
Kamu udah semangat banget cerita—tentang hari kamu yang seru, drama kampus, atau hal kecil yang bikin kamu senyum-senyum sendiri. Panjang, lengkap, penuh perasaan. Tapi... dia balesnya cuma:
“Oh.”
Atau lebih parah lagi, dibaca doang.
Dari yang awalnya mood naik, tiba-tiba langsung turun. Rasanya kayak lagi nonton konser sendiri padahal beli tiket buat dua orang.
Bisa Jadi Emang Sibuk, Tapi…
Wajar kok kalau kadang doi lagi sibuk atau capek. Tapi kalau setiap kali kamu cerita, dia selalu responnya datar atau nggak antusias, bisa jadi memang ada yang nggak seimbang dalam hubungan kalian.
Karena cinta itu bukan cuma status “jadian”, tapi juga tentang bagaimana saling hadir—terutama dalam hal kecil kayak ngobrol dan berbagi cerita.
Cerita Bukan Cuma Buat Didenger, Tapi Juga Direspon
Ketika kamu berbagi cerita, kamu sebenarnya lagi ngajak dia untuk ikut masuk ke dunia kamu. Kamu pengin merasa dekat, dimengerti, dan dihargai. Tapi kalau setiap respons selalu hambar, lama-lama bisa bikin kamu mikir: “Aku doang yang usaha ya di sini?”
Terus, Gimana Dong?
- Ngomong baik-baik. Bukan ngajak ribut, tapi sampaikan kalau kamu pengin lebih dihargai saat cerita.
- Perhatikan responsnya. Apakah dia mau memperbaiki atau justru bilang kamu lebay? Itu penentu.
- Evaluasi hubungan. Kalau kamu terus-menerus merasa sendiri, jangan takut buat ambil jarak.
Kamu Layak Didengar
Jangan biasain diri merasa cukup dengan hubungan yang bikin kamu ngerasa sendiri. Kamu berhak punya pasangan yang excited waktu kamu cerita, yang peduli dan gak anggap remeh apa yang kamu bagi. Karena dalam hubungan, komunikasi itu dua arah. Kalau cuma satu yang aktif, itu bukan hubungan, tapi monolog.