sekarang dapat mengakses data secara elektronik dan
menggunakan algoritma dan analitik untuk mengidentifikasi risiko dan
pelanggaran potensial. Audit digital dalam konteks akuntansi dan audit mengacu
pada penggunaan teknologi digital untuk memeriksa, mengaudit, dan mengelola
informasi keuangan dan akuntansi. Audit digital dapat memberikan banyak
manfaat, termasuk efisiensi, akurasi, dan kemampuan untuk mendeteksi
ketidakpatuhan atau kecurangan dengan lebih baik. Berikut adalah beberapa aspek
kunci dari audit digital dalam akuntansi dan audit: penggunaan perangkat lunak
audit, analisis data yang lebih mendalam, pengendalian internal, deteksi
kecurangan, akses data real-time, keamanan data, pelatihan auditor, dan kepatuhan
regulasi.
Keamanan Informasi, Keamanan informasi menjadi lebih
penting daripada sebelumnya. Perusahaan harus melindungi data keuangan mereka
dari ancaman siber seperti peretasan dan serangan malware. Keamanan informasi
dalam konteks akuntansi dan audit sangat penting karena informasi keuangan yang
akurat dan terlindungi adalah dasar dari integritas dan keandalan laporan keuangan
sebuah organisasi. Keamanan informasi dalam akuntansi dan audit mencakup
berbagai aspek, termasuk: akses terbatas, enkripsi data, pelacakan aktivitas
pengguna, kebijakan keamanan, audit internal, pemantauan keamanan, pelatihan
karyawan, backup data, kepatuhan hukum dan regulasi, dan pengujian keamanan.
Kecerdasan Buatan. AI dan mesin pembelajaran telah
mulai digunakan dalam akuntansi untuk melakukan tugas-tugas seperti klasifikasi
pengeluaran, deteksi penipuan, dan peramalan keuangan. Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence atau AI)
memiliki banyak potensi dalam bidang akuntansi dan audit. AI dapat membantu
meningkatkan efisiensi, akurasi, dan kemampuan analisis dalam proses akuntansi
dan audit. Berikut
beberapa contoh penerapan AI dalam bidang ini: automasi tugas rutin, analisis
data, prediksi dan peramalan, pendeteksian penipuan, chartbots dan layanan
pelanggan, analisis sentiment, pemahaman bahasa alami / NLP ( natural language prossessing),
rekomendasi untuk pengelolaan keuangan, pelaporan keuangan otomatis, dan resiko
dan kepatuhan.
Blockchain. Teknologi blockchain mengubah cara
transaksi dicatat dan diverifikasi. Ini memiliki potensi untuk mengurangi
penipuan dan kesalahan dalam akuntansi. Blockchain adalah teknologi yang memiliki potensi
besar untuk mengubah cara akuntansi dan audit dilakukan. Berikut beberapa cara
blockchain memengaruhi bidang ini: transparansi dan imutabilitas, pelacakan asset,
smart contracts, keamanan dan autenfikasi, efisiensi audit, pelaporan real-time,
dan pelacakan kepatuhan.
Transparansi dan Pelaporan. Teknologi membuat
pelaporan keuangan lebih transparan. Perusahaan sekarang dapat dengan mudah
membagikan informasi keuangan mereka dengan pemangku kepentingan, seperti
investor dan regulator, secara real-time. Transparansi dan pelaporan adalah dua
konsep penting dalam bidang akuntansi dan audit. Kedua konsep ini memiliki
peran kunci dalam menjaga integritas, kepercayaan, dan akuntabilitas dalam
praktik akuntansi dan audit. Transparansi adalah kualitas informasi keuangan
dan operasional yang memungkinkan pemangku kepentingan untuk dengan mudah
memahami dan mengakses data yang relevan tentang suatu entitas atau organisasi.
Pelaporan adalah proses penyediaan informasi keuangan dan non-keuangan yang relevan
kepada pemangku kepentingan internal dan eksternal suatu entitas dalam bentuk laporan
keuangan, laporan operasional, dan laporan lainnya. Dalam praktik akuntansi dan
audit, transparansi dan pelaporan memiliki beberapa aspek penting: laporan keuangan, audit independent, pengungkapan tambahan,
kepatuhan terhadap regulasi, dan komunikasi dengan pemangku kepentingan.
Regulasi yang Berkembang. Regulator keuangan mulai
mengakui dampak teknologi dalam akuntansi dan audit, dan mereka terus mengubah
aturan dan pedoman untuk mengakomodasi perubahan ini. Regulasi dalam bidang
akuntansi dan audit terus berkembang seiring dengan perubahan lingkungan
bisnis, perkembangan teknologi, dan tuntutan untuk menjaga transparansi dan integritas
dalam laporan keuangan Perusahaan. Berikut adalah beberapa regulasi yang
berkembang dalam akuntansi dan audit: International Financial Reporting Standards
(IFRS), Generally Accepted Accounting Principles (GAAP), Sarbanes-Oxley Act
(SOX), International Standards on Auditing (ISA), Regulation on Auditors, Technology
and Data Regulations, Environmental, Social, and Governance (ESG) Reporting,
dan Peer Review and Quality Control.
Pelatihan Profesional. Profesional akuntansi dan audit
harus terus memperbarui keterampilan mereka untuk mengikuti perkembangan
teknologi dan praktik terbaik di era digital. Pelatihan profesional dalam
bidang akuntansi dan audit sangat penting untuk meningkatkan kompetensi dan
kualifikasi Anda, serta menjaga keterampilan Anda tetap relevan dalam dunia
bisnis yang terus berubah. Berikut adalah langkah-langkah umum yang dapat Anda
ikuti untuk mendapatkan pelatihan professional dalam bidang ini: menyelesaikan pendidikan
formal, pilih organisasi professional, ambil sertifikasi professional, partisipasi
dalam program pelatihan, mengikuti kursus tambahan, kerja praktik atau magang, berlangganan
jurnal dan publikasi, kembangkan keterampilan software, networking, dan evaluasi
dan pembaharuan terus menerus. Penjelasan lebih lengkapnya bisa tonton di https://www.youtube.com/live/mp60TuyzBNY?si=YkK8kmTFjMS8UodD
Dalam pemaparan narasumber, Eka Satria Wibawa, S.Kom.,
M.Si. (Dosen Universitas STEKOM) menjelaskan tentang Peran Akunransi Era
Digital. Akuntansi adalah sebuah proses mencatat, mengklasifikasi, meringkas,
mengolah dan menyajikan data, transaksi serta dalam kejadian yang berhubungan
dengan keuangan yang sehingga bisa digunakan oleh orang yang menggunakannya
dengan mudah dimengerti dalam pengambilan suatu keputusan serta tujuan lainnya.
Setiap aktivitas perusahaan yang melibatkan kegiatan
ekonomi maka konsekuensi yang didapat adalah harus mampu mewujudkan tujuan
perusahaan yaitu memperoleh keuntungan yang semaksimal mungkin dengan
pengeluaran biaya yang minimum. Prinsip ekonomi tersebut kemudian
diinterpretasikan kedalam lingkungan perusahaan, terlebih khususnya perusahaan
manufaktur yang memiliki banyak penggunaan biaya dalam kegiatan operasionalnya,
seperti biaya bahan baku yang digunakan, biaya tenaga kerja, overhead, dan
lain-lain. Dalam buku Akuntansi manajemen karangan Baldric Siregar, dkk
(2013:73) bahwa pengertian dari perilaku biaya adalah pola yang menggambarkan
bagaimana jumlah biaya yang bervariasi atas perubahan aktivitas bisnis.
Pemakai informasi keuangan suatu perusahaan pada dasarnya
dapat dikelompokkan menjadi : Pihak Internal Perusahaan adalah para manajer
(manajemen) perusahaan yang bersangkutan, yang memerlukan informasi keuangan
untuk melaksanakan fungsi manajemen. Pihak Eksternal Perusahaan antara lain
terdiri atas investor dan calon investor, kreditur dan calon kreditur, instansi
pemerintah yang dalam hal ini adalah Direktorat Jenderal Pajak dan instansi lain
yang terkait.
Peran Fintech terhadap perekonomian. Ekonomi Indonesia
tertekan akibat pandemi virus corona Covid-19 dan telah resmi diumumkan
mengalami resesi pada kuartal ketiga 2020. Namun, peran teknologi keuangan
(fintech) dan kolaborasi dengan bank bisa mendorong ekonomi Indonesia untuk
segera bangkit. Mirza Adityaswara, ketua Indonesia Fintech Society (IFSoc) yang
juga pernah menjabat deputi gubernur senior Bank Indonesia 2013-2019, menjelaskan
bahwa kolaborasi antara bank dan fintech telah terjadi dalam penyaluran bansos
digital, yaitu melalui Kartu Prakerja.
Tren Teknologi Finansial Saat Ini. Perkembangan
teknologi memang telah mengubah gaya hidup Sebagian besar orang. Saat ini, Anda
mungkin dapat dengan mudah memperluas jaringan bisnis, mengubah cara tata
kelola keuangan, dan bahkan tidak sulit untuk mencari layanan peminjaman uang
jika sedang mengalami kondisi butuh dana cepat. Dengan perubahan yang terus
menerus terjadi, lahir pula tantangan-tantangan baru yang harus dihadapi demi
mempertahankan eksistensi diri. Perkembangan fintech (financial technology) di
Indonesia terus mengalami pertumbuhan dari tahun ketahun. Teknologi ini
diperkirakan mulai masuk ke Indonesia sekitar tahun 2016, dan sampai saat ini
menjadi salah satu teknologi yang dibutuhkan oleh banyak orang. Di Indonesia, Perusahaan
fintech harus mengantongi izin dari OJK (Otoritas Jasa Keuangan) terlebih dahulu
untuk bisa beroperasi, dan sekarang sudah ada lebih dari 150 perusahaan yang
terdaftar.
Akuntansi di Era Digitalisasi. Pada Revoulusi Industri
3, Profesi akuntan yang menggunakan metode single entry book-keeping beralih ke
double entry book- keeping. Sebab, klien memerlukan informasi pendapatan dan perubahan
kekayaan pada suatu periode. Sementara itu, metode single entry book-keeping
hanya memberikan informasi aset dan utang pada saat tertentu, klien tidak
memikirkan jumlah perubahan kekayaan dan penyebabnya. Dengan ditemukannya komputer
pada tahun 1955 berdampak pada perkembangan double entry book-keeping karena
waktu dan biaya pemrosesan dan penyimpanan informasi kian cepat dan murah. Penjelasan
lebih lengkapnya bisa tonton di https://www.youtube.com/live/mp60TuyzBNY?si=uiBhipe8k9K7f3MY
Dalam pemaparan narasumber, Dr. Set Asmapane, SE.,
M.Si., Ak, CA., CTA., CPA. (Dosen FEB UNMUL Samarinda) menjelaskan tentang Audit
di Era Digital Suatu Tantangan Kompetensi. Audit Internal adalah kegiatan
assurans dan konsultasi yang independent dan objektif yg dirancanag untuk
memberikan nilai tambah dan meningkatkan kegiatan operasi organisasi.
Audit Internal memberikan Assurans dan konsultasi atau
4 hal yaitu memberikan nilai tambah kegiatan, evaluasi dan meningkatkan efektivitas
pengelolaan risiko, pengendalian internal, dan tata kelola perusahaan yg baik.
Audit eksternal adalah proses independen yang dilakukan
oleh pihak eksternal, biasanya oleh KAP independen, untuk memeriksa dan
mengevaluasi laporan keuangan suatu perusahaan dengan tujuan memberikan
keyakinan memadai terhadap keandalan, kelayakan, dan kepatuhan terhadap standar
akuntansi yang berlaku.
Istilah Era Revolusi Industri 4.0 dimulai saat
dilangsungkan Hannover Trade Fair pada tanggal 4-8 April 2011 di Jerman dimana
pemerintah Jerman memajukan industri dengan adanya bantuan teknologi, yang
dikenal dengan istilah Cyber Physical System, yaitu suatu fenomena dimana terjadinya
kolaborasi antara teknologi siber dan teknologi otomatisasi dalam suatu
indistri. Tekonologi Syber merupakan ruang dimana komunitas saling terhubung
menggunakan jaringan all internet untuk melakukan berbagai kegiatan atau proses.
Era Revolusi 5.0 atau era Society 5.0 dimulai di Jepang
tahun 2017 sebagai pembaharuan dari era 4.0 dengan visi menghadirkan sinergi
atau kerja sama antara manusia dengan teknologi. Jadi, peran manusia tidak akan sepenuhnya tergantikan
oleh mesin/teknologi, melainkan manusia menjadi bagian dari perkembangan teknologi
itu sendiri.
Konsep Idonesia dalam era revolusi industri 5.0 meyakini
bahwa memang banyak peran manusia yang sudah dikerjakan oleh teknologi syber
dan otomatisasi akan tetapi peran manusia tetap dibutuhkan dalam membaca hasil
dari teknologi untuk mengambil keputusan, bahkan untuk membuat perencanaan
stategi. Sumber daya manusia di dalam perusahaan bisa lebih fokus pada
pekerjaan di bidang strategis yang membutuhkan skill mumpuni.
Dalam Bidang Akuntansi di era 5.0 ini, hampir seluruh
entitas telah mengolah data akuntansi menggunakan Artificial Intelligence (AI)
dan Internet of Things (IoT) melalui aplikasi-aplikasi akuntansi Contohnya
EQUIP dari Singapura, SAP dari Jerman, Zahir software akuntansi tertua di
Indonesia, Accurate dll)
Perkembangan teknologi di era society 5.0 membuat
pengelolaan transaksi lebih cepat, akurat dan mengurangi beban akuntan pada
pekerjaan yang klerikal, sehingga peran akuntan akan lebih fokus ke penilaian
profesional atau interprestasi laporan keuangan. Akuntan yang expert dalam
penyedia informasi memerlukan teknologi informasi sebagai kebutuhan pokok dalam
menyediakan laporan keuangann. Akuntan akan berkurang perannya dalam Proses
Akuntansi hingga laporan keuangan, akan tetapi akan sangat berperan dalam iterpretasi
LK dan pengambilan keputusan. Jadi peran akuntan tdk akan hilang tetapi mengalami
pergeseran signifikan dari Proses menjadi Pengguna.
Dalam Bidang Audit, juga sudah dikembangkan aplikasi-aplikasi
yang membantu auditor dalam melaksanakan proses audit antara lain GAS
(Generalized Audit Software ), IDEA (Interactive Data Analysis Software), APG
(Audit Program Generator), AUDIT-Easy,dll, bahkan di Indonesia melalui PPAJP
Kemenkeu bersama degan IAPI sudah cukup lama mengembangkan sofware untuk audit
yakni ATLAS (Audit Tool and Linked Archive System) yang disesuaikan dgn SPAP
dan pertauran terkait. Penjelasan lebih lengkapnya bisa tonton di https://www.youtube.com/live/mp60TuyzBNY?si=BPBLbrxvGw5Y6tBI
Dalam pemaparan narasumber, Dr. Tertiarto Wahyudi,
MAFIS. (Dosen FE UNSRI Palembang) menjelaskan tentang Future Audit in a Remade
World (Audit Masa Depan di Dunia yang Dibuat Ulang). Audit masa depan di dunia
yang dibuat ulang merupakan konsep yang menarik dan spekulatif. Ini melibatkan
proses pemikiran tentang bagaimana dunia dapat berubah dan dikembangkan di masa
depan jika beberapa aspeknya dibuat ulang atau diperbaiki. Berikut beberapa ide
dan pertimbangan yang dapat Anda pertimbangkan dalam sebuah audit masa depan:
1. Lingkungan dan Keberlanjutan: Dalam dunia yang
dibuat ulang, bisa saja manusia telah berhasil mengatasi perubahan iklim dan
masalah lingkungan lainnya. Audit ini akan memeriksa bagaimana tindakan
kolektif dunia telah membantu menghentikan kerusakan lingkungan dan
mengembangkan teknologi ramah lingkungan.
2. Teknologi dan Kemajuan: Anda dapat memeriksa
bagaimana teknologi telah mengubah cara kita hidup dan bekerja. Misalnya,
bagaimana perkembangan dalam kecerdasan buatan, robotika, atau teknologi
kuantum telah memengaruhi industri, pekerjaan, dan kehidupan sehari-hari.
3. Kesehatan dan Kesejahteraan: Dalam audit masa
depan, perhatian bisa difokuskan pada perkembangan dalam bidang kesehatan.
Misalnya, bagaimana terobosan medis dan teknologi kesehatan telah meningkatkan
umur harapan dan kualitas hidup manusia.
4. Pendidikan dan Pembelajaran: Audit ini dapat
memeriksa sistem pendidikan dan bagaimana perkembangan dalam teknologi
pendidikan telah merubah cara kita belajar dan mengajar.
5. Kemasyarakatan dan Budaya: Bagaimana budaya dan
masyarakat telah berkembang dalam dunia yang dibuat ulang? Bagaimana
nilai-nilai, norma-norma, dan hubungan antar manusia telah berubah?
6. Ekonomi dan Ketidaksetaraan: Sejauh mana
ketidaksetaraan ekonomi telah berkurang atau diperbaiki dalam dunia yang dibuat
ulang? Bagaimana ekonomi global telah berubah dan apakah masih ada
ketidakstabilan ekonomi?
7. Politik dan Tata Kelola: Bagaimana sistem politik
dan tata kelola dunia telah berubah? Apakah ada sistem global yang lebih
efektif dan berkeadilan?
8. Keragaman dan Inklusi: Audit dapat memeriksa
bagaimana dunia yang dibuat ulang telah lebih inklusif dan mendorong keragaman
dalam berbagai aspek kehidupan.
9. Keamanan dan Perdamaian: Bagaimana perdamaian dan
keamanan dunia telah dipertahankan atau diperburuk dalam dunia yang dibuat
ulang?
10. Kerjasama Global: Bagaimana kerjasama antarnegara
telah berkembang dan berkontribusi pada kebaikan global dalam dunia yang dibuat
ulang?
Harap diingat bahwa ini adalah konsep spekulatif, dan
bagaimana dunia dibuat ulang akan sangat bergantung pada sejumlah faktor yang
kompleks dan dinamis. Namun, pemikiran tentang audit masa depan seperti ini
dapat membantu kita merenungkan tentang tujuan dan aspirasi kita untuk masa
depan dunia yang lebih baik. Penjelasan lebih lengkapnya bisa tonton di https://www.youtube.com/live/mp60TuyzBNY?si=I5YVLnnF5hLFemG7
Dalam pemaparan narasumber, Soraya Lestari, S.E.,
M.Si. (Dosen UUI Banda Aceh) menjelaskan tentang Kecerdasan Buatan dalam Profesionalisme
Akuntansi. Kecerdasan Buatan merujuk pada kemampuan komputer untuk meniru kecerdasan
manusia. Di dunia akuntansi, ini mencakup analisis data, prediksi, dan
otomatisasi tugas rutin.
Kecerdasan Buatan telah diterapkan dalam berbagai
aspek akuntansi, seperti audit otomatis, analisis risiko, dan manajemen
kepatuhan. Hal ini memungkinkan akuntan untuk fokus pada tugas yang memerlukan pemikiran
tingkat tinggi.
Keuntungan Menggunakan Kecerdasan Buatan dalam
Profesionalisme Akuntansi. Efisiensi Tinggi, Kecerdasan Buatan dapat memproses
data lebih cepat daripada manusia, mengurangi waktu dan upaya yang diperlukan
dalam pekerjaan akuntansi. Akurasi yang Lebih Tinggi, Kecerdasan Buatan tidak
terpengaruh oleh faktor emosi dan kelelahan, sehingga memberikan hasil yang lebih
akurat dan konsisten. Pengambilan Keputusan yang Lebih Baik, Dengan mendapatkan
wawasan dari analisis data yang mendalam, profesional akuntansi dapat mengambil
keputusan yang lebih baik untuk organisasi.
Akankah robot mengambil alih pekerjaan akuntan? Adanya
inovasi teknologi kecerdasan buatan bidang akuntansi diharapkan tidak
menghilangkan peran seorang akuntan profesional, akan tetapi membantu secara
efektif pekerjaan. AI dalam akuntansi menjadi perpaduan ideal antara kecerdasan
buatan dan kecerdasan manusia untuk menciptakan cara yang lebih efisien di mana
akuntan bekerja. Pembelajaran mesin, kecerdasan buatan, dan kecerdasan manusia
semuanya akan bekerja berdampingan dan mengubah cara akuntan mengaudit, menganalisis
data, menganalisis laporan keuangan, dan data keuangan.
Kecerdasan buatan sudah diterapkan pada beberapa
bidang akuntansi seperti audit, manajemen resiko, rekonsiliasi vendor, sistem
pelaporan, analisis kredit, pemrosesan transaksi, pemodelan rugi dan analisis
tren. Jika hal ini tidak disikapi secara serius oleh para lulusan akuntansi,
maka bukan tidak mungkin mereka akan tergerus oleh cepatnya laju teknologi. Kunci
sukses seorang akuntan saat ini, selain harus mampu menyajikan kualitas
keterampilan akuntansi juga harus mampu secara kompeten menggunakan teknologi khususnya
kecerdasan buatan di bidang akuntansi. Adanya inovasi teknologi kecerdasan
buatan bidang akuntansi diharapkan tidak menghilangkan peran seorang akuntan
profesional, akan tetapi membantu secara efektif pekerjaan.
Kecerdasan Buatan telah membawa perubahan besar dalam praktik akuntansi, meningkatkan efisiensi dan akurasi, dan membuka peluang baru. Akuntan masa depan perlu mengintegrasikan kecerdasan buatan sebagai alat penting dalam toolbox untuk meningkatkan profesionalitas. Penjelasan lebih lengkapnya bisa tonton di https://www.youtube.com/live/mp60TuyzBNY?si=zniq6ti9BITpqPoH