
Semarang, 8 Juni 2023 Progdi
S1 Sistem Komputer Universitas STEKOM bekerja sama dengan FTE Universitas Tidar,
FSIK Universitas Pertamina, FMIPA Universitas Tanjungpura, Fasilkum-TI
Universitas Sumatra Utara, STIE STEKOM, PTIC, PERKIVI dan Toploker.com , Sukses
dalam menyelenggarakan Webinar Nasional dengan tema Peran Sistem Informasi Berbasis AI dalam .
Acara Webinar Nasional Peran Sistem Informasi Berbasis
AI dalam Mengembangkan Strategi Bisnis tersebut diselenggarakan Kamis, 8 Juni 2023
Pukul 13.00 s.d 16.00 WIB yang di laksanakan
melalui Zoom Meeting dan You Tube Universitas Sains dan Teknologi Komputer
(Universitas STEKOM) dan di hadiri oleh mahasiwa dan masyarakat umum.
Webinar Nasional ini diisi oleh 5 narasumber, 1 MC, dan 1 Moderator. Nararasumbernya yaitu Alifia Revan Prananda, M.Eng. (Dosen Fakultas Teknik Universitas Tidar), Dr. Ariana Yunita, M.I.T. (Dosen Fakultas Sains dan Ilmu Komputer Universitas Pertamina), Dian Prawira, S.T., M.Eng. (Dosen FMIPA Universitas Tanjungpura), Jos Timanta Taringan, S.Kom., M.Sc. (Dosen FASILKOM-TI Univesitas Sumatera Utara), dan Priyadi, S.Kom., M.Kom. (Dosen FSA Universitas STEKOM Semarang), MCnya yaitu Sindu Rakasiwi, M.Kom. (Dosen Universitas STEKOM), dan Moderatornya yaitu Iman Saufik Suasana, S.Kom., M.Kom. (Dosen Universitas STEKOM).
Dalam pemaparan narasumber Alifia Revan Prananda,
M.Eng. (Dosen Fakultas Teknik Universitas Tidar) memjelaskan tentang
Democratizing AI for Small Businesses. Demokratisasi AI adalah konsep yang
melibatkan memberikan akses dan penggunaan teknologi kecerdasan buatan (AI)
kepada berbagai pihak, termasuk bisnis kecil. Tujuan dari demokratisasi AI
adalah untuk menghilangkan kesenjangan akses terhadap teknologi ini dan
memungkinkan bisnis kecil untuk memanfaatkannya secara efektif.
Berikut adalah beberapa cara demokratisasi AI dapat
diterapkan dalam bisnis kecil:
1. Platform AI Terbuka: Adopsi platform AI terbuka
dapat membantu bisnis kecil mengakses teknologi AI tanpa harus membangun
infrastruktur AI mereka sendiri. Platform ini biasanya menyediakan alat dan
layanan yang mudah digunakan untuk mengembangkan dan menerapkan solusi AI dalam
bisnis.
2. Pelatihan dan Sumber Daya: Membantu bisnis kecil
memahami dan menggunakan AI dengan menyediakan pelatihan dan sumber daya yang
mudah diakses. Ini dapat berupa kursus online, tutorial, panduan, atau
komunitas yang didedikasikan untuk membagikan pengetahuan dan pengalaman
tentang AI dalam konteks bisnis.
3. Solusi AI yang Terjangkau: Membuat solusi AI yang
terjangkau dan skala kecil sehingga bisnis kecil dengan anggaran terbatas dapat
memanfaatkannya. Ini bisa berarti menyediakan paket langganan dengan harga
terjangkau atau menawarkan model pembayaran berbasis penggunaan atau langganan
bulanan.
4. Penggunaan Alat AI Tersedia: Mengembangkan alat AI
yang mudah digunakan dan intuitif sehingga bisnis kecil tidak perlu memiliki
keahlian teknis yang mendalam untuk menggunakannya. Ini dapat mencakup alat
untuk analisis data, pemasaran otomatis, atau personalisasi pengalaman
pelanggan.
5. Kolaborasi dan Kemitraan: Mendorong kolaborasi
antara bisnis kecil dan perusahaan teknologi yang mengkhususkan diri dalam AI.
Kemitraan semacam ini dapat membantu bisnis kecil memperoleh akses ke sumber
daya dan keahlian yang diperlukan untuk menerapkan teknologi AI dalam operasi
mereka.
6. Peraturan dan Kebijakan yang Mendukung: Mendorong
pemerintah dan regulator untuk menciptakan lingkungan yang mendukung
demokratisasi AI bagi bisnis kecil. Ini melibatkan kebijakan yang mengurangi
hambatan akses, melindungi privasi data, dan mendorong inovasi dalam penerapan
AI di sektor bisnis.
7. Penelitian dan Pengembangan: Mendukung penelitian
dan pengembangan dalam bidang AI yang terfokus pada kebutuhan bisnis kecil.
Dengan memahami kebutuhan khusus bisnis kecil, penelitian ini dapat
menghasilkan solusi yang lebih relevan dan mudah diadopsi oleh mereka.
Demokratisasi AI untuk bisnis kecil adalah langkah penting untuk memastikan bahwa manfaat teknologi AI dapat dinikmati secara lebih luas dan memberdayakan berbagai bisnis untuk mencapai potensi penuh mereka dalam era digital. Penjelasan lebih lengkapnya bisa tonton di https://www.youtube.com/live/v1rTp2oEtt0?feature=share
Dalam pemaparan narasumber Dr. Ariana Yunita, M.I.T.
(Dosen Fakultas Sains dan Ilmu Komputer Universitas Pertamina) menjelaskan
tentang Big Data Ecosystem and Artificial Intelligence in Information System for
Enabling Business: A Review and Reswarch Opportunities (Ekosistem Data Besar
dan Kecerdasan Buatan dalam Sistem Informasi untuk Memungkinkan Bisnis:
Tinjauan dan Peluang Penelitian). Ekosistem Data Besar (Big Data) dan
Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence) memiliki peran yang penting dalam
memungkinkan bisnis untuk mengoptimalkan sistem informasi mereka. Dalam konteks
ini, sistem informasi mencakup pengumpulan, pengolahan, penyimpanan, dan
analisis data untuk mendukung pengambilan keputusan dan pencapaian tujuan
bisnis.
Tinjauan Big Data:
1. Pengumpulan Data yang Luas: Ekosistem Big Data
melibatkan pengumpulan data dalam skala besar dari berbagai sumber, termasuk
sensor, perangkat seluler, media sosial, transaksi bisnis, dan lainnya. Data
ini dapat mencakup struktur, semi-struktur, dan data tak terstruktur.
2. Penyimpanan dan Pengolahan Skala Besar: Big Data
membutuhkan infrastruktur yang kuat untuk menyimpan, mengelola, dan mengolah
volume data yang besar. Solusi seperti sistem file terdistribusi (distributed
file systems) dan basis data skala horizontal (scale-out databases) digunakan
untuk mengatasi tuntutan skala besar ini.
3. Analisis Data yang Mendalam: Big Data menyediakan
peluang untuk mendapatkan wawasan dan pemahaman yang lebih baik melalui
analisis data yang mendalam. Teknik seperti analisis prediktif, penambangan
data (data mining), analisis pola (pattern analysis), dan machine learning
digunakan untuk menggali informasi berharga dari data besar.
Tinjauan Kecerdasan Buatan:
1. Pembelajaran Mesin: Teknik pembelajaran mesin
memungkinkan sistem untuk belajar dari data dan pengalaman untuk
mengidentifikasi pola, mengenali tren, dan membuat prediksi. Hal ini dapat
membantu bisnis dalam pengambilan keputusan yang lebih baik dan mengoptimalkan
operasi mereka.
2. Pengolahan Bahasa Alami: Kecerdasan Buatan juga
dapat digunakan untuk memproses dan memahami bahasa manusia melalui teknik
pemrosesan bahasa alami (natural language processing). Ini memungkinkan sistem
untuk memahami teks, menerjemahkan, menghasilkan ringkasan, dan berinteraksi
dengan pengguna melalui komunikasi yang lebih alami.
3. Pengenalan Pola dan Penglihatan Komputer:
Kecerdasan Buatan dapat digunakan untuk mengenali pola dalam gambar dan video
melalui teknik pengenalan pola dan penglihatan komputer. Ini dapat
berkontribusi pada analisis gambar, deteksi objek, pengenalan wajah, dan
pengenalan tulisan tangan.
Peluang Penelitian:
1. Penggabungan Big Data dan Kecerdasan Buatan:
Penelitian dapat difokuskan pada pengembangan metode dan algoritma yang
menggabungkan Big Data dan Kecerdasan Buatan untuk memungkinkan analisis yang
lebih baik, pengambilan keputusan yang lebih cerdas, dan penemuan pengetahuan
yang lebih dalam.
2. Keamanan dan Privasi Data: Dalam ekosistem Big
Data, keamanan dan privasi data menjadi perhatian utama. Peluang penelitian ada
dalam mengembangkan teknik dan metode untuk melindungi data sensitif dan
menjaga privasi pengguna dalam lingkungan Big Data yang terdesentralisasi.
3. Penambangan Data Multimodal: Data multimodal
terdiri dari kombinasi teks, gambar, suara, dan sumber data lainnya. Penelitian
dapat difokuskan pada penambangan data multimodal untuk memungkinkan analisis
yang holistik dan pemahaman yang lebih baik dari data yang heterogen.
4. Kecerdasan Buatan untuk Analisis Real-Time:
Penelitian dapat diarahkan pada pengembangan teknik kecerdasan buatan yang
dapat mengolah data secara real-time dan memberikan wawasan yang cepat dan
tepat waktu kepada bisnis.
5. Etika dan Keberlanjutan dalam AI: Dalam penggunaan
AI dalam sistem informasi, penting untuk mengadopsi pendekatan yang etis dan
berkelanjutan. Peluang penelitian ada dalam menjelajahi aspek-aspek etika dan
keberlanjutan dalam penggunaan AI, termasuk transparansi, keadilan, dan dampak
lingkungan.
Penting untuk diingat bahwa bidang Big Data dan Kecerdasan Buatan terus berkembang. Peluang penelitian yang baru muncul seiring dengan perkembangan teknologi dan tantangan yang dihadapi dalam penerapan mereka dalam sistem informasi bisnis. Penjelasan lebih lengkapnya bisa tonton di https://www.youtube.com/live/v1rTp2oEtt0?feature=share
Dalam pemaparan narasumber Dian Prawira, S.T., M.Eng.
(Dosen FMIPA Universitas Tanjungpura) menjelaskan tentang Pengembangan Sistem
Informasi dengan Memanfaatkan AI/ML Cloud Computing Platform. Artificial
Intelligence yaitu Sistem komputer yang meniru fungsi kognitif yang berhubungan
dengan kecerdasan manusia dan mengambil keputusan. Machine Learning (mesin yang
belajar) adalah bagian dari kecerdasan buatan yang secara otomatis memungkinkan
mesin atau sistem untuk belajar dan meningkatkan dari pengalaman.
Pengembangan sistem informasi dengan memanfaatkan
platform AI/ML di cloud computing memiliki potensi besar untuk meningkatkan
kinerja dan efisiensi sistem informasi bisnis. Berikut adalah beberapa langkah
untuk memanfaatkan AI/ML cloud computing platform dalam pengembangan sistem
informasi:
1. Pilih Cloud Computing Platform yang Sesuai:
Identifikasi dan pilihlah cloud computing platform yang mendukung pengembangan
aplikasi AI/ML. Beberapa contoh platform yang populer adalah Amazon Web
Services (AWS), Google Cloud Platform (GCP), dan Microsoft Azure. Pastikan
platform yang dipilih memiliki layanan dan alat yang memadai untuk membangun
dan menjalankan model AI/ML.
2. Penyimpanan Data Skala Besar: Gunakan fitur
penyimpanan data skala besar yang disediakan oleh platform cloud. Hal ini akan
memungkinkan Anda untuk menyimpan dan mengelola data yang diperlukan untuk
melatih dan menjalankan model AI/ML. Pastikan data yang tersimpan aman dan
tersedia dengan baik untuk pengolahan berikutnya.
3. Preprocessing Data: Manfaatkan kemampuan cloud
computing platform untuk melakukan preprocessing data. Hal ini termasuk
membersihkan data, menghapus data yang tidak relevan, melakukan transformasi
data, dan mengatur data ke dalam format yang sesuai untuk pelatihan dan
penggunaan model AI/ML.
4. Pelatihan Model AI/ML: Gunakan layanan AI/ML yang
disediakan oleh platform cloud untuk melatih model Anda. Platform ini biasanya
menyediakan lingkungan pengembangan yang terintegrasi dengan algoritma dan
framework yang dapat Anda gunakan untuk melatih model AI/ML Anda. Anda juga
dapat menggunakan fitur otomatisasi yang disediakan untuk mengoptimalkan proses
pelatihan model.
5. Penyimpanan dan Penyajian Model: Setelah melatih
model AI/ML, simpan model tersebut di cloud computing platform agar mudah
diakses dan digunakan. Platform ini biasanya menyediakan fitur penyimpanan
model yang aman dan skalabel. Anda juga dapat menggunakan layanan penyajian
model untuk mengintegrasikan model AI/ML dengan sistem informasi bisnis Anda.
6. Integrasi dengan Aplikasi Bisnis: Gunakan layanan
dan alat yang disediakan oleh platform cloud untuk mengintegrasikan model AI/ML
dengan aplikasi bisnis Anda. Hal ini dapat mencakup API yang memungkinkan
aplikasi untuk berkomunikasi dengan model, serta integrasi dengan alat
visualisasi data atau sistem manajemen lainnya.
7. Monitoring dan Skalabilitas: Pastikan sistem
informasi Anda dilengkapi dengan alat pemantauan yang memungkinkan Anda untuk
melacak kinerja model AI/ML dan mendeteksi anomali. Selain itu, manfaatkan
kemampuan skalabilitas yang ditawarkan oleh platform cloud untuk mengatasi
lonjakan beban dan memastikan ketersediaan yang baik saat sistem informasi Anda
beroperasi.
8. Keamanan dan Kepatuhan: Perhatikan keamanan data
dan kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku. Pastikan cloud computing
platform yang Anda pilih memenuhi standar keamanan dan kepatuhan yang relevan
untuk bisnis Anda.
Pengembangan sistem informasi dengan memanfaatkan AI/ML cloud computing platform dapat memberikan keunggulan kompetitif bagi bisnis Anda. Dalam hal ini, penting untuk memahami fitur dan layanan yang ditawarkan oleh platform yang Anda pilih, serta mempertimbangkan kebutuhan bisnis dan tujuan yang ingin dicapai dengan penggunaan AI/ML dalam sistem informasi. Penjelasan lebih lengkapnya bisa tonton di https://www.youtube.com/live/v1rTp2oEtt0?feature=share
Dalam pemaparan narasumber Jos Timanta Taringan,
S.Kom., M.Sc. (Dosen FASILKOM-TI Univesitas Sumatera Utara) menjelaskan tentang
Berkolaborasi Dengan AI Antara Kreativitas Tanpa Batas dan Etika. Ketika
berkolaborasi dengan kecerdasan buatan (AI), terdapat tantangan yang perlu
dihadapi sekaligus peluang untuk menggabungkan kreativitas tanpa batas dengan
pertimbangan etika. Berikut adalah beberapa hal yang perlu dipertimbangkan
dalam kolaborasi dengan AI:
1. Menjaga Etika dan Nilai-nilai: Dalam berkolaborasi
dengan AI, penting untuk tetap mempertahankan etika dan nilai-nilai yang
dianggap penting bagi bisnis dan masyarakat. Pastikan bahwa penggunaan AI
sejalan dengan prinsip-prinsip etika, termasuk keadilan, privasi, keamanan, dan
dampak sosial yang positif.
2. Transparansi dan Penjelasan: AI seringkali
digunakan untuk menghasilkan hasil yang kompleks atau keputusan yang sulit
dipahami. Dalam kolaborasi dengan AI, penting untuk menjaga transparansi dan
mampu menjelaskan bagaimana keputusan atau hasil tersebut diperoleh oleh sistem
AI. Hal ini memungkinkan pengguna dan pemangku kepentingan lainnya untuk
memahami dasar-dasar keputusan dan memastikan kepercayaan terhadap AI.
3. Pengawasan dan Pengendalian: Meskipun AI dapat
memberikan kreativitas tanpa batas, tetaplah penting untuk mempertahankan
pengawasan dan pengendalian manusia dalam proses kolaborasi. Penting untuk
memantau dan mengelola penggunaan AI secara terus-menerus, untuk memastikan
bahwa keputusan yang dihasilkan sesuai dengan tujuan dan nilai-nilai bisnis.
4. Perlindungan Data dan Privasi: Dalam kolaborasi
dengan AI, perhatikan perlindungan data dan privasi. Pastikan bahwa data yang
digunakan untuk melatih dan mengoperasikan sistem AI diperoleh dengan cara yang
legal dan mematuhi peraturan privasi yang berlaku. Lindungi data pelanggan dan
informasi sensitif lainnya dengan baik.
5. Inklusi dan Keanekaragaman: Ketika menggunakan AI
dalam proses kreatif, penting untuk mempertimbangkan inklusi dan
keanekaragaman. Pastikan bahwa sistem AI tidak memperkuat bias atau
diskriminasi yang ada, dan memungkinkan partisipasi yang adil bagi semua
anggota masyarakat.
6. Menggabungkan Keterampilan Manusia dan AI: Salah satu pendekatan yang
efektif dalam kolaborasi dengan AI adalah menggabungkan keterampilan manusia
dan kecerdasan buatan. Memanfaatkan kekuatan kreativitas manusia dalam
interpretasi, pemahaman konteks, dan penilaian subjektif, sementara
memanfaatkan kemampuan AI dalam analisis dan pengolahan data, dapat
menghasilkan solusi yang lebih baik.
7. Pengujian dan Evaluasi Terus-menerus: Ketika
berkolaborasi dengan AI, penting untuk melakukan pengujian dan evaluasi
terus-menerus terhadap sistem AI yang digunakan. Hal ini membantu
mengidentifikasi dan mengatasi masalah atau kekurangan yang mungkin muncul,
serta memastikan bahwa kualitas dan kinerja AI tetap terjaga.
Dengan memperhatikan etika dalam kolaborasi dengan AI, kita dapat mengoptimalkan potensi kreativitas tanpa batas yang ditawarkan oleh AI sambil tetap memastikan bahwa penggunaannya sesuai dengan nilai-nilai bisnis dan prinsip-prinsip etika yang berlaku. Penjelasan lebih lengkapnya bisa tonton di https://www.youtube.com/live/v1rTp2oEtt0?feature=share
Dalam pemaparan narasumber Priyadi, S.Kom., M.Kom.
(Dosen FSA Universitas STEKOM Semarang) menjelaskan tentang Bagaimana SI-AI
bisa meningkatkan ketajaman strategi bisnis. SI adalah sebuah sistem formal,
sosioteknikal, dan organisasional yang dirancang untuk mengumpulkan, memproses,
meyimpang, dan mendistribusikan informasi. Dari perspektif sosioteknis, sistem
informasi. Dari perspektif sosioteknis, sistem informasi disusun oleh empat komponen:
tugas, orang, struktur (atau peran), dan teknologi. Sistem informasi dapat
didefinisikan sebagai suatu integrasi komponen untuk pengumpulan, penyimpanan
dan pemrosesan data. Data tersebut kemudian digunakan untuk menyediakan
informasi, berkontribusi pada pengetahuan serta produk digital yang memfasilitasi
pengambilan keputusan.
Konfirmasi pemahaman Artificial Intelligence (AI) Artificial
intelligence adalah studi mengenai ide untuk membuat komputer cerdas atau ilmu komputer
yang fokus pada desain sistem komputer yang meniru kecerdasan manusia. Proses
konversi kecerdasan manusia ke mesin komputer yang lazim digunakan adalah
formulasi matematika. Tidak selalu matematika murni, tapi pendekatan terbaik
agar kecerdasan manusia dapat ditransformasikan ke komputer adalah bagaimana
kecerdasan itu di formulasikan secara matematis.
Jenis-jenis AI
1. Reactive Machines, Fokus pada skenario saat ini dan
bereaksi sesuai tindakan sebaik mungkin.
2. Limited Memory, Dapat menyimpan pengalaman yang
lalu tapi hanya dalam waktu singkat.
3. Theory of Mind, Dapat memahami emosi manusia,
orang-orang, kepercayaan, dan dapat berinteraksi sosial layaknya manusia.
4. Self-Awareness, merupakan AI masa depan. AI ini
nantinya akan sangat cerdas, memiliki kesadaran sendiri, memiliki perasaan, dan
memiliki sifat self-awareness.
Kesalahpahaman umum tentang AI. AI adalah proses
logis, bukan proses otomatis. AI selalu bekerja dengan konsep dasar komputasi : input-proses-output.
Meskipun pada bagian end-user tidak selalu selalu terlihat inputnya. AI tidak
selalu berbentuk robot atau representasi robot.
Bisnis atau niaga adalah kegiatan memperjualbelikan
barang atau jasa dengan tujuan memperoleh laba. Dalam ilmu ekonomi, bisnis adalah
suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis
lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara historis kata bisnis dari bahasa
Inggris business, dari kata dasar busy yang berarti sibuk dalam konteks
individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk mengerjakan
aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan.
Kategori Bisnis.
1. Manufaktur : memproduksi produk yang berasal dari
barang mentah atau komponen-komponen, kemudian dijual untuk mendapatkan
keuntungan. Contoh manufaktur adalah perusahaan yang memproduksi barang fisik
seperti mobil atau pipa.
2. Bisnis jasa : menghasilkan barang intangible.
Bisnis ini mendapatkan keuntungan dengan cara meminta bayaran atas jasa yang
mereka berikan. Contoh bisnis jasa adalah konsultan dan psikolog.
3. Pengecer dan distributor : berperan sebagai
perantara barang antara produsen dengan konsumen. Kebanyakan toko dan perusahaan
yang berorientasi-konsumen adalah distributor atau pengecer. lihat pula:
Waralaba
4. Bisnis pertanian dan pertambangan : memproduksi barang-
barang mentah, seperti tanaman atau mineral tambang.
5. Bisnis finansial : mendapatkan keuntungan dari
investasi dan pengelolaan modal.
6. Bisnis informasi : menghasilkan keuntungan terutama
dari pejualan-kembali properti intelektual.
7. Utilitas : mengoperasikan jasa untuk publik,
seperti listrik dan air, dan biasanya didanai oleh pemerintah.
8. Bisnis real estate : menghasilkan keuntungan dengan
cara menjual, menyewakan, dan mengembangkan properti, rumah, dan bangunan.
9. Bisnis transportasi : mendapatkan keuntungan dengan
cara mengantarkan barang atau individu dari sebuah lokasi ke lokasi yang lain.
10. Bisnis online : dilakukan secara online lewat internet. Dalam bisnis online, barang apa saja bisa diperjuabelikan layaknya pada bisnis pada umumnya. Untuk bisa berbisnis secara online, banyak media yang bisa dimanfaatkan, salah satunya adalah website, Facebook, Twitter, Instagram, Path, blog, dan lain-lainnya. Penjelasan lebih lengkapnya bisa tonton di https://www.youtube.com/live/v1rTp2oEtt0?feature=share