Semarang, 7 Desember 2023 Progdi S1 Sistem Komputer Universitas Sains dan
Teknologi Komputer (Universitas STEKOM) bekerja sama dengan Fakultas Ilmu
Komputer Universitas Sriwijaya Palembang, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
Universitas Pancasakti Tegal, Fakultas Ilmu Komputer Universitas Amikom
Yogyakarta, Sistem Informasi Universitas International Semen Indonesia Gresik,
Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Maranatha Bandung, Fakultas
Teknologi Industri dan Informatika Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA
Jakarta, Perkumpulan Komunitas Industri dan Vokasi Indonesia (PERKIVI),
Perkumpulan Teacherpreneur Indonesia Cerdas (PTIC) dan TopLoker.com, Sukses dalam menyelenggarakan Webinar Nasional dengan tema Peran Jaringan Sistem Komputer dan
Implementasinya di Bidang Industri.
Acara Webinar
Nasional Peran Jaringan Sistem Komputer dan Implementasinya di Bidang Industri tersebut
diselenggarakan Kamis, 7 Desember 2023 Pukul 13.00 s.d 16.00 WIB yang di laksanakan melalui Zoom Meeting dan You
Tube Universitas Sains dan Teknologi Komputer (Universitas STEKOM) dan di
hadiri oleh mahasiwa dan masyarakat umum.
Webinar Nasional ini
Menghadirkan 7 Narasumber, Narasumbernya yaitu Prof. Deris Stiawan, M.T., Ph.D.
(Dosen Fasilkom Universitas Sriwijaya Palembang), Dr. Agus Wibowo, S.T., M.T.
(Dosen FTIK Universitas Pancasakti Tegal), Lukman, S.Kom., M.Kom. (Dosen FIK
Universitas Amikom Yogyakarta), Yohanes Indra Riskajaya, S.Kom., M.Kom. (Dosen
SI Universitas Internasional Semen Indonesia Gresik), Djoni Setiawan K, S.T.,
M.T. (Dosen FTI Universitas Kristen Maranatha Bandung), Muchammad Sholeh,
S.Kom., M.Kom. (Dosen FTII Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA Jakarta),
Priyadi, S.Kom., M.Kom. (Dosen Universitas STEKOM Semarang)
Dalam penjelasan
narasumber, Priyadi, S.Kom., M.Kom. (Dosen Universitas STEKOM Semarang)
menjelaskan tentang Pentingnya Jaringan Komputer dalam Industri. Jaringan
sistem komputer memainkan peran yang sangat penting di berbagai industri. Implementasi
jaringan ini dapat meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan keterhubungan antar
berbagai unit bisnis.
Isu IT kekinian
dalam industri. IT governance adalah suatu kebijakan penggunaan teknologi informasi
atau TI dalam suatu organisasi atau perusahaan. masing-masing unit membutuhkan
jaringan komputer. Forbes, revolusi industri 4.0 bisa diartikan sebagai adanya
ikut campur sebuah sistem cerdas dan otomasi dalam industri. Hal ini digerakkan
oleh data melalui teknologi machine learning dan AI. ML dan AI pada prakteknya
tidak bisa berdiri sendiri, harus berkomunikasi dengan perangkan lainnya dan
membutuhkan jaringan komputer.
Hubungan jaringan
sistem komputer dan industri. Industri : kegiatan ekonomi yang mengolah bahan
baku, bahan mentah, barang setengah jadi atau barang jadi menjadi barang yang bermutu
tinggi untuk tujuan tertentu, termasuk di dalamnya rancang bangun dan rekayasa
industri. Sistem : Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu
yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan. Sistem komputer : peralatan
elektronik yang menerima masukan data, mengolah data, dan memberikan hasil
keluaran dalam bentuk informasi. Data informasi tersebut dapat berupa gambar,
teks, suara, atau video.
Hubungan jaringan
sistem komputer dan industri. Jaringan komputer : perangkat komputasi yang
saling terhubung serta dapat bertukar data dan berbagi sumber daya satu sama
lain. Perangkat jaringan ini menggunakan sistem aturan, yang disebut sebagai
protokol komunikasi, untuk mentransmisikan informasi melalui teknologi fisik
atau nirkabel.
Hubungan jaringan
sistem komputer dan industri. Industrialisasi saat ini yang cenderung semakin
kompleks dan sistematis dengan melibatkan unsur-unsur terkait yang semakin banyak
dan beragam memiliki konsekuensi arus informasi yang juga semakin besar dan
beragam pula. Jika distribusi informasi tidak didukung dengan jaringan komputer
yang handal dan sesuai dengan kebutuhan kapasitasnya, maka proses-proses dalam
industri akan terganggu dan bisa mengakibatkan kegagalan proses produksi ataupun
proses bisnisnya yang menghidupi industri tersebut.
Komunikasi dan
Kolaborasi. Peran: Jaringan memungkinkan komunikasi yang efisien antara karyawan,
departemen, dan cabang perusahaan. Implementasi: Penggunaan email, sistem
obrolan, dan platform kolaborasi online seperti Microsoft Teams atau Slack
untuk memfasilitasi pertukaran informasi dan ide.
Akses Informasi. Peran:
Jaringan memungkinkan akses cepat dan mudah ke informasi yang disimpan di
server atau cloud. Implementasi: Sistem manajemen basis data yang terhubung
untuk menyimpan dan mengakses data dengan efisien.
Manajemen Rantai
Pasok. Peran: Jaringan memungkinkan pemantauan real-time terhadap rantai
pasokan, mulai dari produksi hingga distribusi. Implementasi:
Penggunaan sensor IoT (Internet of Things) dan sistem manajemen rantai pasokan
berbasis jaringan untuk meningkatkan visibilitas dan efisiensi.
Keamanan. Peran:
Jaringan digunakan untuk melindungi data bisnis yang sensitif dan infrastruktur
dari ancaman keamanan. Implementasi: Firewalls, antivirus, enkripsi data, dan
kebijakan keamanan jaringan untuk melindungi sistem dari ancaman siber.
Pemantauan dan
Pengendalian Proses Industri. Peran: Jaringan mendukung pemantauan real-time
dan pengendalian proses produksi. Implementasi: Penggunaan sistem SCADA (Supervisory
Control and Data Acquisition) atau IoT untuk memantau dan mengontrol peralatan
industri.
Pengelolaan Sumber
Daya Manusia. Peran: Jaringan dapat digunakan untuk sistem manajemen sumber daya manusia, termasuk manajemen absensi,
gaji, dan pelatihan. Implementasi: Penggunaan perangkat lunak manajemen sumber
daya manusia (HRM) berbasis jaringan.
Pemasaran dan
Layanan Pelanggan. Peran: Jaringan mendukung pemasaran online dan layanan
pelanggan yang lebih efektif. Implementasi: Pemanfaatan media sosial, situs
web, dan sistem dukungan pelanggan berbasis online.
Enterprise Resource Planning. ERP
(Enterprise Resource Planning) adalah suatu model sistem informasi yang memungkinkan
organisasi untuk meng-otomasi dan meng-integrasikan proses-proses bisnis
utamanya. ERP memecah kebuntuan
berbagai hambatan fungsional tradisional dalam organisasi dengan cara
mem-fasilitasi sharing/berbagai data, berbagai aliran informasi, dan
mengenalkan/menyalurkan praktik-praktik bisnis yang umum diantara semua
pengguna dalam organisasi.
Pemantauan
Kesehatan dan Keselamatan. Peran: Jaringan dapat digunakan untuk memantau
kondisi lingkungan kerja dan kesehatan karyawan. Implementasi: Penggunaan sensor
IoT untuk memantau suhu,
kelembaban, dan
kondisi lingkungan lainnya, serta implementasi sistem manajemen kesehatan dan
keselamatan berbasis jaringan.
Penerapan jaringan
sistem komputer di industri tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional
tetapi juga memungkinkan inovasi dan adaptasi lebih cepat terhadap perubahan dalam
lingkungan bisnis. Penjelasan lebih lengkapnya bisa tonton di https://www.youtube.com/live/8qpWyhhErPU?si=HgixJSFp3qycPPPF
Dalam pemaparan
narasumber, Muchammad Sholeh, S.Kom., M.Kom. (Dosen FTII Universitas
Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA Jakarta) menjelaskan tentang Teknologi Jaringan
Komputer dalam Bidang Industri. Teknologi jaringan komputer memainkan peran
yang sangat penting dalam berbagai industri, memberikan banyak manfaat yang
signifikan dalam efisiensi, produktivitas, dan komunikasi. Berikut beberapa
bidang di industri di mana teknologi jaringan komputer memiliki dampak besar:
1. Manufaktur
Otomatisasi: Jaringan komputer digunakan untuk mengintegrasikan mesin-mesin dan
sistem kontrol otomatis dalam lingkungan pabrik. Ini memungkinkan produksi yang
lebih efisien dan mengurangi kesalahan manusia. Penggunaan sensor
dan Internet of Things (IoT) memungkinkan pengawasan dan pemantauan real-time
dari mesin-mesin produksi.
2. Supply Chain
Management: Jaringan komputer membantu dalam manajemen rantai pasok dengan
menyediakan sistem informasi terpusat untuk memantau persediaan, produksi, dan
distribusi barang. Integrasi sistem Enterprise Resource Planning (ERP)
melalui jaringan memungkinkan perusahaan mengoptimalkan proses bisnis mereka.
3. Energi dan
Utilitas: Dalam industri energi, jaringan komputer memungkinkan monitoring dan
kontrol yang efisien terhadap infrastruktur seperti pembangkit listrik,
transmisi, dan distribusi energi. Sistem Smart Grid menggunakan teknologi
jaringan untuk meningkatkan efisiensi dan keandalan sistem tenaga listrik.
4. Kesehatan dan
Layanan Kesehatan: Jaringan komputer mendukung pengelolaan data pasien,
termasuk rekam medis elektronik dan sistem manajemen informasi rumah sakit. Telemedicine
memanfaatkan jaringan untuk memberikan layanan kesehatan jarak jauh,
memungkinkan konsultasi dokter secara online.
5. Keamanan: Sistem keamanan
dalam industri sangat bergantung pada jaringan komputer. Penggunaan kamera
pengawas, akses kontrol, dan sistem keamanan lainnya terintegrasi melalui
jaringan untuk melindungi aset dan personel.
6. Otomotif: Dalam
industri otomotif, jaringan komputer digunakan untuk mengontrol dan memonitor
produksi, serta untuk menyediakan fitur-fitur canggih dalam kendaraan seperti
sistem navigasi dan konektivitas.
7. Pertanian: Teknologi
jaringan komputer dan IoT digunakan dalam pertanian modern untuk mendukung
monitoring dan pengelolaan tanaman, penggunaan air yang efisien, dan sistem
irigasi otomatis.
8. Pendidikan dan
Pelatihan: Jaringan komputer memungkinkan institusi pendidikan menyediakan
akses online ke sumber daya pendidikan, kolaborasi antara siswa dan pengajar,
serta pembelajaran jarak jauh.
Penting untuk
diingat bahwa sementara teknologi jaringan komputer membawa banyak manfaat,
juga ada tantangan terkait keamanan data dan privasi yang harus diatasi dalam
pengimplementasian teknologi ini. Penjelasan lebih lengkapnya bisa tonton di https://www.youtube.com/live/8qpWyhhErPU?si=HgixJSFp3qycPPPF
Dalam pemaparan
narasumber, Lukman, S.Kom., M.Kom. (Dosen FIK Universitas Amikom Yogyakarta) menjelaskan
tentang Peran Jaringan Komputer dan Cara Meningkatkan Peluang Tembus Industri.
Apa Itu Industri. Industri adalah suatu kegiatan ekonomi yang melibatkan proses
produksi barang atau jasa dalam jumlah besar dengan menggunakan mesin, tenaga
kerja, dan teknologi.
Jaringan komputer
memainkan peran yang sangat penting dalam dunia industri modern, dan
meningkatkan pemahaman dan keterampilan terkait jaringan dapat meningkatkan
peluang seseorang untuk sukses dalam industri ini. Berikut beberapa peran kunci
jaringan komputer dan cara meningkatkan peluang untuk tembus industri:
Peran Jaringan
Komputer:
1. Konektivitas. Peran:
Menyediakan konektivitas antara perangkat dan sistem, memungkinkan pertukaran
data dan informasi. Cara Meningkatkan Peluang: Memahami protokol jaringan,
topologi jaringan, dan teknologi konektivitas seperti Ethernet, Wi-Fi, dan
Bluetooth.
2. Komunikasi. Peran:
Memungkinkan komunikasi yang efisien antara individu, perangkat, dan sistem
melalui email, pesan instan, dan kolaborasi online. Cara Meningkatkan Peluang:
Menguasai protokol komunikasi seperti TCP/IP, paham tentang aplikasi komunikasi
bisnis, dan keterampilan manajemen kolaborasi online.
3. Keamanan
Jaringan. Peran: Melindungi data dan informasi dari ancaman keamanan seperti
peretasan dan serangan malware. Cara Meningkatkan Peluang: Paham tentang
keamanan jaringan, enkripsi data, firewalls, dan pemahaman tentang praktik
keamanan IT.
4. Manajemen
Jaringan. Peran: Mengelola dan memantau kesehatan jaringan, termasuk pemecahan
masalah dan perbaikan. Cara Meningkatkan Peluang: Memahami alat-alat manajemen
jaringan, penyelesaian masalah, dan keterampilan administrasi sistem.
5. Pengembangan
Aplikasi dan Layanan Berbasis Jaringan. Peran: Membangun dan mengelola aplikasi
dan layanan berbasis jaringan. Cara Meningkatkan Peluang: Memahami pengembangan
perangkat lunak, API (Application Programming Interface), dan pemahaman tentang
arsitektur aplikasi berbasis mikroservis.
Cara Meningkatkan
Peluang Tembus Industri:
1. Pendidikan dan
Pelatihan: Ikuti kursus dan pelatihan terkait jaringan komputer. Sertifikasi
seperti Cisco CCNA atau CompTIA Network+ dapat meningkatkan kredibilitas.
2. Pengalaman
Praktis: Dapatkan pengalaman kerja atau magang dalam bidang
jaringan komputer. Praktik langsung dapat memberikan pemahaman mendalam.
3. Kembangkan Keterampilan
Soft: Selain keterampilan teknis, keterampilan soft seperti komunikasi,
pemecahan masalah, dan kerja tim sangat dihargai dalam lingkungan kerja.
4. Mengikuti Perkembangan
Teknologi: Tetap terkini dengan perkembangan teknologi jaringan. Ikuti berita
industri, baca buku, dan terlibat dalam komunitas online.
5. Berkomunikasi
dengan Profesional di Industri: Bergabung dengan komunitas online atau offline,
serta menghadiri acara atau seminar industri, dapat membantu membangun jaringan
profesional dan mendapatkan wawasan industri.
6. Proyek Mandiri:
Bangun proyek kecil atau proyek mandiri yang terkait dengan jaringan komputer.
Ini tidak hanya memperkaya portofolio Anda tetapi juga menunjukkan kemampuan
praktis.
7. Networking
Profesional: Bangun hubungan dengan profesional jaringan lainnya. LinkedIn dan
platform sosial lainnya dapat menjadi alat yang berguna untuk membangun
jaringan.
Meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan terkait jaringan komputer dapat membuka peluang
karir yang lebih luas dan memberikan kontribusi positif terhadap perkembangan
industri. Penjelasan lebih lengkapnya bisa tonton di https://www.youtube.com/live/8qpWyhhErPU?si=HgixJSFp3qycPPPF
Dalam pemaparan
narasumber, Dr. Agus Wibowo, S.T., M.T. (Dosen FTIK Universitas Pancasakti
Tegal) menjelaskan tentang Peran Jaringan Sistem Komputer Pada Kualitas dan
Kuantitas Produk Industri. Proses produksi adalah cara, metode dan teknik bagaimana
sesungguhnya sumber-sumber (tenaga kerja, mesin, bahan dan dana) yang ada
diubah untuk memperoleh suatu hasil (SofjanAssauri:2005). Proses produksi
adalah suatu cara, metode ataupun teknik menambah keguanaan suatu barang dan
jasa dengan menggunakan faktor produksi yang ada. ( Ahyari :2002).
Proses Manufaktur Otomotif dari Hulu
Sampai Hilir. Alur distribusi industri Toyota yang diawali dari hulu (upstream)
hingga hilir (downstream). Dari hulu (supplier level pertama) adalah supplier utama.
Indutri otomotif memasok elemen elemen paling besar dari inustri-industri seperti
suspense maupun gigi roda. Level kedua yang merupakan pemasok yang menyuplai suku
cadang untuk pemasok level pertama contohnya unit pompa oli, motor elektrik dan
perakitan gigi. Level ketiga adalah penyedia level kedua mulai dari pelapis,
perekat dan elemen-elemen mesin lainnya. Pemasok level pertama adalah
perusahaan atau pemanufaktur yang wajib dekat dengan OEM (Original Equipment
Manufacturer) pemanufaktur pemasok level pertama yang berada di Cina, India
serta Indonesia. Selanjutnya dari pemasok level pertama atau pemanufaktur
didistribusikan ke OEM untuk Indonesia adalah PT. Toyota Astra Motor dan Sales
eksekutif sebagai OEM utama di Indonesia yang otomatis sebagai pemasok induk
dan pemasok tunggal untuk dealer di seluruh nusantara bisa juga untuk ekspor ke
luar negeri. Dari OEM PT. Toyota-Astra Motor dan Sales eksekutif disupplai ke dealer-dealer
di daerah-daerah melalui distribusi pihak ketiga yaitu ke dealer. Penjelasan lebih lengkapnya
bisa tonton di https://www.youtube.com/live/8qpWyhhErPU?si=HgixJSFp3qycPPPF
Dalam pemaparan
narasumber, Yohanes Indra Riskajaya, S.Kom., M.Kom. (Dosen SI Universitas
Internasional Semen Indonesia Gresik) menjelaskan tentang Peran Teknologi
Clound Computing dalam Industri. Teknologi cloud computing telah mengubah
lanskap industri dengan menyediakan akses mudah dan fleksibel terhadap sumber
daya komputasi, penyimpanan, dan layanan berbasis data melalui internet.
Berikut adalah beberapa peran teknologi cloud computing dalam industri:
1. Skalabilitas
dan Elastisitas: Cloud computing memungkinkan perusahaan untuk
menyesuaikan kapasitas sumber daya secara dinamis sesuai dengan kebutuhan. Ini
memberikan fleksibilitas yang tinggi dan memungkinkan perusahaan untuk
menanggapi lonjakan beban kerja dengan cepat.
2. Efisiensi
Biaya: Model biaya pay-as-you-go pada layanan cloud memungkinkan perusahaan
membayar hanya untuk sumber daya yang mereka gunakan. Ini mengurangi kebutuhan
investasi awal dan memungkinkan perusahaan untuk mengelola anggaran IT dengan
lebih efisien.
3. Akses Global: Cloud
computing memungkinkan akses ke sumber daya komputasi dari mana saja dengan
koneksi internet. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk bekerja secara
kolaboratif di seluruh dunia dan memberikan fleksibilitas bagi tim yang bekerja
dari lokasi yang berbeda.
4. Pemrosesan dan Analisis Big Data:
Layanan cloud menyediakan
infrastruktur yang kuat untuk pemrosesan dan analisis big data. Ini
memungkinkan perusahaan untuk mengolah dan menganalisis jumlah data yang besar
untuk mendapatkan wawasan yang berharga.
5. Ketersediaan dan Keandalan: Penyedia
layanan cloud umumnya menawarkan tingkat ketersediaan dan keandalan yang
tinggi. Data dan aplikasi dapat disimpan dan dielola secara terdistribusi,
mengurangi risiko kehilangan data dan downtime.
6. Inovasi Cepat: Cloud menyediakan
lingkungan pengembangan yang cepat dan memudahkan pengujian prototipe baru. Ini
mendukung siklus pengembangan perangkat lunak yang lebih cepat dan memungkinkan
inovasi yang lebih cepat dalam industri.
7. Pengelolaan
Risiko dan Keamanan: Penyedia layanan cloud memiliki tim keamanan yang ahli dan
infrastruktur keamanan yang canggih. Dengan menyimpan data di pusat data yang
aman dan terlindungi, perusahaan dapat mengelola risiko keamanan dengan lebih
baik.
8. Layanan
Terkelola (Managed Services): Cloud menyediakan berbagai layanan
terkelola yang mencakup keamanan, basis data, pemantauan, dan lainnya. Hal ini
memungkinkan perusahaan untuk fokus pada bisnis inti mereka sementara penyedia
layanan cloud mengelola aspek teknisnya.
9. Fleksibilitas
Aplikasi: Cloud mendukung model pengembangan aplikasi yang terdistribusi dan
terintegrasi dengan mudah dengan layanan lainnya. Ini memungkinkan pengembangan
aplikasi yang lebih responsif dan adaptif.
10. Berbasis
Layanan (Service-Based): Model layanan cloud (IaaS, PaaS, SaaS)
memungkinkan perusahaan untuk memilih tingkat abstraksi yang sesuai dengan
kebutuhan mereka. Ini memberikan kontrol lebih besar terhadap lingkungan IT.
rapan cloud
computing telah menjadi kunci bagi transformasi digital dalam industri,
memungkinkan perusahaan untuk menjadi lebih adaptif, efisien, dan inovatif. Penjelasan
lebih lengkapnya bisa tonton di https://www.youtube.com/live/8qpWyhhErPU?si=HgixJSFp3qycPPPF
dalam pemaparan
narasumber, Prof. Deris Stiawan, M.T., Ph.D. (Dosen Fasilkom Universitas
Sriwijaya Palembang) menjelaskan tentang Trend Riset Bidang Keamanan/Jaringan
Komputer dalam mendukung Transformasi Digital di Industri. Dalam mendukung
transformasi digital di industri, riset di bidang keamanan dan jaringan
komputer menjadi krusial. Berikut adalah beberapa fokus riset yang dapat
membantu mendukung transformasi digital di industri:
1. Keamanan IoT
(Internet of Things): Dengan semakin banyaknya perangkat IoT
yang terhubung ke jaringan, riset berkaitan dengan keamanan IoT menjadi sangat
penting. Ini termasuk pengembangan protokol keamanan, deteksi ancaman pada
perangkat IoT, dan manajemen keamanan untuk memastikan bahwa perangkat tersebut
tidak menjadi pintu masuk yang mudah bagi serangan.
2. Keamanan Edge
Computing: Transformasi digital sering melibatkan adopsi edge computing untuk
memproses data di lokasi yang lebih dekat dengan sumbernya. Riset keamanan di
area ini berfokus pada melindungi perangkat edge, mengamankan komunikasi antar
perangkat, dan memastikan keamanan data yang diproses di tepi jaringan.
3. Analisis
Keamanan Real-time: Dalam mendukung transformasi digital, perlu ada kemampuan
untuk mendeteksi dan merespons ancaman secara real-time. Riset ini mencakup
pengembangan algoritma dan teknologi analisis keamanan yang dapat
mengidentifikasi aktivitas mencurigakan atau ancaman potensial secepat mungkin.
4. Keamanan Cloud
Computing: Peningkatan adopsi layanan cloud merupakan bagian integral dari
transformasi digital. Riset di bidang ini berfokus pada keamanan data di cloud,
otentikasi pengguna, dan perlindungan terhadap serangan yang mungkin ditujukan
kepada infrastruktur cloud.
5. Keamanan
Identitas dan Akses: Dalam lingkungan digital yang kompleks, manajemen
identitas dan akses yang aman sangat penting. Riset dalam area ini mencakup
pengembangan solusi otentikasi yang lebih kuat, manajemen hak akses yang
cermat, dan perlindungan terhadap serangan terhadap identitas digital.
6. Analisis
Perilaku Anomali: Riset keamanan fokus pada pengembangan teknologi yang dapat
mengidentifikasi pola perilaku anomali dalam jaringan. Ini melibatkan
pemanfaatan kecerdasan buatan dan machine learning untuk mendeteksi aktivitas
yang tidak biasa yang mungkin menandakan serangan.
7. Pemulihan
Bencana dan Kontinuitas Bisnis: Dalam konteks transformasi digital, riset ini
membahas cara memastikan pemulihan yang cepat setelah serangan atau bencana,
serta cara menjaga kontinuitas bisnis di era digital.
8. Pengujian
Keamanan: Pengembangan metode pengujian keamanan yang efektif dan realistis
untuk mengidentifikasi dan mengatasi kerentanan keamanan di lingkungan digital.
9. Kerjasama
Antarorganisasi: Karena industri sering berkolaborasi dan terlibat dalam
ekosistem yang kompleks, riset berfokus pada cara meningkatkan keamanan melalui
kolaborasi antarorganisasi dan berbagi informasi keamanan.
10. Kepatuhan dan
Regulasi: Riset terus dilakukan untuk memahami dan mematuhi regulasi keamanan
dan privasi data yang berlaku, serta mengembangkan solusi yang dapat membantu
organisasi tetap mematuhi standar keamanan yang diperlukan.
Penting untuk
diingat bahwa keamanan dan jaringan komputer merupakan aspek kritis dalam
transformasi digital, dan riset terus diperlukan untuk mengatasi tantangan yang
muncul seiring perkembangan teknologi dan ancaman keamanan yang semakin
kompleks.
Dalam pemaparan
narasumberm Djoni Setiawan K, S.T., M.T. (Dosen FTI Universitas Kristen
Maranatha Bandung) menjelaskan tentang Pola Penerapan Keamanan Dalam Jaringan
Komputer Untuk Menjamin Keamanan Informasi. Keamanan dalam jaringan komputer
sangat penting untuk melindungi informasi dan data sensitif dari ancaman yang
mungkin timbul. Berikut adalah beberapa langkah dan kebijakan yang umum
diterapkan untuk menjamin keamanan informasi dalam jaringan komputer:
1. Firewall: Instalasi
firewall dapat membantu melindungi jaringan dari akses yang tidak sah. Firewall
dapat dikonfigurasi untuk membatasi lalu lintas jaringan dan memblokir serangan
yang mencurigakan.
2. Enkripsi Data: Gunakan protokol
enkripsi seperti SSL/TLS untuk melindungi data yang dikirimkan melalui
jaringan. Enkripsi membantu mengamankan informasi dari potensi pengintai yang
mencoba mencuri atau memodifikasi data.
3. Pengelolaan
Akses: Terapkan prinsip kebutuhan terkecil (Principle of Least
Privilege) untuk mengendalikan akses pengguna. Berikan hak akses hanya sebanyak
yang diperlukan untuk menjalankan tugas pekerjaan mereka.
4. Otomatisasi
Pembaruan: Pastikan semua perangkat keras, perangkat lunak, dan
sistem operasi diperbarui secara otomatis untuk menutup celah keamanan yang
mungkin dieksploitasi oleh penyerang.
5. Pemantauan
Jaringan: Implementasikan sistem pemantauan jaringan untuk
mendeteksi aktivitas mencurigakan atau ancaman keamanan. Log kejadian keamanan
dan periksa secara teratur.
6. Antivirus dan
Antimalware: Instal dan perbarui perangkat lunak antivirus dan
antimalware secara berkala untuk melindungi sistem dari ancaman berbasis
malware.
7. Pengelolaan
Identitas: Terapkan solusi pengelolaan identitas yang efektif,
termasuk otentikasi multifaktor (MFA) untuk meningkatkan keamanan akses.
8. Kebijakan
Keamanan: Tentukan kebijakan keamanan yang jelas dan berlaku bagi
semua pengguna. Pastikan bahwa semua pengguna mengetahui dan mematuhi kebijakan
tersebut.
9. Penilaian
Keamanan: Lakukan penilaian keamanan secara berkala untuk
mengidentifikasi celah keamanan potensial dan memastikan sistem tetap
terlindungi dari ancaman terbaru.
10. Pendidikan dan
Pelatihan Pengguna: Berikan pelatihan keamanan kepada pengguna agar mereka
dapat mengidentifikasi ancaman, memahami kebijakan keamanan, dan mengambil
tindakan pencegahan yang diperlukan.
11. Pemulihan
Bencana dan Rencana Darurat: Siapkan rencana pemulihan bencana dan
rencana darurat keamanan informasi untuk mengatasi situasi darurat dan
meminimalkan dampaknya.
12. Pemantauan
Lalu lintas: Pantau dan analisis lalu lintas jaringan untuk mendeteksi
perilaku mencurigakan atau serangan siber yang mungkin terjadi.
13. Pemisahan
Jaringan: Pisahkan jaringan internal dan eksternal, serta pisahkan
data sensitif. Ini dapat membantu mencegah penyebaran malware dan akses tidak
sah ke informasi kritis.
14. Penyaringan Email
dan Web: Terapkan penyaringan email dan web untuk mengurangi risiko terpapar
melalui serangan phishing dan situs web berbahaya.
15. Audit Keamanan: Lakukan audit
keamanan secara rutin untuk mengevaluasi keefektifan kebijakan dan
langkah-langkah keamanan yang telah diimplementasikan.
Penerapan
langkah-langkah keamanan ini secara menyeluruh dapat membantu organisasi
menjaga keamanan informasi mereka dan mengurangi risiko terhadap serangan
siber. Penjelasan lebih lengkapnya bisa tonton di https://www.youtube.com/live/8qpWyhhErPU?si=FkYTDyiE99_pdGQp