WEBINAR NASIONAL Mempersiapkan Generasi Emas Manjadi Manajer yang Tangguh di Era Society 5.0

WEBINAR NASIONAL Mempersiapkan Generasi Emas Manjadi Manajer yang Tangguh di Era Society 5.0

Semarang, 13 Juli 2023 Progdi S1 Manajemen Universitas STEKOM bekerja sama dengan Universitas Mercu Buana Jakarta, Universitas Ibn Khaldun Bogor, Universitas Bangka Belitung, Universitas Tanjungpura Pontianak, PERKIVI, PTIC, dan Toploker.com, Sukses dalam menyelenggarakan Webinar Nasional dengan tema Mempersiapkan Generasi Emas Menjadi yang Tangguh di Era Society 5.0.

 

Acara Webinar Nasional Mempersiapkan Generasi Emas Menjadi Manajer yang Tangguh di Era Society 5.0 tersebut diselenggarakan Kamis, 13 Juli 2023 Pukul 13.00 s.d 16.00 WIB yang di laksanakan melalui Zoom Meeting dan You Tube Universitas Sains dan Teknologi Komputer (Universitas STEKOM) dan di hadiri oleh mahasiwa dan masyarakat umum.

 

Webinar Nasional ini Menghadirkan 5 Narasumber, narasumbernya yaitu Assoc. Prof Dudi Permana, Ph.D. (Kaprogdi S1 Manajemen FEB Universitas Mercu Buana Jakarta), Dr. M. Azis Firdaus, S.E., MM. (Dosen FEB Universitas Ibn Khaldun Bogor), Darman Saputra, S.E., M.Sc. (Dosen FEB Universitas Bangka Belitung), Dr. Restiatun, S.E., M.Si. (Dosen FEB Universitas Tanjungpura Pontianak), Dr. Miftahurrohman, S.E., M.Si. (Dosen Universitas STEKOM), MCnya yaitu Wibi Ardi Alvianto, M.Pd. (Dosen Universitas STEKOM Semarang), dan Moderatornya yaitu Risma Nurhapsari, S.E., M.Ak. (Dosen STIE STEKOM Kartasura)

 

Dalam pemaparan narasumber Darman Saputra, S.E., M.Sc. (Dosen FEB Universitas Bangka Belitung) menjelaskan tentang Peran Generasi Muda Dalam Pertumbuhan Ekonomi dan Perkembangan Teknologi di Era Society 5.0. pada tahun 2045 Indonesia akan berusia 100 tahun. Indonesia emas. Berdasarkan ramalan McKinsey Global Institute (2012), Indonesia akan menjadi perekonomian terbesar ke-7 di dunia pada tahun 2030. Sementara, Pricewaterhouse Coopers (2017) juga meramalkan, Indonesia akan menjadi perekonomian terbesar ke-5 dunia pada tahun 2030.

 

Standard Chartered, Plc (2019) lebih optimis lagi yang meramalkan Indonesia akan menjadi perekonomian terbesar ke-4 dunia pada tahun 2030. Pada tahun 2045, pendapatan per kapita Indonesia diperkirakan akan mencapai Rp 320 juta atau mengalami kenaikan hampir enam kali lipat dari posisi saat ini sebesar Rp 56 juta.

 

Ramalan jangka panjang terhadap perekonomian Indonesia itu cukup mendasar, Pertama, Indonesia memiliki populasi yang sangat besar yang didominasi oleh kaum muda (milenial/Gen-Y) dan produktif. Indonesia baru akan memasuki fase penuaan (aging) pada tahun 2037. Kedua, Indonesia memiliki Sumber Daya Alam (SDM) yang besar dan beragam yang menjadi sumber bahan baku untuk menopang produksi. Selain itu, Indonesia juga memiliki pasar yang sangat besar, sehingga menggiurkan secara bisnis.

 

Generasi Muda dalam Pertumbuhan Ekonomi. Ekonomi digital Indonesia saat ini merupakan yang tertinggi di ASEAN dengan nilai US$70 miliar atau menguasai 40% dari pangsa ekonomi digital ASEAN. Nilai tersebut diperkirakan terus tumbuh hingga mencapai US$146 miliar pada 2025. Salah satu sektor pendatang baru yang tampil mengisi lanskap ekonomi digital Indonesia adalah sektor edutech, yang saat ini memiliki pengguna aktif dengan pertumbuhan signifikan mencapai 200% pada 2020.

 

Kewirausahaan dan UMKM merupakan salah satu pilar pertumbuhan ekonomi selama masa pandemi. UMKM Indonesia saat ini berjumlah sekitar 64,2 juta usaha dan berkontribusi 60,51% terhadap PDB atau senilai Rp9.580 triliun. UMKM juga berkontribusi terhadap penyerapan 97% dari total tenaga kerja yang ada dan dapat menghimpun sampai 60,4% dari total investasi. Namun, saat ini rasio kewirausahaan di Indonesia masih rendah, yakni 3,47% dari total populasi. Rasio kewirausahaan untuk sebuah negara maju minimal 5% dari total populasi. Generasi muda yang berkualitas tinggi akan memiliki peran penting dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia di era Society 5.0. Pengembangan keterampilan digital diperkirakan akan berkontribusi senilai Rp 4.434 triliun kepada PDB Indonesia di 2030 atau setara dengan 16% dari PDB. (KemenkoPerekonomian,2022)

 

Era Society 5.0. Konsep society 5.0 merupakan penyempurnaan dari konsep-konsep sebelumnya. Sebagaimana yang diketahui, era society 1.0 dikenal sebagai era berburu dan mengenal tulisan. Society 2.0 adalah era pertanian dimana manusia sudah mengenal bercocok tanam. Society 3.0 diketahui sebagai era industri yaitu Ketika manusia sudah mulai menggunakan mesin untuk membantu aktivitasnya. Society 4.0 merupakan era dimana manusia sudah mengenal komputer hingga internet. Society 5.0 adalah era dimana semua teknologi merupakan bagian dari manusia itu sendiri, internet tidak hanya digunakan untuk sekedar mencari informasi melainkan untuk menjalani kehidupan.

 

Dalam langkah menyongsong era society 5.0 yang disebut sebagai super-smart society, Jepang sebagai pencetus mengangkat berbagai teknologi modern, seperti kecerdasan buatan (AI),robotik, big data, dan penggunaan drone yang diusung guna memenuhi kebutuhan semua orang. Komponen utama dalam society 5.0 adalah manusia itu sendiri yang mampu menciptakan nilai baru melalui perkembangan teknologi dan dapat meminimalisir adanya kesenjangan pada manusia dan masalah ekonomi di kemudian hari.

 

Bagaimana cara kerja Society 5.0? Society 5.0 pada Rumah Pintar, Konsep rumah pintar bisa langsung anda rasakan dengan bantuan teknologi IoT, mungkin saat ini setiap hari anda dibangunkan dengan alarm bisa saja, tapi teknologi AI alarm bisa mengetahui anda apakah anda sudah benar-benar bangun atau masih terlelap, selain itu kosep rumah pintar bisa diaplikasikan pada peralatan elektronik anda, dengan menghubungkan semua peralatan elektronik anda dengan IoT dan memprosesnya dengan AI maka rumah anda terlihat modern. Penjelasan lebih lengkapnya bisa tonton di https://www.youtube.com/live/4I_J8qSkl1I?feature=share

 


Dalam pemaparan narasumber Dr. M. Azis Firdaus, S.E., MM. (Dosen FEB Universitas Ibn Khaldun Bogor) menjelaskan tentang Millenialprenuer Menuju Indonesia Emas 2045 (Satu Abad Indonesia). Milenialprenuer Menuju Indonesia Emas 2045" merupakan tema yang menarik dan penuh harapan. Visi untuk membuat Indonesia menjadi negara yang makmur dan maju pada tahun 2045, yang merupakan peringatan seratus tahun kemerdekaan Indonesia, adalah tujuan yang luar biasa. Sebagai milenialprenuer, Anda dapat berkontribusi secara signifikan untuk mewujudkan visi ini. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat Anda ambil:

1. Pendidikan dan Keterampilan: Fokuslah pada pendidikan dan pengembangan keterampilan. Investasikan waktu dan sumber daya untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Anda dalam bidang yang Anda minati. Ini dapat mencakup mengambil kursus, menghadiri seminar, membaca buku, dan terlibat dalam proyek-proyek yang relevan.

2. Inovasi dan Teknologi: Milenialprenuer seringkali memiliki pemahaman yang kuat tentang teknologi dan tren inovasi. Manfaatkan keahlian ini untuk mengembangkan solusi dan layanan yang dapat meningkatkan kehidupan masyarakat Indonesia. Pertimbangkan untuk memulai usaha di bidang teknologi, seperti teknologi informasi, e-commerce, kecerdasan buatan, atau energi terbarukan.

3. Kewirausahaan Sosial: Selain fokus pada keuntungan, pertimbangkan juga kewirausahaan sosial. Identifikasi masalah sosial yang perlu diselesaikan di Indonesia, seperti kemiskinan, pendidikan yang tidak merata, atau lingkungan yang tercemar. Ciptakan bisnis yang memiliki dampak sosial positif sambil tetap berkelanjutan secara finansial.

4. Kolaborasi dan Jaringan: Bangun jaringan dan kemitraan dengan sesama milenialprenuer, pengusaha, dan pemangku kepentingan lainnya. Kolaborasi dapat menghasilkan sinergi dan kesempatan baru yang dapat membantu Anda dalam mencapai tujuan Anda. Terlibatlah dalam komunitas-komunitas wirausaha, grup diskusi, dan acara-acara yang relevan.

5. Keberlanjutan: Selalu pertimbangkan dampak lingkungan dan sosial dari usaha Anda. Usahakan agar bisnis Anda berkelanjutan dan ramah lingkungan. Pertimbangkan penggunaan energi terbarukan, pengelolaan limbah yang baik, dan praktik bisnis yang bertanggung jawab secara sosial.

6. Pemberdayaan Masyarakat: Bantu masyarakat sekitar Anda untuk tumbuh dan berkembang. Berikan pelatihan, mentorship, atau dukungan finansial kepada wirausaha muda dan komunitas lokal. Dengan memperkuat ekonomi masyarakat di sekitar Anda, Anda juga turut berkontribusi pada pertumbuhan Indonesia secara keseluruhan.

7. Ketahanan Digital: Dalam era digital, pastikan keberlanjutan usaha Anda dengan mengamankan data dan sistem informasi. Tingkatkan keamanan siber melalui penggunaan teknologi terkini dan praktik terbaik dalam pengelolaan data.

 

Ingatlah bahwa mencapai Indonesia Emas 2045 adalah perjalanan yang membutuhkan waktu dan kerja keras. Tetaplah berkomitmen pada visi Anda, hadapi tantangan dengan tekad, dan terus belajar dan beradaptasi dengan perubahan. Dengan semangat kewirausahaan dan visi yang kuat, Anda dapat menjadi agen perubahan yang signifikan dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045. Penjelasan lebih lengkapnya bisa tonton di https://www.youtube.com/live/4I_J8qSkl1I?feature=share

 


Dalam pemaparan narasumber Dr. Restiatun, S.E., M.Si. (Dosen FEB Universitas Tanjungpura Pontianak) menjelaskan tentang Peluang dan Tantangan Era Society 5.0 Bagi Generasi Emas. Generasi Emas adalah generasi masa depan sebagai sumber daya manusia (SDM) yang perlu mendapat perhatian serius dalam era globalisasi saat ini karena generasi emas mempunyai peran yang sangat strategis dalam mensukseskan pembangunan nasional. Pada tahun 2045, Indonesia akan mendapatkan bonus demografi yaitu jumlah penduduk Indonesia 70%-nya dalam usia produktif (15-64 tahun), sedangkan sisanya 30% merupakan penduduk yang tidak produktif (usia dibawah 14 tahun dan diatas 65 tahun) pada periode tahun 2020-2045. Jika bonus demografi ini tidak dimanfaatkan dengan baik akan membawa dampak buruk terutama masalah sosial seperti kemiskinan, kesehatan yang rendah, pengangguran, dan tingkat kriminalitas yang tinggi. Melihat dari fakta yang akan dihadapi Indonesia tersebut bonus demografi memang tidak bisa dihindari.

 

Transisi Demografi Adalah istilah yang mengacu kepada transisi dari tingkat kelahiran dan kematian yang tinggi menjadi rendah karena ekonomi suatu negara atau wilayah berkembang dari ekonomi pra-industrial menjadi ekonomi yang terindustrialisasi. Transisi ini terdiri atas beberapa tahap yaitu

1. Tahap pertama adalah tahap yang dilalui oleh masyarakat pra-industri, Ketika tingkat kelahiran dan kematian kurang lebih seimbang. Semua populasi manusia berada dalam keseimbangan.

2. Tahap kedua di mana tingkat kematian menurun drastis dan tingkt kelahiran yang selamat meningkat akibat kemajuan layanan kesehatan sehingga pertumbuhan penduduk meningkat pesat.

3. Tahap ketiga adalah tahap dimana tingkat kematian menurun drastis berkat ketersediaan sumber pangan dan penyediaan sanitasi yang lebih baik sementara tingkat kelahiran menurun berkat faktor-faktor kesuburan seperti ketersediaan kontrasepsi, peningkatan pendapatan, urbanisasi, berkurangnya praktik pertanian subsisten, pendidikan dan pemberdayaan perempuan, dan perubahan-perubahan sosial lainnya.

 

Fakta Kependudukan Indonesia. Saat ini penduduk Indonesia didominasi oleh generasi Z dan milenial. Berdasarkan sensus Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2020, dari 270,2 juta penduduk Indonesia, jumlah generasi Z mencapai 75,49 juta jiwa (27,94 persen). Sementara jumlah generasi milenial mencapai 69,90 juta jiwa (25,87 persen). Puncak bonus demografi di Indonesia diperkirakan akan terjadi pada periode 2030-2035. Periode bonus demografi ini harus betul-betul dipersiapkan sehingga bisa dipetik hasilnya. Bonus demografi menjadi salah satu modal Indonesia untuk memacu pertumbuhan ekonomi nasional menuju Indonesia Emas 2045. Tantangan utama saat ini adalah globalisasi dan kehadiran Revolusi Industri 4.0 yang segera disusul oleh Era Society 5.0, Karena itu, di era digital saat ini generasi muda harus bisa menguasai teknologi digital.

 

ERA SOCIETY 5.0, Era society 5.0 diresmikan 2 tahun yang lalu, pada 21 Januari 2019 dan dibuat sebagai resolusi atas Revolusi Industri 4.0. Era Society 5.0 adalah penggabungan antara manusia dengan teknologi seperti kecerdasan buatan (AI) dan Internet of Things (IoT) guna menyelesaikan masalah sosial yang terintegrasi pada ruang dunia maya dan nyata. Era Society 5.0 mendobrak pemikiran yang ada bahwa revolusi sudah stagnan dan tidak dapat dilakukan lagi. Harapannya, konsep Society 5.0 bisa membawa perubahan terhadap dunia menjadi lebih baik dengan menyempurnakan ide-ide sebelumnya. Era Society 5.0 mengintegrasikan mesin serta kecerdasan buatan yang diyakini akan membantu manusia dengan lebih maksimal. Jadi, masyarakat bisa lebih fokus menciptakan inovasi dan berkreasi dengan ide-ide baru secara lebih aktif. Penjelasan lebih lengkapnya bisa tonton di https://www.youtube.com/live/4I_J8qSkl1I?feature=share

 


Dalam pemaparan narasumber Dr. Miftahurrohman, S.E., M.Si. (Dosen Universitas STEKOM) menjelaskan tentang Tantangan dan Peluang Bisnis Baru di Era Society 5.0. kondisi masyarakat yang berpusat pada manusia yang menyeimbangkan antara kemajuan ekonomi dengan penyelesaian masalah sosial melalui sistem yang sangat mengintegrasikan ruang dunia maya dan ruang fisik. Masyarakat yang dapat menyelesaikan berbagai tantangan dan permasalahan sosial dengan memanfaatkan berbagai inovasi yang lahir di era revolusi industry 4.0. konsep society 5.0 tidak berbeda jauh dengan konsep revolusi industry 4.0 dan society 5.0. folus pada konteks terhadap manusia. Socirty 5.0 menggunakan teknologi modern dengan mengandalkan manusia sebagai komponen utamanya. Era smart society 5.0 adalah konsep kesiapan SDM pembangunan masyarakat yang mendorong masyarakat menyeimbangkan antara kemajuan ekonomi dengan menyelesaikan masalah sosial menggunakan sistem yang mengintegrasikan dunia maya dan fisik.

 

Peluang bisnis. Society 5.0 akan menghubungkan pelaku bisnis, media, dan sistem, dan dengan bantuan teknologi Artificial Intelligence, menjadi nilai baru atau solusi alternatif yang dapat diberikan kepada pelaku usaha. Society 5.0 bukan hanya soal modal dalam berbisnis. Namun Masyarakat 5.0 menghubungkan data yang akan dapat bergerak dengan dukungan internet dan Al untuk mendukung pelaku usaha dari usaha kecil, menengah, bahkan besar.

 

Konsep Society 5.0, Manusia sebagai komponen utama dalam pemanfatan teknologi informasi yang memberikan nilai manfaat dan keseimbangan, mampu mengatasi berbagai masalah. Orientasi konsep Society 5.0 adalah Generasi muda. Kreatifitas dan inovasi merupakan kunci dalam menghadapi dampak era society 5.0. Society 5.0 memberikan begitu banyak peluang bisnis. Penjelasan lebih lengkapnya bisa tonton di https://www.youtube.com/live/4I_J8qSkl1I?feature=share

 


Dalam pemaparan narasumber Assoc. Prof Dudi Permana, Ph.D. (Kaprogdi S1 Manajemen FEB Universitas Mercu Buana Jakarta) menjelaskan tentang Mempersiapkan Generasi Emas Manjadi Manajer yang Tangguh di Era Society 5.0. Society 5.0 adalah konsep yang menggambarkan transformasi masyarakat yang didorong oleh integrasi teknologi digital dan fisik. Konsep ini mengarah pada penggunaan teknologi cerdas untuk memecahkan masalah sosial yang kompleks dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan. Dalam era ini, manajer masa depan akan dihadapkan pada tantangan baru yang membutuhkan pemahaman yang mendalam tentang perubahan sosial, teknplogi, dan peran manusia dalam lingkungan kerja yang semakin terhubung.

 

Tantangan bagi manajer masa depan.

a. Perubahan Paradigma. Manajer dalam era society 5.0 perlu mengubah paradigma mereka dalam menghadapi perubahan sosial dan teknologi yang cepat. Mereka harus mampu beradaptasi dengan cepat, mengenali tren baru, dan mengembangkan strategi yang relevan untuk mempertahankan daya saing perusahaan.

b. Pengelolaan Inovasi. Dalam Society 5.0, inovasi menjadi elemen kunci untuk mempertahankan keunggulan kompetitif. Manajer masa depan harus memiliki kemampuan untuk mendorong inovasi di tempat kerja, mengelola perubahan, dan memanfaatkan teknologi batu untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas.

c. Keterampilan Digital. Manajer masa depan perlu menguasai keterampilan digital dan memahami teknologi terkini. Mereka harus memiliki pemahaman yang kuat tentang kecerdasan buatan, analisis data, internet of things, dan teknologi lainnya yang relevan untuk industry mereka. Keterampilan ini diperlukan untuk mengambil keputusan yang didukung data dan memanfaatkan potensi teknologi untuk meningkatkan kinerja perusahaan.

d. Kepemimpinan Berbasis Nilai. Dalam society 5.0, manajer diharapkan untuk menjadi pemimpin yang memimpin dengan nilai-nilai etis dan bertanggung jawab. Mereka harus memahami implikasi sosial, lingkungan, dan etika dari keputusan dan tindakan mereka, serta memastikan keberlanjutan dan inklusivitas dalam strategi bisnis perusahaan.

 

Peluang bagi manajer masa depan.

a. Kolaborasi & Keterhubungan. Society 5.0 membuka peluang untuk kolaborasi yang lebih besar antara perusahaan, pemerintah, dan masyarakat. Manajer masa depan harus mampu membangun kemitraan yang kuat, memanfaatkan pengerahuan dan sumber daya yang ada, dan menciptakan ekosistem kerja sama yang saling menguntungkan. Contoh kasus: seorang manajer di industry transportasi perlu bekerja sama dengan pemerintah, penyedia layanan tranportasi online, dan masyarakat untuk mengembangkan solusi transportasi yang berkelanjutan dan efisien.

b. Peningkatan Efisiensi & Produktivitas. Teknologi cerdas dalam society 5.0 dapat digunakan untuk meningkatkan efisiensi dalam produktivitas di tempat kerja. Manajer masa depan harus memanfaatkan teknologi inti untuk mengotomatisasi proses bisnis, mengurangi biaya, dan membebaskan waktu dan sumber daya untuk fokuspada aktivitas yang bernilai tambah.

c. Pengembangan keterampilan karyawan. Society 5.0 menuntut karyawan yang memiliki keterampilan yang relevan dengan teknologi dan perkembangan industry. Manajer masa depan harus memperhatikan pengembangan keterampilan karyawan, termasuk melalui pelatihan dan mengemabngan, untuk memastikan bahwa tim mereka siap menghadapi dan mampu beradaptasi dengan cepat.

d. Inovasi Bisnis & Model Operasi. Society 5.0 menciptakan peluang baru untuk inovasi bisnis dan pengembangan model operasi yang baru. Manajer masa depan harus memiliki pemahaman yang kuat tentang tren pasar, peluang bisnis baru, dan teknologi yang dapat digunakan untuk menghadapi perubahan ini. Mereka harus berani mengambil risiko dan mengembangkan strategi yang inovatif untuk menjaga keunggulan komptetitif perusahaan. Penjelasan lebih lengkapnya bisa tonton di https://www.youtube.com/live/4I_J8qSkl1I?feature=share

TAG

Tidak ada tag yang tersedia