×

WEBINAR NASIONAL Akuntansi dan Audit di Era Digital

WEBINAR NASIONAL Akuntansi dan Audit di Era Digital

Semarang, 14 September 2023 Progdi D3 Komputer Akutansi Universitas Sains dan Teknologi Komputer (Universitas STEKOM) bekerja sama dengan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mulawarman Samarinda, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang, Fakultas Ekonomi Universitas Sriwijaya Palembang, Universitas Ubudiyah Indonesia Banda Aceh, Perkumpulan Komunitas Industri dan Vokasi Indonesia (PERKIVI), Perkumpulan Teacherpreneur Indonesia Cerdas (PTIC) dan https://www.Toploker.com, Sukses dalam menyelenggarakan Webinar Nasional dengan tema Akuntansi dan Audit di Era Digital.

 

Acara Webinar Nasional Akuntansi dan Audit di Era Digital tersebut diselenggarakan Kamis, 14 September 2023 Pukul 13.00 s.d 16.00 WIB yang di laksanakan melalui Zoom Meeting dan You Tube Universitas Sains dan Teknologi Komputer (Universitas STEKOM) dan di hadiri oleh mahasiwa dan masyarakat umum.

 

Webinar Nasional ini Menghadirkan 5 Narasumber, narasumbernya yaitu Dr. Set Asmapane, SE., M.Si., Ak, CA., CTA., CPA. (Dosen FEB UNMUL Samarinda), Agung Prasetyo Nugroho Wicaksono, S.E., M.A. (Dosen FEB UMM Malang), Dr. Tertiarto Wahyudi, MAFIS. (Dosen FE UNSRI Palembang), Soraya Lestari, S.E., M.Si. (Dosen UUI Banda Aceh), dan Eka Satria Wibawa, S.Kom., M.Si. (Dosen Universitas STEKOM). Dengan MCnya yaitu Febrianna Vecillia S (Mahasiswi Universitas STEKOM) dan Moderatornya yaitu Risma Nurhapsari, S.E., M.Ak. (Dosen STIE STEKOM)

 


Dalam pemaparan narasumber pertama, Agung Prasetyo Nugroho Wicaksono, S.E., M.A. (Dosen FEB UMM Malang) menjelaskan tentang Akuntansi dan Audit di Era Digital. Akuntansi dan audit telah mengalami perubahan yang signifikan di era digital. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah mempengaruhi cara bisnis melakukan transaksi, menyimpan data keuangan, dan mengelola informasi akuntansi.

 

Beberapa perubahan dan perkembangan utama dalam bidang akuntansi dan audit di era digital: Perangkat Lunak Akuntansi, Cloud Accounting, Big Data & Analitik, Pembayaran Elektronik, Audit Digital, Keamanan Informasi, Kecerdasan Buatan / Artificial Intelligence, Blockchain, Transparansi dan Pelaporan, Regulasi yang Berkembang, dan Pelatihan Profesional.

 

Perangkat Lunak Akuntansi. Penggunaan perangkat lunak akuntansi telah menjadi standar dalam mengelola catatan keuangan. Perangkat lunak ini memungkinkan perusahaan untuk mengotomatisasi sebagian besar tugas akuntansi, seperti pencatatan transaksi, penyusunan laporan keuangan, dan pemantauan kas. Perangkat lunak akuntansi adalah program komputer yang dirancang khusus untuk membantu perusahaan dan individu dalam mengelola dan mencatat transaksi keuangan mereka. Perangkat lunak akuntansi memiliki berbagai fitur dan fungsi yang dirancang untuk mempermudah proses akuntansi, seperti pencatatan transaksi, pembuatan laporan keuangan, analisis keuangan, dan lain sebagainya. Berikut adalah beberapa fitur umum yang dimiliki oleh perangkat lunak akuntansi yaitu pencatatan transaksi, pengelolaan data customer dan vendor, pembuatan laporan keuangan, rekonsiliasi bank, manajemen persediaan, pelacakan aset tetap, penggajian, data security, intergrasi, dan pajak dan kepatuhan.

 

Cloud Accounting. Banyak perusahaan sekarang beralih ke solusi akuntansi berbasis cloud, yang memungkinkan akses data keuangan dari mana saja dengan koneksi internet. Ini memudahkan kolaborasi tim keuangan dan mengurangi risiko kehilangan data. Cloud accounting adalah konsep dalam akuntansi yang mengacu pada penggunaan teknologi cloud computing untuk menyimpan, mengelola, dan mengakses data keuangan perusahaan. Ini merupakan pergeseran dari tradisi akuntansi berbasis fisik, di mana data keuangan disimpan di dalam perangkat keras lokal perusahaan atau server lokal, ke dalam lingkungan cloud yang dapat diakses secara online. Berikut adalah beberapa poin penting tentang cloud accounting dalam konteks akuntansi dan audit yaitu akses fleksibel, kolaborasi yang ditingkatkan, pembaharuan otomatis, keamanan data, skalabilitas, analisis data yang lebih baik, akses audit yang lebih mudah, pengujian keamanan dan pengendalian, dan transparansi dan akurasi.

 

Big Data & Analitik. Era digital menghasilkan jumlah data yang besar. Akuntansi sekarang dapat memanfaatkan analitik data untuk mendapatkan wawasan yang lebih dalam tentang kinerja keuangan perusahaan, pelanggan, dan tren pasar. Big Data dan Analitik memiliki potensi besar untuk mengubah cara akuntansi dan audit dilakukan. Mereka memberikan kemampuan untuk mengumpulkan, menyimpan, dan menganalisis volume data yang besar dan beragam dengan cepat, yang sebelumnya sulit atau tidak mungkin dilakukan dengan alat tradisional. Berikut adalah beberapa cara di mana Big Data dan Analitik telah memengaruhi bidang akuntansi dan audit: analisis data yang lebih mendalam, deteksi fraud, pemantauan kinerja real-time, auditing berbasis data, prediksi dan peramalan, pengoptimalan biaya, manajemen resiko, pelaporan keuangan yang lebih baik.

 

Pembayaran Elektronik. Pembayaran secara elektronik, seperti kartu kredit, transfer bank, dan cryptocurrency, telah meningkat pesat. Ini membuat pelacakan dan rekonsiliasi transaksi menjadi lebih mudah, tetapi juga menghadirkan tantangan terkait keamanan dan kepatuhan. Pembayaran elektronik memiliki dampak yang signifikan pada akuntansi dan audit. Berikut adalah beberapa aspek penting yang perlu dipertimbangkan: rekonsiliasi keuangan, pelacakan transaksi, pengurangan kesalahan manual, kepauthan perpajakan, keamanan data, audit internal dan eksternal, pemantauan keuangan real-time, dan audit forensik.

 

Audit Digital. Audit telah berubah dengan memanfaatkan teknologi. Auditor sekarang dapat mengakses data secara elektronik dan menggunakan algoritma dan analitik untuk mengidentifikasi risiko dan pelanggaran potensial. Audit digital dalam konteks akuntansi dan audit mengacu pada penggunaan teknologi digital untuk memeriksa, mengaudit, dan mengelola informasi keuangan dan akuntansi. Audit digital dapat memberikan banyak manfaat, termasuk efisiensi, akurasi, dan kemampuan untuk mendeteksi ketidakpatuhan atau kecurangan dengan lebih baik. Berikut adalah beberapa aspek kunci dari audit digital dalam akuntansi dan audit: penggunaan perangkat lunak audit, analisis data yang lebih mendalam, pengendalian internal, deteksi kecurangan, akses data real-time, keamanan data, pelatihan auditor, dan kepatuhan regulasi.

 

Keamanan Informasi, Keamanan informasi menjadi lebih penting daripada sebelumnya. Perusahaan harus melindungi data keuangan mereka dari ancaman siber seperti peretasan dan serangan malware. Keamanan informasi dalam konteks akuntansi dan audit sangat penting karena informasi keuangan yang akurat dan terlindungi adalah dasar dari integritas dan keandalan laporan keuangan sebuah organisasi. Keamanan informasi dalam akuntansi dan audit mencakup berbagai aspek, termasuk: akses terbatas, enkripsi data, pelacakan aktivitas pengguna, kebijakan keamanan, audit internal, pemantauan keamanan, pelatihan karyawan, backup data, kepatuhan hukum dan regulasi, dan pengujian keamanan.

 

Kecerdasan Buatan. AI dan mesin pembelajaran telah mulai digunakan dalam akuntansi untuk melakukan tugas-tugas seperti klasifikasi pengeluaran, deteksi penipuan, dan peramalan keuangan. Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence atau AI) memiliki banyak potensi dalam bidang akuntansi dan audit. AI dapat membantu meningkatkan efisiensi, akurasi, dan kemampuan analisis dalam proses akuntansi dan audit. Berikut beberapa contoh penerapan AI dalam bidang ini: automasi tugas rutin, analisis data, prediksi dan peramalan, pendeteksian penipuan, chartbots dan layanan pelanggan, analisis sentiment, pemahaman bahasa alami / NLP ( natural language prossessing), rekomendasi untuk pengelolaan keuangan, pelaporan keuangan otomatis, dan resiko dan kepatuhan.

 

Blockchain. Teknologi blockchain mengubah cara transaksi dicatat dan diverifikasi. Ini memiliki potensi untuk mengurangi penipuan dan kesalahan dalam akuntansi. Blockchain adalah teknologi yang memiliki potensi besar untuk mengubah cara akuntansi dan audit dilakukan. Berikut beberapa cara blockchain memengaruhi bidang ini: transparansi dan imutabilitas, pelacakan asset, smart contracts, keamanan dan autenfikasi, efisiensi audit, pelaporan real-time, dan pelacakan kepatuhan.

 

Transparansi dan Pelaporan. Teknologi membuat pelaporan keuangan lebih transparan. Perusahaan sekarang dapat dengan mudah membagikan informasi keuangan mereka dengan pemangku kepentingan, seperti investor dan regulator, secara real-time. Transparansi dan pelaporan adalah dua konsep penting dalam bidang akuntansi dan audit. Kedua konsep ini memiliki peran kunci dalam menjaga integritas, kepercayaan, dan akuntabilitas dalam praktik akuntansi dan audit. Transparansi adalah kualitas informasi keuangan dan operasional yang memungkinkan pemangku kepentingan untuk dengan mudah memahami dan mengakses data yang relevan tentang suatu entitas atau organisasi. Pelaporan adalah proses penyediaan informasi keuangan dan non-keuangan yang relevan kepada pemangku kepentingan internal dan eksternal suatu entitas dalam bentuk laporan keuangan, laporan operasional, dan laporan lainnya. Dalam praktik akuntansi dan audit, transparansi dan pelaporan memiliki beberapa aspek penting: laporan keuangan, audit independent, pengungkapan tambahan, kepatuhan terhadap regulasi, dan komunikasi dengan pemangku kepentingan.

 

Regulasi yang Berkembang. Regulator keuangan mulai mengakui dampak teknologi dalam akuntansi dan audit, dan mereka terus mengubah aturan dan pedoman untuk mengakomodasi perubahan ini. Regulasi dalam bidang akuntansi dan audit terus berkembang seiring dengan perubahan lingkungan bisnis, perkembangan teknologi, dan tuntutan untuk menjaga transparansi dan integritas dalam laporan keuangan Perusahaan. Berikut adalah beberapa regulasi yang berkembang dalam akuntansi dan audit: International Financial Reporting Standards (IFRS), Generally Accepted Accounting Principles (GAAP), Sarbanes-Oxley Act (SOX), International Standards on Auditing (ISA), Regulation on Auditors, Technology and Data Regulations, Environmental, Social, and Governance (ESG) Reporting, dan Peer Review and Quality Control.

 

Pelatihan Profesional. Profesional akuntansi dan audit harus terus memperbarui keterampilan mereka untuk mengikuti perkembangan teknologi dan praktik terbaik di era digital. Pelatihan profesional dalam bidang akuntansi dan audit sangat penting untuk meningkatkan kompetensi dan kualifikasi Anda, serta menjaga keterampilan Anda tetap relevan dalam dunia bisnis yang terus berubah. Berikut adalah langkah-langkah umum yang dapat Anda ikuti untuk mendapatkan pelatihan professional dalam bidang ini: menyelesaikan pendidikan formal, pilih organisasi professional, ambil sertifikasi professional, partisipasi dalam program pelatihan, mengikuti kursus tambahan, kerja praktik atau magang, berlangganan jurnal dan publikasi, kembangkan keterampilan software, networking, dan evaluasi dan pembaharuan terus menerus. Penjelasan lebih lengkapnya bisa tonton di https://www.youtube.com/live/mp60TuyzBNY?si=YkK8kmTFjMS8UodD

 


Dalam pemaparan narasumber, Eka Satria Wibawa, S.Kom., M.Si. (Dosen Universitas STEKOM) menjelaskan tentang Peran Akunransi Era Digital. Akuntansi adalah sebuah proses mencatat, mengklasifikasi, meringkas, mengolah dan menyajikan data, transaksi serta dalam kejadian yang berhubungan dengan keuangan yang sehingga bisa digunakan oleh orang yang menggunakannya dengan mudah dimengerti dalam pengambilan suatu keputusan serta tujuan lainnya.

 

Setiap aktivitas perusahaan yang melibatkan kegiatan ekonomi maka konsekuensi yang didapat adalah harus mampu mewujudkan tujuan perusahaan yaitu memperoleh keuntungan yang semaksimal mungkin dengan pengeluaran biaya yang minimum. Prinsip ekonomi tersebut kemudian diinterpretasikan kedalam lingkungan perusahaan, terlebih khususnya perusahaan manufaktur yang memiliki banyak penggunaan biaya dalam kegiatan operasionalnya, seperti biaya bahan baku yang digunakan, biaya tenaga kerja, overhead, dan lain-lain. Dalam buku Akuntansi manajemen karangan Baldric Siregar, dkk (2013:73) bahwa pengertian dari perilaku biaya adalah pola yang menggambarkan bagaimana jumlah biaya yang bervariasi atas perubahan aktivitas bisnis.

 

Pemakai informasi keuangan suatu perusahaan pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi : Pihak Internal Perusahaan adalah para manajer (manajemen) perusahaan yang bersangkutan, yang memerlukan informasi keuangan untuk melaksanakan fungsi manajemen. Pihak Eksternal Perusahaan antara lain terdiri atas investor dan calon investor, kreditur dan calon kreditur, instansi pemerintah yang dalam hal ini adalah Direktorat Jenderal Pajak dan instansi lain yang terkait.

 

Peran Fintech terhadap perekonomian. Ekonomi Indonesia tertekan akibat pandemi virus corona Covid-19 dan telah resmi diumumkan mengalami resesi pada kuartal ketiga 2020. Namun, peran teknologi keuangan (fintech) dan kolaborasi dengan bank bisa mendorong ekonomi Indonesia untuk segera bangkit. Mirza Adityaswara, ketua Indonesia Fintech Society (IFSoc) yang juga pernah menjabat deputi gubernur senior Bank Indonesia 2013-2019, menjelaskan bahwa kolaborasi antara bank dan fintech telah terjadi dalam penyaluran bansos digital, yaitu melalui Kartu Prakerja.

 

Tren Teknologi Finansial Saat Ini. Perkembangan teknologi memang telah mengubah gaya hidup Sebagian besar orang. Saat ini, Anda mungkin dapat dengan mudah memperluas jaringan bisnis, mengubah cara tata kelola keuangan, dan bahkan tidak sulit untuk mencari layanan peminjaman uang jika sedang mengalami kondisi butuh dana cepat. Dengan perubahan yang terus menerus terjadi, lahir pula tantangan-tantangan baru yang harus dihadapi demi mempertahankan eksistensi diri. Perkembangan fintech (financial technology) di Indonesia terus mengalami pertumbuhan dari tahun ketahun. Teknologi ini diperkirakan mulai masuk ke Indonesia sekitar tahun 2016, dan sampai saat ini menjadi salah satu teknologi yang dibutuhkan oleh banyak orang. Di Indonesia, Perusahaan fintech harus mengantongi izin dari OJK (Otoritas Jasa Keuangan) terlebih dahulu untuk bisa beroperasi, dan sekarang sudah ada lebih dari 150 perusahaan yang terdaftar.

 

Akuntansi di Era Digitalisasi. Pada Revoulusi Industri 3, Profesi akuntan yang menggunakan metode single entry book-keeping beralih ke double entry book- keeping. Sebab, klien memerlukan informasi pendapatan dan perubahan kekayaan pada suatu periode. Sementara itu, metode single entry book-keeping hanya memberikan informasi aset dan utang pada saat tertentu, klien tidak memikirkan jumlah perubahan kekayaan dan penyebabnya. Dengan ditemukannya komputer pada tahun 1955 berdampak pada perkembangan double entry book-keeping karena waktu dan biaya pemrosesan dan penyimpanan informasi kian cepat dan murah. Penjelasan lebih lengkapnya bisa tonton di https://www.youtube.com/live/mp60TuyzBNY?si=uiBhipe8k9K7f3MY

 


Dalam pemaparan narasumber, Dr. Set Asmapane, SE., M.Si., Ak, CA., CTA., CPA. (Dosen FEB UNMUL Samarinda) menjelaskan tentang Audit di Era Digital Suatu Tantangan Kompetensi. Audit Internal adalah kegiatan assurans dan konsultasi yang independent dan objektif yg dirancanag untuk memberikan nilai tambah dan meningkatkan kegiatan operasi organisasi.

 

Audit Internal memberikan Assurans dan konsultasi atau 4 hal yaitu memberikan nilai tambah kegiatan, evaluasi dan meningkatkan efektivitas pengelolaan risiko, pengendalian internal, dan tata kelola perusahaan yg baik.

 

Audit eksternal adalah proses independen yang dilakukan oleh pihak eksternal, biasanya oleh KAP independen, untuk memeriksa dan mengevaluasi laporan keuangan suatu perusahaan dengan tujuan memberikan keyakinan memadai terhadap keandalan, kelayakan, dan kepatuhan terhadap standar akuntansi yang berlaku.

 

Istilah Era Revolusi Industri 4.0 dimulai saat dilangsungkan Hannover Trade Fair pada tanggal 4-8 April 2011 di Jerman dimana pemerintah Jerman memajukan industri dengan adanya bantuan teknologi, yang dikenal dengan istilah Cyber Physical System, yaitu suatu fenomena dimana terjadinya kolaborasi antara teknologi siber dan teknologi otomatisasi dalam suatu indistri. Tekonologi Syber merupakan ruang dimana komunitas saling terhubung menggunakan jaringan all internet untuk melakukan berbagai kegiatan atau proses.

 

Era Revolusi 5.0 atau era Society 5.0 dimulai di Jepang tahun 2017 sebagai pembaharuan dari era 4.0 dengan visi menghadirkan sinergi atau kerja sama antara manusia dengan teknologi. Jadi, peran manusia tidak akan sepenuhnya tergantikan oleh mesin/teknologi, melainkan manusia menjadi bagian dari perkembangan teknologi itu sendiri.

 

Konsep Idonesia dalam era revolusi industri 5.0 meyakini bahwa memang banyak peran manusia yang sudah dikerjakan oleh teknologi syber dan otomatisasi akan tetapi peran manusia tetap dibutuhkan dalam membaca hasil dari teknologi untuk mengambil keputusan, bahkan untuk membuat perencanaan stategi. Sumber daya manusia di dalam perusahaan bisa lebih fokus pada pekerjaan di bidang strategis yang membutuhkan skill mumpuni.

 

Dalam Bidang Akuntansi di era 5.0 ini, hampir seluruh entitas telah mengolah data akuntansi menggunakan Artificial Intelligence (AI) dan Internet of Things (IoT) melalui aplikasi-aplikasi akuntansi Contohnya EQUIP dari Singapura, SAP dari Jerman, Zahir software akuntansi tertua di Indonesia, Accurate dll)

 

Perkembangan teknologi di era society 5.0 membuat pengelolaan transaksi lebih cepat, akurat dan mengurangi beban akuntan pada pekerjaan yang klerikal, sehingga peran akuntan akan lebih fokus ke penilaian profesional atau interprestasi laporan keuangan. Akuntan yang expert dalam penyedia informasi memerlukan teknologi informasi sebagai kebutuhan pokok dalam menyediakan laporan keuangann. Akuntan akan berkurang perannya dalam Proses Akuntansi hingga laporan keuangan, akan tetapi akan sangat berperan dalam iterpretasi LK dan pengambilan keputusan. Jadi peran akuntan tdk akan hilang tetapi mengalami pergeseran signifikan dari Proses menjadi Pengguna.

 

Dalam Bidang Audit, juga sudah dikembangkan aplikasi-aplikasi yang membantu auditor dalam melaksanakan proses audit antara lain GAS (Generalized Audit Software ), IDEA (Interactive Data Analysis Software), APG (Audit Program Generator), AUDIT-Easy,dll, bahkan di Indonesia melalui PPAJP Kemenkeu bersama degan IAPI sudah cukup lama mengembangkan sofware untuk audit yakni ATLAS (Audit Tool and Linked Archive System) yang disesuaikan dgn SPAP dan pertauran terkait. Penjelasan lebih lengkapnya bisa tonton di https://www.youtube.com/live/mp60TuyzBNY?si=BPBLbrxvGw5Y6tBI

 


Dalam pemaparan narasumber, Dr. Tertiarto Wahyudi, MAFIS. (Dosen FE UNSRI Palembang) menjelaskan tentang Future Audit in a Remade World (Audit Masa Depan di Dunia yang Dibuat Ulang). Audit masa depan di dunia yang dibuat ulang merupakan konsep yang menarik dan spekulatif. Ini melibatkan proses pemikiran tentang bagaimana dunia dapat berubah dan dikembangkan di masa depan jika beberapa aspeknya dibuat ulang atau diperbaiki. Berikut beberapa ide dan pertimbangan yang dapat Anda pertimbangkan dalam sebuah audit masa depan:

1. Lingkungan dan Keberlanjutan: Dalam dunia yang dibuat ulang, bisa saja manusia telah berhasil mengatasi perubahan iklim dan masalah lingkungan lainnya. Audit ini akan memeriksa bagaimana tindakan kolektif dunia telah membantu menghentikan kerusakan lingkungan dan mengembangkan teknologi ramah lingkungan.

2. Teknologi dan Kemajuan: Anda dapat memeriksa bagaimana teknologi telah mengubah cara kita hidup dan bekerja. Misalnya, bagaimana perkembangan dalam kecerdasan buatan, robotika, atau teknologi kuantum telah memengaruhi industri, pekerjaan, dan kehidupan sehari-hari.

3. Kesehatan dan Kesejahteraan: Dalam audit masa depan, perhatian bisa difokuskan pada perkembangan dalam bidang kesehatan. Misalnya, bagaimana terobosan medis dan teknologi kesehatan telah meningkatkan umur harapan dan kualitas hidup manusia.

4. Pendidikan dan Pembelajaran: Audit ini dapat memeriksa sistem pendidikan dan bagaimana perkembangan dalam teknologi pendidikan telah merubah cara kita belajar dan mengajar.

5. Kemasyarakatan dan Budaya: Bagaimana budaya dan masyarakat telah berkembang dalam dunia yang dibuat ulang? Bagaimana nilai-nilai, norma-norma, dan hubungan antar manusia telah berubah?

6. Ekonomi dan Ketidaksetaraan: Sejauh mana ketidaksetaraan ekonomi telah berkurang atau diperbaiki dalam dunia yang dibuat ulang? Bagaimana ekonomi global telah berubah dan apakah masih ada ketidakstabilan ekonomi?

7. Politik dan Tata Kelola: Bagaimana sistem politik dan tata kelola dunia telah berubah? Apakah ada sistem global yang lebih efektif dan berkeadilan?

8. Keragaman dan Inklusi: Audit dapat memeriksa bagaimana dunia yang dibuat ulang telah lebih inklusif dan mendorong keragaman dalam berbagai aspek kehidupan.

9. Keamanan dan Perdamaian: Bagaimana perdamaian dan keamanan dunia telah dipertahankan atau diperburuk dalam dunia yang dibuat ulang?

10. Kerjasama Global: Bagaimana kerjasama antarnegara telah berkembang dan berkontribusi pada kebaikan global dalam dunia yang dibuat ulang?

 

Harap diingat bahwa ini adalah konsep spekulatif, dan bagaimana dunia dibuat ulang akan sangat bergantung pada sejumlah faktor yang kompleks dan dinamis. Namun, pemikiran tentang audit masa depan seperti ini dapat membantu kita merenungkan tentang tujuan dan aspirasi kita untuk masa depan dunia yang lebih baik. Penjelasan lebih lengkapnya bisa tonton di https://www.youtube.com/live/mp60TuyzBNY?si=I5YVLnnF5hLFemG7

 


Dalam pemaparan narasumber, Soraya Lestari, S.E., M.Si. (Dosen UUI Banda Aceh) menjelaskan tentang Kecerdasan Buatan dalam Profesionalisme Akuntansi. Kecerdasan Buatan merujuk pada kemampuan komputer untuk meniru kecerdasan manusia. Di dunia akuntansi, ini mencakup analisis data, prediksi, dan otomatisasi tugas rutin.

 

Kecerdasan Buatan telah diterapkan dalam berbagai aspek akuntansi, seperti audit otomatis, analisis risiko, dan manajemen kepatuhan. Hal ini memungkinkan akuntan untuk fokus pada tugas yang memerlukan pemikiran tingkat tinggi.

 

Keuntungan Menggunakan Kecerdasan Buatan dalam Profesionalisme Akuntansi. Efisiensi Tinggi, Kecerdasan Buatan dapat memproses data lebih cepat daripada manusia, mengurangi waktu dan upaya yang diperlukan dalam pekerjaan akuntansi. Akurasi yang Lebih Tinggi, Kecerdasan Buatan tidak terpengaruh oleh faktor emosi dan kelelahan, sehingga memberikan hasil yang lebih akurat dan konsisten. Pengambilan Keputusan yang Lebih Baik, Dengan mendapatkan wawasan dari analisis data yang mendalam, profesional akuntansi dapat mengambil keputusan yang lebih baik untuk organisasi.

 

Akankah robot mengambil alih pekerjaan akuntan? Adanya inovasi teknologi kecerdasan buatan bidang akuntansi diharapkan tidak menghilangkan peran seorang akuntan profesional, akan tetapi membantu secara efektif pekerjaan. AI dalam akuntansi menjadi perpaduan ideal antara kecerdasan buatan dan kecerdasan manusia untuk menciptakan cara yang lebih efisien di mana akuntan bekerja. Pembelajaran mesin, kecerdasan buatan, dan kecerdasan manusia semuanya akan bekerja berdampingan dan mengubah cara akuntan mengaudit, menganalisis data, menganalisis laporan keuangan, dan data keuangan.

 

Kecerdasan buatan sudah diterapkan pada beberapa bidang akuntansi seperti audit, manajemen resiko, rekonsiliasi vendor, sistem pelaporan, analisis kredit, pemrosesan transaksi, pemodelan rugi dan analisis tren. Jika hal ini tidak disikapi secara serius oleh para lulusan akuntansi, maka bukan tidak mungkin mereka akan tergerus oleh cepatnya laju teknologi. Kunci sukses seorang akuntan saat ini, selain harus mampu menyajikan kualitas keterampilan akuntansi juga harus mampu secara kompeten menggunakan teknologi khususnya kecerdasan buatan di bidang akuntansi. Adanya inovasi teknologi kecerdasan buatan bidang akuntansi diharapkan tidak menghilangkan peran seorang akuntan profesional, akan tetapi membantu secara efektif pekerjaan.

 

Kecerdasan Buatan telah membawa perubahan besar dalam praktik akuntansi, meningkatkan efisiensi dan akurasi, dan membuka peluang baru. Akuntan masa depan perlu mengintegrasikan kecerdasan buatan sebagai alat penting dalam toolbox untuk meningkatkan profesionalitas. Penjelasan lebih lengkapnya bisa tonton di https://www.youtube.com/live/mp60TuyzBNY?si=zniq6ti9BITpqPoH